Gambaran Umum
Desa darussalam desa yang terpilih sebagai Kampung kb,kampung KB adalah satuan wilayah setingkat RW,dusun atau setarayang memiliki kriterial tertentu dimana terdapat keterpaduan program kependudukan,keluarga berencanapembangunan keluarga dan pembangunan sektor terkait yang dilaksanakan secara sistematis
DATA UMUM
VISI DAN
GAMBARAN UMUM KONDISI GAMPONG
2.1 Profil Gampong
2.1.1 Sejarah Gampong
Nama Gampong Darussalam asal mulanya bernama Leubok Eumpeuk, 2 suku kata tersebut bisa diartikan sebagai berikut :
1. Leubok berarti Lubuk
2. Eumpeuk berarti sejenis pohon Talas yang tumbuh di tepi sungai.
Jadi induk Gampong dulunya berpusat di tepian sungai yang banyak ditumbuhi pohon Eumpeuk.
Menurut tokoh masyarakat, Gampong Darussalam sudah ada sejak jaman penjajahan, hanya namanya saja yang sering berubah-ubah karena sering terjadi perpindahan induk Gampong. Baru pada masa pemerintahan Keuchik Husen Mansur sekitar Tahun 1970 Gampong Leubok Eumpeuk berganti nama menjadi Darussalam atas prakarsa Camat Umar pada saat peresmian Mesjid Jamik Syuhada pada Tahun 1977. Konon pada saat Camat Umar berkunjung ke Gampong tersebut, dia terkesan dengan suasana Gampong yang sejuk dan nyaman serta menghijau dengan berbagai tanaman yang subur dan beliau merasakan suasana tentram di daerah tersebut sehingga beliau mengganti nama Leubok Eumpeuk menjadi Darussalam.
2.1.2 Sejarah Kepemerintahan Gampong
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh tim Perumus Gampong, dengan mengacu kepada nara sumber yang berkompeten, maka sejarah kepemerintahan Gampong Darussalam yang dapat ditelusuri mulai dari :
1. Periode 1949 – 1960 Dipimpin oleh Keuchik Syamsuddin
Pada masa tersebut pucuk pimpinan Gampong dipegang oleh Keuchik Syamsuddin. Pola kepemimpinan beliau yang mampu mengayomi seluruh unsur masyarakat membuat beliau sangat disegani oleh masyarakat. Kondisi Gampong berjalan sangat normal pada saat itu karena beliau sanggup menyelesaikan berbagai persoalan yang timbul dalam masyarakat, kebijaksanaan dan ketegasan beliau dapat mempersatukan masyarakat pada masa tersebut. Hanya saja pada masa kepemerintahan beliau pembangunan yang dilaksanakan masih bersifat swadaya karena belum ada bantuan pembangunan yang memadai dari pemerintah.
2. Periode 1960 – 1987 Dipimpin oleh Keuchik M. Husen Mansur
Pada periode Tahun 1960 – 1987 pucuk pimpinan Gampong dipegang oleh Keuchik M. Husen Mansur. Roda pemerintahan berjalan baik walau dalam masa konflik, bantuan terus mengalir walau agak tersendat-sendat pembangunan terus berjalan. Pada masa tersebut lah nama gampong di ubah menjadi Darussalam. Masa pemerintahan Keuchik M. Husen Mansur berakhir pada tahun 1987 karena beliau meninggal dunia.
3. Periode 1987 – 1990 Dipimpin oleh Keuchik Usman Wahab
Keuchik Usman Wahab terpilih menjadi pimpinan Gampong untuk menyelesaikan masa tugas dari Keuchik M. Husen Mansur yang telah meninggal dunia. Tidak ada pembangunan yang dilakukan beliau karena beliau menjabat dalam masa yang singkat, beliau hanya melanjutkan pembangunan yang telah dicetuskan oleh Keuchik masa sebelumnya.
4. Periode 1990 – 2005 Dipimpin oleh Keuchik Tgk. M. Rusli Husen
Keuchik M. Rusli Husen adalah Keuchik yang sangat arif dan bijaksana dalam memimpin, gaya mediasi beliau bisa mengayomi dam menyelesaikan berbagai persoalan Gampong yang timbul akibat gesekan berbagai unsur masyarakat yang berbeda. Beliau adalah seorang Tgk. Yang memiliki charisma di masyarakat, sehingga Kehidupan pada masa itu sangat tentram dan damai walaupun sedang dilanda Konflik yang sangat parah. Setelah suasana mulai kondusif akibat dari perjanjian damai antara Pemerintah dan Gam, beliau memilih mengundurkan diri dari pucuk pemerintahan Gampong dan memfokuskan perhatiannya pada peningkatan aktifitas dayah yang dipimpinnya.
