Pembinaan Poktan BKR
Deskripsi
Pembinaan Poktan BKR merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk
memberikan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi kepada orang tua yang
mempunyai anak remaja dalam menjalankan perannya. Pola
asuh orang tua, memiliki pengaruh yang sangat penting dalam pembentukan
karakter remaja, termasuk yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Proses
pola asuh orang tua meliputi kedekatan orang tua dengan remaja, pengawasan
orang tua, dan komunikasi orang tua dengan remaja. Melalui komunikasi, orang
tua hendaknya menjadi sumber informasi dan pendidik utama tentang kesehatan
reproduksi remaja, juga tentang perencanaan kehidupan remaja dimasa yang akan
datang sehingga remaja mampu merencakan keluarga remaja melalui pendewasaan
usia perkawinan.
Masa remaja diawali
dengan pertumbuhan yang sangat cepat dan biasanya disebut pubertas. Dengan
adanya perubahan yang cepat itu terjadilah perubahan fisik yang dapat diamati
seperti pertambahan tinggi dan berat badan yang biasa disebut pertumbuhan, dan
kematangan seksual sebagai hasil perubahan hormonal. Masa
remaja juga adalah masa transisi antara masa kanak – kanak dan masa dewasa.
Masa transisi seringkali menghadapkan individu yang bersangkutan pada situasi
yang membingungkan, disatu pihak masih kanak – kanak dan dilain pihak ia harus
bertingkah laku seperti orang dewasa. Hal ini dapat menimbulkan konflik dalam
diri remaja yang sering menimbulkan banyak tingkah laku yang aneh, canggung,
dan kalau tidak dikontrol akan menimbulkan kenakalan pada remaja salah satunya
berupa risiko perilaku seksual berisiko. Adapun tujuan pembinaan poktan BKR
diantaranya :
- Meningkatkan pengetahuan anggota Poktan BKR: Mengenai kesehatan reproduksi
remaja, perkembangan psikologis remaja, serta isu-isu yang dihadapi remaja saat
ini.
- . Meningkatkan keterampilan anggota Poktan BKR: Dalam memberikan konseling,
fasilitasi diskusi, dan kegiatan-kegiatan yang positif bagi remaja.
- . Memperkuat jejaring kerja: Antara anggota Poktan BKR dengan berbagai pihak terkait, seperti sekolah, puskesmas, dan organisasi masyarakat.
- Memfasilitasi pengembangan program: Yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan remaja di masing-masing wilayah.