Gambaran Umum


GAMBARAN UMUM DESA TANJUNG PUTRI


I. SEJARAH DESA

Di ujung selatan Kabupaten Kotawaringin Barat, tersembunyi sebuah desa yang menyimpan kisah tentang semangat perjuangan, kearifan lokal, dan kekayaan alam yang memikat : Desa Tanjung Putri.

Asal muasal desa ini bermula pada dekade 1950-an. Saat itu, wilayah ini masih menjadi bagian dari Mendawai Seberang dan hanya dikenal sebagai lahan ladang yang subur di tepian pantai. Para penduduk awal datang bukan membawa ambisi besar, tetapi membawa cangkul dan benih harapan. Mereka membuka lahan, menanam padi, dan perlahan-lahan membentuk komunitas yang hidup selaras dengan alam. Tanahnya yang kaya dan panen yang melimpah menjadikan wilayah ini magnet bagi para perintis dari berbagai penjuru.

Desa ini kemudian tumbuh pesat, bukan hanya sebagai pusat pertanian, tetapi juga sebagai titik penghubung antara darat dan laut. Letaknya yang strategis di tepi Laut Jawa menjadikan Tanjung Putri satu-satunya desa di Kecamatan Arut Selatan yang memiliki garis pantai, membuka potensi besar dalam sektor perikanan dan kelautan.

Pusat pemerintahan awalnya berada di kampung seberang, persis di pesisir pantai, namun seiring waktu dan perkembangan wilayah, pada awal tahun 2000-an, aktivitas pemerintahan dipindahkan ke kawasan yang kini dikenal sebagai Dusun Pendulangan.

Hari ini, Desa Tanjung Putri tidak hanya dikenang karena sejarahnya, tetapi juga dikenal sebagai Kampung Keluarga Berkualitas yang menjadi contoh pemberdayaan masyarakat, pelestarian lingkungan, dan pengembangan potensi lokal. Dari ladang yang subur hingga laut yang luas, Desa Tanjung Putri adalah bukti nyata bahwa akar yang kuat akan tumbuh menjadi pohon harapan bagi generasi masa depan.

 

II. KONDISI GEOGRAFIS



Peta Administrasi Desa


Desa Tanjung Putri Kecamatan Arut Selatan terletak di sisi sebelah barat terluar Kecamatan Arut Selatan dengan Luas Wilayah Desa sebesar 28.980,61 Hektar terdiri :

  1. Pemukiman seluas 18,51 Ha
  2. Pertanian Sawah seluas 263,95 Ha
  3. Tambak seluas 79,96 Ha
  4. Perkebunan kelapa 259,98 Ha
  5. Satwa Marga Lamandau seluas 10.000 Ha
  6. dll

 Dengan batas wilayah :

  • Sebelah Utara                : Kelurahan Mendawai Seberang
  • Sebelah Timur               : Desa Kumpai Batu Bawah & Desa Tanjung Terantang (Kec.     Arut Selatan), Sabuai Barat & Sabuai Timur  (Kec. Kumai)
  • Sebelah Selatan            : Laut Jawa
  • Sebelah Barat                : Kabupaten Sukamara (Kec. Pantai Lunci dan Sukamara)

Orbitasi Desa :

  1. Jarak ke Ibu Kota Kecamatan terdekat           : 35 KM
  2. Jarak tempuh ke Ibu kota Kecamatan             : 1 Jam
  3. Jarak ke Ibu kota Kabupaten                                : 35 KM
  4. Lama jarak tempuh ke Ibu kota Kabupaten : 1 Jam

