Gambaran Umum


I. Gambaran Umum Desa Morkepek

Desa Morkepek merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Indonesia. yang berada di pulau garam Madura. Pada saat ini desa tersebut sudah mulai dikenal oleh masyarakat karena desa tersebut berada pada jalur jembatan suramadu. Penduduk desa morkepek mayoritas adalah petani, namun sekarang sudah mulai merangkap dua yaitu pedagang kaki lima dipinggir tol jalansuramadu.

Di desa Morkepek terdapat 3 dusun. Yaitu, Dusun Timur, Dusun Tengah, dan Dusun Barat. Kehidupan sosial desa morkepek sebenarnya mempunyai pekerjaan sebagai petani, namun karena kendala utamanya tidak adanya pengairan maka hasil pertanian di desa ini tidak menentu, para petani hanya bisa bertani ketika musim hujan saja. Dan hasil pertaniannya selama musim hujanpun hanya cukup di gunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Dari info yang kami dapat saat musim kemarau seperti sekarang warga yang tidak punya pekerjaan selain bertani beralih kerja serabutan yaitu menjadi pekerja panggilan dan bekerja bongkar batu. Ada juga yang mempunyai usaha ternak lele, namun itu juga tidak spenuhnya berhasil dikarnakan beberapa kendala antara lain yaitu : cuaca yang sangat panas, lahan yang kurang memadai, dan minimnya dana untuk membeli pakan lele. Sehingga lele yang dihasilkan berukuran kecil.

Beberapa hasil tani yang ada di desa Morkepek antara lain seperti: padi, kacang tanah, kacang hijau, kacang panjang, jagung, singkong dan ubi. Selain itu juga terdapat banyak pohon bambu yang yang dapat di manfaatkan oleh warga. Di desa Morkepek masih banyak lahan yang kosong yang belum dimanfaatkan. Pada saat musim kemarau kondisi tanah di desa Morkepek sangat kering sehingga sulit untuk di tanami.

1. Pendidikan

Dari segi pendidikan, di desa Morkepek hanya terdapat satu sekolah dasar (SD) yaitu SD Negeri morkepek, dan dua sekolah Madrasah Ibtidayah (MI) yaitu Madrasah Miftahul Ulum di dusun Morkepek Tengah dan Madrasah Sa’adatud Daroini yang terletak di dusun Morkepek Timur. Di desa morkepek anak-anak dan remajanya mempunyai banyak minat dan bakat, namun tidak ada wadah untuk menyalurkan potensinya.

Tingkat pendidikan sekolah dasar di desa Morkepek terbilang masih rendah karena proses belajar dan mengajar kurang lancar karena biaya dan operasional sekolah yang mahal. Proses belajar mengajar murid di madrasah ibtida’iyah di Dusun Morkepek Timur kurang berjalan dengan lancar karena gedung sekolah sudah rusak dan fasilitas meubeller tidak ada. Begitu juga dengan proses belajar mengajar TK di Dusun Morkepek Tengah kurang lancar karena masih belum memiliki gedung sekolah dan masih mendompleng pada kelas di Sekolah Dasar.

