Melakukan Pembinaan Poktan BKB Andai Jaya Persada

Sungai Andai
Dipublikasi pada 07 August 2025

Deskripsi

I.              PENDAHULUAN

Menurut BKKBN, proses pembangunan kualitas sumber daya manusia diperlukan satu upaya pembinaan dan pembentukan karakter sejak dini. Masa balita disebut sebagai masa emas (golden age period) khususnya pada usia 0-2 tahun perkembangan otak mencapai 80%. Apabila pada masa tersebut anak balita tidak dibina secara baik, maka anak tersebut akan mengalami gangguan perkembangan baik emosi, sosial, mental, intelektual, dan moral. Oleh karena itu diperlukan program Bina Keluarga Balita (BKB) program yang bertujuan untuk meningkatkan peran orang tua (ayah dan ibu) serta anggota keluarga lainnya dalam pembinaan tumbuh kembang anak balita sesuai dengan usia dan tahap perkembangan.

 

II.           MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dilakukannya Pelaksanaan Bina Ketahanan Keluarga Kelompok BKB Andai Jaya Persada di Kelurahan Sungai Andai adalah :

-          Memberikan Informasi tentang Peran Kader Bina Keluarga Balita Dalam Upaya Pembinaan Kesehatan Reproduksi bagi anak Bayi dan Balita

-          Tujuan Pelaksanaan Bina Ketahanan Keluarga Kelompok BKB Andai Jaya Persada di Kelurahan Sungai Andai adalah :

-          Meningkatkan pengetahuan Kader BKB dan Anggota BKB terkait tatalaksana menjaga kesehatan reproduksi bagi bayi dan balita

-          Meningkatkan pengawasan orangtua dalam membimbing bayi dan balita sesuai dengan tumbuh kembangnya.

 

III.        RUANG LINGKUP

Kegiatan Bina Ketahanan Keluarga Anggota Kelompok BKB Andai Jaya Persada dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Posyandu Andai Jaya Persada di RT.32 Kelurahan Sungai Andai.

Sasaran kegiatan Kelompok BKB Andai Jaya Persada di Kelurahan Sungai Andai adalah :

-          Kader BKB

-          Anggota BKB

 

IV.       HASIL KEGIATAN

Peran yang bisa diambil orang tua adalah berupa bagaimana merawat, menjaga, mengasuh, memelihara, membesarkan anak balitanya agar tumbuh dan berkembang secara sehat. Ada sebuah peristiwa yang sering terjadi diberbagai tempat, misalnya: seorang anak perempuan kencing dengan posisi berdiri' tentu akan banyak mendapatkan tanggapan dari kaum ibu yang mengasuh pada saat itu, dimana ibu mengucapkan kepada anaknya : kalau kencing jangan berdiri dong', anak perempuan harus dengan jongkok, begini caranya sembari memberikan contoh, tetapi ada pula orang tua yang langsung menyapa dan melarang dengan keras pada anak perempuan tersebut tanpa ada penjelasannya, padahal anak perempuan tersebut hanya meniru apa yang telah dilihatnya pada teman laki-laki sebayanya yang waktu kencing dilakukan dengan berdiri. Dengan peristiwa tersebut jelas bahwa pemahaman orang tua dalam memberikan tanggapan kepada anak perempuannya sangat relatif dan beragam, tentunya pendidikan seksualitas perlu dihadirkan juga pada balita yang menyangkut pengenalan identitas diri dan jenis kelamin, hubungan antara laki-laki dan perempuan, organ-organ reproduksi dan fungsinya, bagaimana merawat kesehatan, menghindarkan diri dari kekeran seksual dan sebagainya.

 

 

Hasil Yang Dicapai :

Sasaran memahami bahwa Merawat kesehatan reproduksi balita memang sangat penting, karena membutuhkan peran orang tua dalam meningkatkan derajat kesehatan secara menyeluruh, baik organ fisik, mental dan sosial balita.

 

V.          KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan pada kegiatan ini adalah perlu adanya pembinaan secara berkelanjutan bagi keluarga yang memiliki Bayi dan Balita.

Sesi Kegiatan Kasih Sayang

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan