PEMERIKSAAN IVA TEST
CAHAYA
Dipublikasi pada 18 April 2025
Deskripsi
IVA test, atau Inspeksi Visual Asam Asetat, adalah pemeriksaan sederhana dan tidak invasif untuk mendeteksi dini kanker leher rahim (serviks). Pemeriksaan ini melibatkan pengolesan asam asetat (cuka encer) pada leher rahim, kemudian dokter akan mengamati perubahan warna yang mungkin muncul akibat sel-sel abnormal.
Prosedur IVA:
- Pasien berbaring dan alat spekulum (cocor bebek) dimasukkan ke dalam vagina untuk membuka leher rahim.
- Gumpalan kapas yang telah dibasahi asam asetat (3-5%) dioleskan pada permukaan leher rahim.
- Dokter akan menunggu selama 1 menit untuk mengamati reaksi yang muncul, seperti bercak putih yang menandakan sel-sel abnormal.
Keuntungan IVA:
- Sederhana dan Murah: IVA tidak membutuhkan alat-alat canggih dan dapat dilakukan di berbagai fasilitas kesehatan.
- Non-Invasif: Tidak ada alat tajam yang digunakan, sehingga pemeriksaan lebih nyaman.
- Mudah Diterapkan: Prosedur pemeriksaan mudah dilakukan oleh bidan atau dokter umum.
- Dapat Diperoleh Hasilnya Cepat: Hasil pemeriksaan IVA dapat diketahui saat itu juga, sehingga tindakan medis dapat dilakukan segera.
Perlu diingat:
- IVA tidak dapat mendeteksi kanker serviks pada tahap awal, tetapi dapat mendeteksi sel-sel pra-kanker yang bisa dikembangkan menjadi kanker jika tidak diobati.
- Jika hasil IVA positif, pasien perlu melakukan pemeriksaan lanjutan seperti Pap Smear atau Colposcopy untuk memastikan diagnosis dan menentukan rencana pengobatan.
Siapa yang harus melakukan IVA:
- Wanita yang sudah pernah melakukan hubungan seksual.
- Wanita yang berusia 25-60 tahun.
- Wanita dengan faktor risiko kanker serviks seperti riwayat keluarga, banyak pasangan seksual, atau infeksi menular seksual.
Penting untuk melakukan pemeriksaan IVA secara teratur, terutama bagi wanita dengan faktor risiko kanker serviks, untuk mendeteksi dini dan mencegah kanker serviks.
Hasil ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk mendapatkan diagnosis atau saran medis, hubungi profesional. AI generatif bersifat eksperimental.
Sesi Kegiatan Perlindungan