5. Periode 2005 – 2008 Dipimpin oleh Keuchik Barmawi Ismail
Keuchik Barmawi Ismail hanya menjabat selama 3 Tahun, dalam masa kepemimpinan yang singkat tersebut tidak banyak pembangunan yang berhasil dilaksanakan. Namun gaya kepemimpinan beliau yang lembut membuat masyarakat dapat menerima beliau dengan baik.
6. Periode 2008 – 2010 Dipimpin oleh Keuchik Mukhtaruddin
Pada Periode pemerintahan Keuchik Mukhtaruddin geliat perkembangan ekonomi masyarakat mulai membaik, beliau aktif melakukan lobi-lobi kepada pemerintah dan pihak ketiga guna menyalurkan bantuan yang dititikberatkan pada bidang ekonomi dan perkebunan. Beliau menjabat sebagai Keuchik hanya 2 Tahun disebabkan kecelakaan yang merenggut nyawa beliau sehingga masa jabatannya berakhir pula.
7. Periode 2010 –2016 Sekarang Dipimpin oleh Keuchik M. Rusli Husen
Keuchik M. Rusli Husen kembali dipercaya oleh masyarakat untuk memimpin Gampong Darussalam untuk kedua kalinya. Pembangunan disegala bidang mulai terlihat pada masa periode kedua kepemimpinannya. Bebagai bantuan dari pemerintah dan pihak ketiga yang diterima oleh Gampong Darussalam telah berhasil membuat Gampong berubah kearah yang lebih baik. apalagi Program BKPG yang mengucur setiap Tahun mulai dari Tahun 2009 sampai sekarang dan ditunjang pula oleh Program PNPM, telah mampu membangun infrastruktur yang menunjang tumbuhnya perekonomian masyarakat secara pesat di daerah tersebut.
2.1.3 Sejarah Pembangunan Gampong
1. Tahun 1950, Pembukaan jalan induk Gampong secara Gotong royong.
2. Tahun 1951, Rehab Meunasah dan dipindahkan ke daerah Cot Supeng.
3. Tahun 1955, Pembangunan Jembatan Gantung penghubung transportasi.
4. Tahun 1970, Pembangunan Jembatan Gantung kedua dari hasil swadaya.
5. Tahun 1972, Rehab Meunasah dan dipindahkan ke daerah Pulo Teungeh.
6. Tahun 1975, Pembangunan SD N Darussalam oleh Pemda.
7. Tahun 1975, Pembangunan Mesjid pertama dari hasil swadaya.
8. Tahun 1980, Pembangunan Mesjid Jamik Syuhada pada tempat yang sekarang.
9. Tahun 1981, Pemindahan Meunasah dari Komplek Mesjid.
10. Tahun 1982, Pembangunan Jembatan Gantung Krueng Simpo yang bisa dilewati mobil.
11. Tahun 1989, Pembangunan Jembatan Plat Beton dari hasil swadaya.
12. Tahun 1991, Pembangunan Jembatan Gantung 2 Unit yang melintasi Krueng Pineung dan Krueng Kunci.
13. Tahun 1997, Pengerasan Jalan Induk dari Program IDT.
14. Tahun 2005, Pengerasan Jalan Utama dari dana PPK.
15. Tahun 2009, Perkerasan Jalan Usaha Tani oleh program BKPG.
16. Tahun 2010, Buka Jalan Baru oleh program BKPG.
17. Tahun 2011, Perkerasan Jalan oleh program BKPG.
18. Tahun 2012, Perkerasan Jalan oleh program PNPM dan saluran oleh BKPG.
19. Tahun 2013, Pembangunan Saluran oleh BKPG dan perkerasan Jalan dan talud oleh program PNPM.
20. Tahun 2014, Pembangunan Saluran oleh program BKPG.
21. Tahun 2015, Perkerasan Jalan sepanjang 1.500 Meter dan 1 unit Gedung Serba Guna yang didanai oleh Program Dana Desa.
2.2 Keadaan Geografis Gampong
2.2.1 Letak dan Luas Wilayah
Gampong Darussalam merupakan areal dataran rendah dengan mayoritas lahan berupa areal pertanian dan perkebunan serta ditunjang oleh persawahan yang tidak begitu luas, terletak disebelah Selatan Kecamatan Peusangan Selatan dengan luas wilayah mencapai 12.000 Ha. Adapun batas-batas Gampong Darussalam adalah sebagai berikut :
? Utara : berbatas dengan Tanjong Beuridi / Alue Glumpang
? Selatan : berbatas dengan Kabupaten Bener Meriah.