2. Ekonomi / Pekerjaan

Perekonomian merupakan tingkat pendapatan masyarakat yang juga mencakup status sosial masyarakat.Perekonomian masyarakat di Desa Morkepek termasuk menengah ke bawah, pekerjaan di desa morkepek beragam macam seperti, Pedagang, Petani, Pertukangan, Buruh Tani, dan PNS.Dengan ekonomi yang kurang stabil ini membuat sebagian dari masyarakat desa Morkepek banyak yang bekerja ke luar kota/ke luar Negeri, kebanyakan para pemuda di Desa Morkepek bekerja di Surabaya untuk mencari penghasilan yang layak.Kondisi perekonomian masyarakat Desa Morkepek di Kec.Labang Kab.Bangkalan ini juga tidak lepas dari sarana perekonomian yang ada di sana. Yaitu swasembada dibidang pertanian, namun Koperasi di sana tidak kelihatan geliatnya, meskipun sebenarnya koperasi sangat penting untuk kemajuan desa, melihat kondisi pada wilayah Desa Morkepek merupakan daerah pertanian. Untuk masyarakat desa Morkepek sendiri kehidupan perekonomiannya masih relatif rendah dan sarana prasarana yang ada disana masih kurang menunjang jika dibandingkan dengan desa-desa lainnya seperti, sukolilo barat, sukolilo timur, kesek, dan labang yang dapat dikatakan bahwa keadaan ekonominya lebih mapan jika dibandingkan dengan desa yang lainnya dan sarana perekonomiannya banyak berada di sana.

Di Desa Morkepek lebih dominan masyarakat tani, namun petani itu hanya bisa bertani ketika musim hujan saja.Sedangkan pada musim kemarau warga desa morkepek bekerja sebagai buruh serabutan. Ada yang bekerja disurabaya sebagai supir, ada juga yang berjualan di sepanjang jalan tol suramadu. Untuk para ibu-ibu di desa Morkepek pada waktu musim kemarau berdagang jajanan kecil di rumahnya. Di saat musim hujan warga yang bertani, adapun hasil tani yang mereka panen adalah beras, kacang hijau, jagung, dan singkong. Nantinya hanya disimpan untuk makan pada musim kemarau dan hanya sebagian yang dijual langsung ke pasar atau ke pengepul.

3. Keadaan Sumber Daya Manusia

Desa Morkepek adalah desa pertanian yang mana penduduknya pendidikannya mulai dari SD, SLTP, SLTA dan mereka mempunyai riwayat minimal ngaji di surau-surau. Masyarakat atau sumber daya manusia desa Morkepek tergolong tidak produktif.Rata rata masyarakat Morkepek sendiri memiliki mata pencaharian bertani.Hal itu karena lokasi Morkepek termasuk di dataran tinggi.Ini menunjukkan bahwa pada dasarnya sumber daya manusia desa Morkepek sangat perlu untuk ditingkatkan taraf hidup mereka di bidang ekonomi. Walaupun tingkat pendidikan mereka rata-rata hanya sampai tingkatan SMA, mereka mampu mengolah Sumber Daya Alam yang mereka miliki walaupun hanya terbatas.

Tidak makasimalnya desa Morkepek juga dipengaruhi oleh sumber daya manusia (SDM) yang masih tradisional. SDM yang masih relatif tradisional ini, dikarenakan kurangnya keterampilan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Bahkan ada masyarakat yang masih buta huruf, karena tidak dapat menikmati pendidikan. Selain itu, minat masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi masih kurang, walaupun mampu untuk melajutkan pendidikan yang lebih tinggi, tetapi lebih memilih menikah atau bekerja.

4. Batas Wilayah

Utara : Desa Sendang Laok dan Sendang Dajah

Selatan : Desa Pangpong dan Sukolilo Barat

Bara : Desa Jukong dan Labang

Timur : Desa Petapan, Bringen, dan Ba'engas


Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
1733
Jumlah Kepala Keluarga
492
Jumlah PUS
379
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
125
Keluarga yang Memiliki Remaja
208
Keluarga yang Memiliki Lansia
155
Jumlah Remaja
479
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
293
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
86

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Tidak Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Tidak Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Tidak Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Tidak Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Tidak Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Tidak Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBN
APBD
Dana Desa
Donasi/ Hibah Masyarakat
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
M. Makruf Hasyim
198303172009031001
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
SK Kecamatan tentang Kampung KB
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Tidak Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 0 orang pokja terlatih
dari 8 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Ya
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Ya,
PK dan Pemutahiran Data
Data Rutin BKKBN
Potensi Desa
Data Sektoral

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Triwulan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Triwulan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Triwulan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Triwulan