Secara geografis, desa ini memiliki beberapa karakteristik penting yang memengaruhi kehidupan masyarakat dan potensi alamnya:
1.    Kawasan Hutan Rawa Gambut
Desa Tanjung Putri berada di kawasan hutan rawa gambut dengan kedalaman rata-rata sekitar 134 cm dan luas sekitar 23.000 hektar. Hutan ini menjadi bagian dari kawasan penyangga Suaka Margasatwa Sungai Lamandau. Kawasan rawa gambut ini memiliki ekosistem yang unik dan sangat penting untuk konservasi karena menjadi rumah bagi satwa endemik, seperti orangutan Kalimantan dan bekantan, serta berbagai jenis flora dan fauna lainnya.
2.    Sungai Lamandau dan Sistem Perairan
Desa ini juga terletak di sepanjang Sungai Lamandau, yang menjadi jalur utama transportasi bagi penduduk setempat. Sungai ini sangat penting bagi kehidupan masyarakat desa, baik untuk transportasi, perikanan, maupun sumber daya air. Air sungai di daerah ini khas dengan warna hitam pekat, yang merupakan ciri khas ekosistem rawa gambut.
3.    Ekosistem Gambut
Kawasan hutan rawa gambut di Desa Tanjung Putri berfungsi penting sebagai penyerapan karbon dan perlindungan terhadap perubahan iklim. Ekosistem gambut ini juga membantu melindungi desa dari abrasi daratan dan angin laut, serta menjaga ketersediaan air tanah yang sangat penting untuk kehidupan masyarakat setempat.
4.    Topografi dan Ketinggian
Secara topografi, Desa Tanjung Putri berada pada wilayah dataran rendah yang didominasi oleh tanah gambut, sehingga memiliki kelembapan yang tinggi. Tanah gambut di daerah ini sangat cocok untuk budidaya tanaman tertentu seperti nipah, jelutung, serta untuk budidaya ikan di keramba jaring apung.
5.    Iklim Tropis
Desa ini memiliki iklim tropis dengan dua musim utama: musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan biasanya datang antara bulan Oktober hingga April, sementara musim kemarau terjadi dari Mei hingga September. Curah hujan yang tinggi selama musim hujan membuat daerah ini rawan banjir, terutama di kawasan yang rendah dan dekat dengan sungai.

III. KONDISI EKONOMI

Perekonomian Desa Tanjung Putri berkembang pesat berkat pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan dan keberagaman sektor ekonomi. Mayoritas penduduk desa bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan, mengandalkan lahan sekitar hutan rawa gambut, sungai dan laut untuk bertani dan menangkap ikan. Keberadaan hutan kemasyarakatan (HKm) yang telah mendapatkan dukungan dari pemerintah memungkinkan masyarakat mengelola hutan secara terstruktur dan melindungi kawasan dari alih fungsi lahan.

Sebagian besar penduduk desa bekerja sebagai petani, mengelola lahan pertanian di sekitar hutan rawa gambut atau tanah yang lebih subur di kawasan pinggiran sungai. Mereka menanam berbagai komoditas seperti padi, sayuran, dan buah-buahan. Keberadaan kawasan hutan yang masih alami dan ekosistem rawa gambut dapat mendukung pertanian berkelanjutan, meskipun kondisi lahan gambut mungkin memerlukan teknik pertanian yang khusus, seperti pemanfaatan tanaman yang cocok dengan ekosistem gambut.

Adanya kawasan hutan kemasyarakatan (HKm) dan perlindungan terhadap kawasan gambut membantu memastikan bahwa pertanian desa berjalan dengan prinsip konservasi, yang dapat menghasilkan produk pertanian yang ramah lingkungan. Ini juga membuka potensi bagi pertanian organik atau produk pertanian yang memiliki nilai jual lebih tinggi di pasar yang sadar akan keberlanjutan.

Selain sebagai petani penduduk Desa Tanjung Putri juga bekerja sebagai nelayan. Mereka memanfaatkan sungai dan laut untuk menangkap ikan dan hasil perikanan lainnya sebagai sumber pendapatan. Perairan yang kaya akan kehidupan akuatik menjadi sumber pendapatan yang vital bagi Masyarakat Desa Tanjung Putri. Perikanan, baik untuk konsumsi lokal maupun untuk dijual ke luar daerah, memainkan peran penting dalam perekonomian desa.

IV. POTENSI DAERAH

Desa Tanjung Putri memiliki berbagai potensi alam dan ekonomi yang signifikan. Berikut adalah beberapa potensi utama dari daerah ini:

1.    Keanekaragaman Hayati dan Konservasi
Desa ini terletak di kawasan hutan rawa gambut yang memiliki tutupan vegetasi yang baik dan menjadi rumah bagi satwa endemik, seperti orangutan Kalimantan dan bekantan. Hutan rawa gambut ini juga berfungsi sebagai ekosistem penting yang mendukung keseimbangan alam dan berpotensi besar untuk kegiatan konservasi dan pariwisata alam. Potensi ekowisata di daerah ini bisa dikembangkan lebih lanjut dengan wisata susur sungai yang memperkenalkan pengunjung pada keindahan alam dan kehidupan liar.

2.    Ekowisata
Keindahan alam dan keanekaragaman hayati, termasuk kawasan hutan rawa gambut yang khas, membuat Desa Tanjung Putri memiliki potensi sebagai destinasi ekowisata, seperti Taman Nasional Tanjung Putting yang sudah terkenal. Potensi ini dapat dimanfaatkan untuk menarik wisatawan yang tertarik pada observasi satwa liar dan menikmati keindahan alam.