? Timur : berbatas dengan Pulo Harapan
? Barat : berbatas dengan Blang Mane / Krueng Simpo.
2.2.2 Sumber Daya Alam
Gampong Darussalam memiliki beberapa potensi sumber daya alam yang dimanfaatkan untuk kebutuhan ekonomi, baik yang berasal dari pemanfatan lahan untuk pertanian ataupun perkebunan dengan luas wilayah keseluruhan gampong mencapai 12.000 Ha, masing-masing terbagi untuk beberapa wilayah permukiman, pertanian, perkebun dan pekarangan. Adapun sumber daya alam yang dimiliki oleh Gampong Darussalam diantaranya adalah :
1. Pertanian dan palawija
2. perkebunan
3. Lahan garapan.
Berikut rincian sumber daya alam yang dimiliki oleh Gampong Darussalam:
Tabel 1. Sumber Daya Alam Gampong Darussalam
No Uraian Sumber Daya Alam Volume Satuan
1 Lahan Sawah 80 Ha
2 Lahan Perkebunan 10.000 Ha
3 Lahan Pemukiman 1.366 Ha
5 Lahan Hutan dan Rawa-rawa 1.029 Ha
6 Lahan Wakaf dan Pekuburan Umum 0,5 Ha
Total 12.000 Ha
2.2.3. Orbitasi
Orbitasi atau jarak Gampong Darussalam dari pusat-pusat pemerintahan :
1. Jarak dari pusat Pemerintahan Kecamatan : 8 KM
2. Jarak dari pusat Pemerintahan Kabupaten : 30 KM
3. Jarak dari pusat Pemerintahan Provinsi : 264 KM
2.2.4. Karakteristik Gampong
Gampong Darussalam merupakan kawasan pedesaan yang bersifat agraris, dengan mata pencaharian sebagian besar penduduknya adalah berternak, bercocok tanam, terutama bertani dan berkebun. Sedangkan pencaharian lainnya adalah dari pemanfaatan hasil olahan pertanian dan perkebunan.
2.3. Demografi Wilayah Gampong
2.3.1. Keadaan Penduduk
Berdasarkan pemutakhiran data pada akhir bulan Desember 2019, jumlah penduduk Gampong Darussalam adalah 917 jiwa dengan jumlah KK mencapai 246 KK. Dengan rincian sebagai berikut :
1 Dusun Pulo Teungoh : LK : 277 PR : 286 = 563
2 Dusun Asan Kumbang : LK : 85 PR : 83 = 168
3 Dusun Cot Batee : LK : 87 PR : 99 = 186
Jumlah : LK : 449 PR :468 = 917 Jiwa
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur :
0 12 Bulan : 9
41-49 Tahun
50 Tahun Keatas
Lansia : 47 Orang
1 Pulo Teungoh 16 83 31 112 240 86 568
2 Asan Kumbang 9 12 18 35 58 25 157
3 Cot Batee 12 16 23 41 63 20 175
2.3.3. Menurut Tingkat Pendidikan
Tabel 4. Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Banyaknya
1 Strata 1 05 Orang
2 D1 / D2 / D3 05 Orang
3 SLTA Sederajat 172 Orang
4 SLTP Sederajat 355 Orang
5 SD Sederajat 280 Orang
6 Tidak Sekolah 80 Orang
7 Buta Huruf 03 Orang
Jumlah 900 Orang
2.3.4. Data Jumlah Dusun, RT & RW
1. Jumlah Dusun : 3 Wilayah
2. Jumlah RW : -
3. Jumlah RT : -
2.4. Keadaan Sosial
2.4.1. Kesehatan
2.4.1.1 Derajat Kesehatan
Untuk angka kematian bayi dan ibu relatif kecil terjadi, karena kader Posyandu dan Bidan serta tenaga kesehatan secara rutin melakukan kunjungan/pengobatan, dan selalu proaktif dan peduli terhadap masalah kesehatan warga. Selain itu, peran aktif pihak Kecamatan dan Puskesmas dalam memonitor dan melakukan sosialisasi kesehatan ke Gampong Darussalam sangatlah membantu penanganan masalah-masalah kesehatan.
