Gambaran Umum
Desa Batu Penyu merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Gantung Kabupaten Belitung Timur, Desa ini merupakan Pemekaran dari Desa jangkar asam. kampung KB Desa Batu penyu di Bentuk pada tahun 2018 Berdasarkan surat keputusan Bupati Belitung Timur Nomor 188.45-314 tentang Pembentukan kelompok kerja Kampung keluarga berencana di Kabupaten Belitung Timur
Adapun secara geografis,Desa Batu penyu memiliki wilayah seluas 1.695,5 Ha dan berbatasan dengan :
Sebelah utara berbatasan dengan Desa Lintang (kecamatan renggiang)
Sebelah selatan berbatasan dengan Desa limbongan/laut Gusong cine
sebelah barat berbatasan dengan Desa Jangkar asam
sebelah timur berbatasan dengan Desa Gantung.
Desa batu penyu terdiri dari 4 Dusun yang terdiri dari 31 Rukun tetangga yaitu
1.Sumping 10 Rt
2. Kundor 11 Rt
3. Lidun 8 Rt
4. Pulau Sekunyit 2 Rt
Masyarakat Desa Batu penyu bermata pencaharian sebagian besar sebagai penambang timah,Wiraswasta, Perkebunan, Nelayan Dan Aparatur sipil negara (ASN) dari Desa Batu Penyu menuju ke kecamatan 15 menit menggunakan kendaraan. sedangkan Dusun Pulau Sekunyit masih kesulitan untuk transportasinya,karena hanya bisa menggunakan kapal Motor melalui pelabuhan Rakyat di Desa lenggang dengan waktu tempuh hingga 3 jam. Apabila jika melalui pantai Gusong cine Jarak tempuk kurang dari 3 jam, tetapi masih terkendala alur yang tidak dalam sehingga hanya bisa masuk kapal motor yang berukuran kecil(kater/ketinting).
Dusun pulau Sekunyit dengan jumlah Rt sebanyak 2 Rt Pada Tahun 2020 masyarakat Dusun Pulau Sekunyit , mulai berangsur - asur pindah dari pulau tersebut. ada yang pindah ke Desa Selinsing dan ada juga ke Desa Gantung, termasuk rumah sekolah, Posyandu dan Semua aset yang ada di pulau tersebut ditingalkan. untuk selanjutnya pemerintah desa berupaya untuk mengembangkan pulau tersebut, untuk menjadi kawasan yang bermanfaat.
- Masalah dan Potensi Desa
- Masalah
- Bila musim kemarau sering terjadi kekeringan sehingga perlu di bangun penyediaan air bersih untuk masyarakat.
- Akses jalan sebagai sarana perluasan pemukiman sebagian belum di aspal
- Bila musim hujan sering terjadi banjir di beberapa ruas jalan karena saluran pembuangan kurang lebar
- Berbagai macam pelatihan keterampilan yang diberikan kepada masyarakat akan tetapi jarang diaplikasikan di kehidupan sehari-hari
- Sulitnya lapangan pekerjaan setelah /pasca timah
- Tersedianya sumber daya manusia yang berkompeten
- Tersedianya sumber daya alam seperti batu dan pasir
- Bantuan modal dan peralatan usaha yang terlibat di pemerintahan Desa Batu penyu
- Lahan Pertanian dan Perkebunan yang masih tersediah dan juga di sektor pariwisata
'' Nama Batu Penyu di ambil dari kisah nyata yaitu sekitar tahun 1915 ketika Belitung masih di bawah kekuasaan Belanda, terdapatlah sebuah batu yang menyerupai hewan penyu,batu tersebut menurut cerita orang terdahulu pertama kali di temukan oleh dua orang perempuan yang bernama Nek Tipa dan Nek Sia, keduanya menemukan Batu yang menyerupai hewan penyu pada saat hendak mencari mata air karena pada saat itu sedang di landa kemarau yang sangat panjang . Melihat keanehan batu tersebut maka Nek Tipa merasa penasaran kemudian menyentuh batu tersebut dan malam harinya Nek Tipa bermimpi dalam mimpimya ia melihat sosok wanita yang cantik dan menceritakan tentang batu yang mereka temui waktu itu.Kemudian terbangunlah Nek Tipa dari tidurnya dan Nek Tipa menyadari bahwa batu yang menyerupai hewan tersebut bukan sembarang batu tetapi batu gaib, setelah itu Nek Tipa menceritakan hal tersebut kepada Nek Sia dan mereka kemudian pergi untuk memberitahukan hal ini kepada beberapa pemuka masyarakat bermaksud untuk bersama-sama menjaga batu penyu itu, supaya terhindar dari kerusakan akibat perbuatan orang -orang yang tidak bertanggung jawab.
Pada ahirnya sampailah berita itu kapada warga Belanda yang bernama Vaan Beer dan ia berencana membawa batu itu ke daerah tempat tinggalnya akan tetapi usahanya tidak berhasil karena batu tersebut mempunyai kekuatan gaib yang sangat kuat, beberapa hari kemudian Vaan Beer mengalami sakit dan tidak lama di kabarkan meninggal dunia begitu juga dengan peralatan yang ia gunakan untuk menggali batu penyu itu ikut rusak. ''(Rencana Pembanguna Jangka Menengah Desa)
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 4787
Jumlah Kepala Keluarga 1561
Jumlah PUS 1155
Keluarga yang Memiliki Balita 260
Keluarga yang Memiliki Remaja 527
Keluarga yang Memiliki Lansia 483
Jumlah Remaja 643
Total
777Total 378
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
APBN APBD Dana Desa Donasi/ Hibah Masyarakat Perusahaan (CSR) Swadaya Masyarakat |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
Yearsi Tiara 198801022010012010 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Gubernur Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
3 orang pokja terlatih dari 14 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Ya |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan |
Ya,
PK dan Pemutahiran Data Data Rutin BKKBN Potensi Desa Data Sektoral Lainnya |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Tahunan |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Tahunan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Tahunan |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Bulanan |