3.    Sumber Daya Alam Non-Kayu
Hutan di sekitar Desa Tanjung Putri juga kaya akan sumber daya alam non-kayu, seperti getah jelutung, rotan, nipah, dan buah hutan. Komoditas ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan pendapatan, termasuk produk-produk kerajinan tangan dan bahan bangunan dari nipah, seperti atap rumah, tikar, dan gula merah.

4.    Budidaya Ikan dan Pertanian
Budidaya ikan dengan keramba jaring apung menjadi alternatif mata pencaharian yang berkembang pesat di desa ini. Ikan sungai endemik, seperti toman dan baung, dibudidayakan di sekitar sungai sebagai sumber pendapatan yang berkelanjutan. Selain itu, pertanian juga menjadi bagian penting dari ekonomi lokal, dengan masyarakat mulai mengadopsi metode pertanian tanpa bakar yang ramah lingkungan untuk mengelola lahan gambut.

5.    Penyerapan Karbon dan Konservasi Lingkungan
Kawasan hutan rawa gambut di Desa Tanjung Putri memiliki potensi besar dalam penyerapan karbon, yang dapat berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim. Program konservasi yang melibatkan masyarakat untuk menjaga hutan dan mengurangi emisi karbon dapat meningkatkan kesadaran lingkungan dan menjadi sumber pendapatan melalui mekanisme pengelolaan karbon.

Secara keseluruhan, Desa Tanjung Putri memiliki potensi besar di bidang konservasi, ekowisata, sumber daya alam non-kayu, serta budidaya ikan yang dapat dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

V. PROGRAM INOVASI KAMPUNG KELUARGA BERKUALITAS BAHARI

Dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pembangunan keluarga berkualitas, Desa Tanjung Putri melalui program Kampung Keluarga Berkualitas Bahari telah menginisiasi berbagai program inovatif yang bersifat holistik, partisipatif, dan berorientasi pada penguatan ketahanan keluarga serta percepatan penurunan stunting. Inovasi yang dikembangkan tidak hanya menitikberatkan pada intervensi teknis, namun juga mendorong partisipasi lintas sektor dan penguatan peran komunitas.

1. KEMAS PASTI (Kelas Memasak Penanganan Stunting Terintegrasi)

Program ini merupakan model edukasi gizi keluarga yang dikemas dalam bentuk demo masak dan penyuluhan terpadu. KEMAS PASTI bertujuan untuk meningkatkan keterampilan ibu dalam mengolah makanan bergizi seimbang dengan memanfaatkan bahan pangan lokal. Keunikan dari program ini terletak pada kolaborasi multipihak, yang melibatkan kader kesehatan, Tim Penggerak PKK, dan masyarakat setempat termasuk kelompok nelayan, sebagai upaya pemberdayaan ekonomi sekaligus edukasi gizi keluarga. 

2. PELITA (Pendidikan Life Skill dan Karakter Anak)

PELITA hadir sebagai bentuk investasi jangka panjang dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia sejak usia dini. Melalui pendekatan non-formal, program ini memberikan edukasi keterampilan hidup, pembentukan karakter, dan penguatan nilai sosial kepada anak-anak usia sekolah. Materi pembelajaran disampaikan secara kontekstual dan aplikatif melalui pendampingan oleh kader dan tenaga pendidik. Program ini diharapkan dapat menciptakan generasi muda yang tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga matang secara emosional dan sosial.

3. SIJEMPOL (Aksi Jemput Bola Pelayanan Posyandu Lansia)

SiJempol adalah program pelayanan kesehatan lansia berbasis jemput bola yang menyasar lansia yang tidak mampu hadir ke posyandu, khususnya yang memerlukan Perawatan Jangka Panjang (PJP). Kader Posyandu Lansia melakukan kunjungan rumah untuk memberikan layanan seperti pemeriksaan tekanan darah, pemberian vitamin, dan edukasi perawatan kepada keluarga pendamping. Program ini menjadi wujud komitmen Desa Tanjung Putri dalam memastikan layanan kesehatan yang inklusif, berkelanjutan, dan berpihak pada kelompok rentan.

4. GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia)

Sebagai bagian dari program Quick Win Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, GATI diimplementasikan di Desa Tanjung Putri melalui pembentukan kelompok BAHTERA (Bapak Hebat Terlibat dalam Keluarga). Program ini mendorong transformasi peran ayah dari sekadar pencari nafkah menjadi figur pengasuh aktif dan komunikatif dalam keluarga. Melalui forum diskusi, pendampingan, dan aksi sosial bersama, para anggota kelompok Bahtera terlibat langsung dalam isu-isu pengasuhan anak, pendidikan, dan kesehatan keluarga, yang berdampak pada meningkatnya ketahanan keluarga secara menyeluruh.