2.4.1.2. Puskesmas & Sarana Kesehatan Lainnya
Gampong Darussalam telah memiliki Polindes, selain karena seluruh Puskesmas berpusat di Kecamatan, jarak antara Gampong Darussalam dengan Puskesmas juga agak jauh yaitu sekitar 13 Kilometer. Untuk mengatasi persoalan kesehatan, warga Gampong Darussalam relatif menggunakan sarana Polindes yang ada di desanya. Kondisi ini mungkin berbeda di tempat lain, seperti daerah Jawa yang memiliki sarana Puskesmas atau Pustu hingga ke desa-desa.
Secara geografis, luas wilayah Gampong di Aceh atau Kabupaten Bireuen pada umumnya relatif kecil. Jadi, untuk setiap Gampong di Bireuen, hanya ada satu Polindes untuk setiap Gampong. Jika pun ada Gampong-gampong yang luas atau jumlah penduduk Gampong di Kecamatan terlalu banyak, paling hanya ada tambahan sarana Pustu atau tambahan sarana Puskesmas, seperti di Kecamatan Juli yang memiliki 2 Puskesmas.
2.4.2. Kesejahteraan Sosial
? Jumlah Keluarga Prasejahtera : 89 KK
? Jumlah Keluarga Miskin : 134 KK
? Jumlah Keluarga Sejahtera : 16 KK
? Jumlah Keluarga Kaya : 05 KK
? Pasangan usia subur = 20 Tahun : 31 KK
? Pasangan usia subur 20 – 29 tahun : 34 KK
? Pasangan usia subur 30 – 40 tahun : 71 KK
? Peserta KB aktif :
2.4.3. Sarana Pendidikan
? SMK Negeri : - Buah
? SMP Negeri : - Buah
? Madrasah Tsanawiyah Negeri : - Buah
? Sekolah Dasar Negeri : 1 Buah
? MI Negeri/Swasta : - Buah
? TK Negeri/Swata : - Buah
? Pondok Pesantren : 2 Buah
2.4.4. Ketenagakerjaan
? Petani dan pekebun : 88 Orang
? Buruh Tani dan kebun : 133 Orang
? Buruh usaha ternak : 34 Orang
? Pedagang : 15 Orang
? Pengemudi/jasa : 04 Orang
? PNS : 06 Orang
? Industri Rumah Tangga : 05 Orang
? Tukang Bangunan : 21 Orang
? Guru Bakti : 05 Orang
? Bidan Bakti : 02 Orang
? Tukang Jahit : 05 Orang
? Tidak memiliki pekerjaan tetap : 46 Orang
2.4.5. Kesenian & Kebudayaan
? Dalail Khairat : - Group
? Rapa-i : - Group
? Group Zikir : - Group
? Kelompok wirid : 1 Group
2.4.6. Sarana Ibadah
? Mesjid : 1 Unit
? Meunasah : 1 Unit
? Balai Pengajian Dan Pesantren : 2 Unit
2.5. Keadaan Sarana & Prasarana Ekonomi
2.5.1. Perekonomian Gampong
Rata-rata penduduk Gampong Darussalam memiliki profesi sebagai petani, pekebun, peternak dan profesi lainnya yang tidak menentu. Sebagian besarnya mengharapkan pendapatannya di sektor pertanian, kebun dan peternakan. Masih sangat sedikit yang memiliki pendapatan selain 3 jenis pekerjaan tersebut. Namun, seiring keluarnya UU Desa, dengan bantuan anggaran yang sangat besar bagi desa-desa di seluruh Indonesia, Gampong Darussalam merasa optimis jika dana tersebut nantinya akan dapat digunakan untuk memperkuat pondasi ekonomi Gampong dan warga, khususnya untuk sektor-sektor terapan dalam hal budidaya pertanian, perkebunan dan peternakan serta perikanan ait tawar di Gampong Darussalam.
