Gambaran Umum


Desa Adat Bungaya merupakan desa adat yang tergolong desa tua yang berada di Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem Provinsi Bali yakni kira-kira 3 km sebelah Barat Kota Amlapura dan kurang lebih 78 km dari Kota Denpasar dengan memiliki luas 1.035,14 ha yang mencakup 13 Banjar Adat yang dinaungi oleh Desa Adat Bungaya serta 7 wilayah kedusunan yang dinaungi oleh Pemerintahan Desa Dinas Bungaya.

Bila kita simak lebih lanjut, secara morphologi sebutan kata “Nyuh Aya” menjadi “Nyah Aaya” yang berarti orang besar/keturunan orang besar. Ditinjau dari etimologi, Bungaya berasal dari kata Bung + Aaya, dimana kata Bung = Bong = Wong berarti orang, dan Aya = Besar, jadi sebutan yang semula dari Nyuhaya=Aya, Aya=Bungaya=Bongaya yang berarti Orang Besar/Keturunan Orang Besar. Dari uraian diatas, nampaknya penyebutan nama desa “Bungaya” diambil dari tokoh orang-orang besar sebagai pendiri (Founding Father) di desa, dimana pada masa kepemimpinan I Gusti Ktut Alit Ngurah Bungaya disaat inilah Desa Bungaya mencapai puncak keemasan/kebesaran  dimana saat itu beliau juga mengadakan berbagai upacara atau wali (piodalan desa) diantaranya adalah Waliaya atau Usaba Gede yang kini disebut Usaba Dangsil.

Guna Menyingkapi persejarahan Desa Bungaya secara pasti kapan berdiri dan kenapa disebut Desa Bungaya sampai kini misteri tersebut belum dapat dipecahkan hal ini disebabkan keberadaan prasasti Desa Bungaya sebagai sumber autentik telah lama sirna akibat pengaruh kekuasaan politik Raja karangasem. Menurut penuturan Pedanda Gede Wayan Tamu dan Penyarikan Desa De Salah Darmana menyatakan : Kibendesa Bungaya yang saat ini dijabat oleh De Kebayan Sakti (I Gusti Ngurah Kubayan Bungaya), dianggap congah (durhaka terhadap raja) saat itu Desa Bungaya membawa bawaan ke Puri Karangasem. Prasasti Desa Bungaya kemudian diambil dan diamankan oleh pihak istana, selanjutnya Prasasti Bungaya dibawa ke Lombok oleh seorang bendega kapal/perahu Padwakang (kapal dagang Cina) dimana dalam pelayaran itu perahu tersebut gagal membawa prasasti itu ke Lombok (daerah kekuasaan kerajaan Karangasem) akibat keganasan gelombang dan hembusan angin kencang di Selat Lombok. Meski sampi kini kepastian tentang persejarahan Desa Bungaya nampak belum jelas, namun dari beberapa sumber lainnya seperti Lontar Purana Desa Bungaya, Babad Dalem dan sumber-sumber lainnyakiranya dapat memberikan secercah sinar terang yang nantinya dapat menguak takbir kegelapan. 


Luas 702,693 Ha

Jumlah penduduk

5.200 jiwa (2016)[2]

4.354 jiwa (2010)[3]

Kepadatan 622 jiwa/km²(2010)

Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
5887
Jumlah Kepala Keluarga
1870
Jumlah PUS
887
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
324
Keluarga yang Memiliki Remaja
816
Keluarga yang Memiliki Lansia
653
Jumlah Remaja
1368
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
579
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
308

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Tidak Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBN
APBD
Dana Desa
Perusahaan (CSR)
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
I Nyoman Langkir, S.I.Kom.
198001062006041018
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 14 orang pokja terlatih
dari 14 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Ya
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Ya,
PK dan Pemutahiran Data
Data Rutin BKKBN
Potensi Desa
Data Sektoral

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Bulanan