4. GENTING – (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting)

Program GENTING dirancang sebagai mekanisme solidaritas sosial dalam upaya percepatan penurunan stunting. Melalui kolaborasi dengan kelompok BAHTERA, program ini menjembatani orang tua asuh (keluarga mampu) dengan keluarga berisiko stunting, melalui skema bantuan pangan tambahan, edukasi pengasuhan, dan pemantauan tumbuh kembang anak. Inisiatif ini memperkuat nilai kebersamaan dan gotong royong dalam penyelesaian isu stunting di tingkat desa.

VI. SINERGI DAN DAMPAK

Kelima inovasi ini dijalankan secara terintegrasi dalam kerangka Kampung Keluarga Berkualitas dengan dukungan dari berbagai unsur, seperti pemerintah desa, tenaga kesehatan, PKK, kader, kelompok masyarakat dan lintas sektor. Sinergi antarsektor menjadi fondasi utama keberhasilan pelaksanaan program, yang secara bertahap telah meningkatkan kesadaran gizi, kualitas pengasuhan anak, ketangguhan keluarga, dan perhatian terhadap kelompok rentan seperti lansia.
Inovasi-inovasi tersebut menjadi bukti nyata komitmen Desa Tanjung Putri dalam membangun keluarga yang sehat, kuat, dan berdaya sebagai pilar utama pembangunan masyarakat.


Berikut wajah Desa Tanjung Putri dapat dilihat pada website milik Desa Tanjung Putri, sebagai bentuk layanan  Informasi Desa. Website desa ini dapat digunakan sebagai sarana untuk memberikan informasi tentang pelayanan di Desa Tanjung Putri, kepada masyarakat, seperti informasi tentang prosedur administrasi, kegiatan desa, dan program-program pemerintah yang telah dan akan di laksanakan.

Website Resmi Desa Tanjung Putri


Berikut video Dukungan dari Bupati Kabupaten Kotawaringin Barat Ibu Hj. Nurhidayah, S.H., M.H.  Dukungan Bupati sangat dibutuhkan dan menjadi bukti yang kuat atas komitmen Pemerintah Daerah terhadap program Kampung Keluarga Berkualitas di Kabupaten Kotawaringin Barat, khususnya di Desa Tanjung Putri.  Program Kampung Keluarga Berkualitas diakui membantu meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat, serta mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Selain itu dukungan dan komitman ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas program Kampung KB selanjutnya dengan memastikan bahwa program tersebut berjalan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas daerah.

 Dukungan Bupati Kabupaten Kotawaringin Barat

Berikut video Penggerakan yang telah di lakukan Kepala Desa Tanjung Putri dalam hal Komitmen Program Kampung KB yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat melalui pendampingan dan pembinaan masyarakat dalam Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga

Komitmen Kades dan Penggerakan Program KKB

Berikut video Komitmen Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Kotawaringin Barat, Barat Bapak Agus Basrawiyanta, S. Pd., M.T sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pelaksanaan  Program Pembangunan  Keluarga dan optimalisasi  terhadap Program Kampung Keluarga Berkualitas di Kabupaten Kotawaringin Barat.

Komitmen dan Dukungan Kepala DP3AP2KB 


Berikut kegiatan  Cipta Kreasi Menu DASHAT “Satelit Kudang “ di Kampung KB Bahari Desa Tanjung Putri

DASHAT sebagai kegiatan di Desa Tanjung Putri yang mendukung Program QUICK WIN dengan memastikan anak-anak mendapatkan gizi seimbang melalui bahan pangan lokal seperti udang yang mudah di dapat terutama di Desa Tanjung Putri. Hal ini juga merupakan salah satu upaya yang meningkatkan kualitas hidup melalui tumbuh kembang anak-anak, dan mencegah masalah kesehatan, seperti stunting pada anak-anak usia dini.

Menu Kreasi Dashat


Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
507
Jumlah Kepala Keluarga
210
Jumlah PUS
176
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
75
Keluarga yang Memiliki Remaja
65
Keluarga yang Memiliki Lansia
59
Jumlah Remaja
100
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
151
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
25

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBN
APBD
Dana Desa
Donasi/ Hibah Masyarakat
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
SURAYYA HASYIM, S.H
198209132010012015
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
SK Kecamatan tentang Kampung KB
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 19 orang pokja terlatih
dari 19 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Ya
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Ya,
PK dan Pemutahiran Data
Data Rutin BKKBN
Potensi Desa
Data Sektoral

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Tahunan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Triwulan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Bulanan