2.5.2. Kemampuan Keuangan Desa
Kemampuan keuangan Gampong Darussalam masih mengandalkan bantuan dari pemerintah, sementara untuk Pendapatan Asli Gampong masih belum memadai. Bantuan pihak ketiga yang masuk ke Gampong Darussalam masih sangat minim sehingga belum memadai untuk membantu pembangunan Gampong. Kedepan, dengan Dana Desa dan Alokasi Dana Gampong yang diperoleh melalui UU Desa, Gampong Darussalam berencana untuk memperkuat sektor-sektor yang berpotensi meningkatkan pendapatan asli Gampong.
2.5.3. Prasarana dan Sarana Perekonomian Desa
2.5.3.1. Sarana Jalan
Jalan Gampong yang merupakan akses menuju pusat kota kecamatan belum berkonstruksi Aspal. Jalan untuk antar Dusun pun perlu penanganan serius karena sudah sangat rusak dan memprihatinkan. Apalagi banyak jalan akses perkebunan yang belum layak dilalui kenderaan roda empat sehingga mobilisasi hasil pertanian dan perkebunan sangat sulit.
2.5.3.2. Sarana Pengairan
Saluran yang ada di Gampong Darussalam masih belum begitu maksimal, masih banyak tempat yang butuh pembangunan saluran baru serta dibeberapa titik yang butuh perbaikan. rencananya Gampong Darussalam akan memperbaikinya dengan menggunakan dana desa.
2.5.3.3. Sarana Telekomunikasi dan informasi
Dengan banyaknya alat telekomunikasi yang ada seperti telepon genggam (HP), akses internet membuat komunikasi semakin lancar dan mudah. Disamping itu sebagian keluarga telah memilki sarana TV, Radio, Komputer yang menjadikan pengetahuan berkembang semakin cepat. Untuk kedepan, rencananya Darussalam akan membuat website khusus Gampong, sehingga semua informasi tentang pengelolaan dan kebijakan Gampong bisa diketahui dan diakses oleh masyarakat serta khalayak luas.
2.5.3.4. Sarana Perekonomian
Secara umum, sarana perekonomian Gampong Darussalam cukup memadai. Kondisi ini terlihat dari sejumlah sarana yang dimiliki dan dikelola dengan baik oleh warga Gampong Darussalam, diantaranya adalah :
1. Sarana Dagang
Toko/Kios/ Warung : 12 Unit
Industri Rumah Tangga : 05 Unit
2. Luas lahan dan Produksi Tanaman Utama
Padi : 80 Ha
Perkebunan Sawit : 5.000 Ha
Perkebunan karet : 2.300 Ha
Lahan garapan : 2.500 Ha
Lahan tidur : 2.000 Ha
Cabai, tomat, dll : 05 Ha
3. kehutanan
Lahan garapan : 10.000 Ha
Lahan tidur/hutan rakyat : 2.000 Ha
4. Peternakan
Domba : 370 Ekor
Ayam : 950 Ekor
Sapi : 66 Ekor
Kerbau : 10 Ekor
2.6. Keadaan Pemerintahan Gampong
2.6.1. Pembagian Wilayah Gampong
Wilayah yang berada di Gampong Darussalam terbagi menjadi 3 Dusun, dengan jumlah Kepala Keluarga mencapai 230 KK.
Tabel 5. Jumlah KK Tiap-Tiap Dusun
No. Dusun Jumlah KK
1 Dusun Pulo Teungoh 132
2 Dusun Asan Kumbang 48
3 Dusun Cot Batee 58
Total 238
2.6.2. Struktur Organisasi Pemerintah Gampong
Gampong Darussalam menganut sistem kelembagaan pemerintahan yang sederhana dan minimal, selengkapnya seperti berikut :
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN
GAMPONG DARUSSALAM KECAMATAN PEUSANGAN SELATAN KABUPATEN BIREUEN
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 769
Jumlah Kepala Keluarga 208
Jumlah PUS 118
Keluarga yang Memiliki Balita 73
Keluarga yang Memiliki Remaja 123
Keluarga yang Memiliki Lansia 47
Jumlah Remaja 121
Total
108Total 10
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Tidak Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
APBN APBD Dana Desa |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
Zuryani, S.Sos 198810202023212038 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
13 orang pokja terlatih dari 13 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Ya |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan |
Ya,
PK dan Pemutahiran Data Data Rutin BKKBN Potensi Desa Data Sektoral |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Bulanan |