Gambaran Umum
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Desa yang maju serta penduduk yang makmur merupakan cita-cita masyarakat secara umum. Dalam mewujudkan hal tersebut, maka perlu diketahui potensi-potensi desa yang dapat digali serta dikembangkan. Perkembangan kependudukan merupakan salah satu contoh potensi desa yang berkaitan erat dengan perubahan keadaan penduduk baik kuantitas maupun kualitas. Dengan mengetahui keadaan kuantitas maupun kualitas penduduk, maka akan lebih mudah dalam menentukan langkah menuju keberhasilan membangun masyarakat yang lebih maju. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas penduduk yang mengarah pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat desa adalah dengan dibentuknya kampung KB. Secara umum, tujuan dibentuknya Kampung KB ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program KKBPK serta pembangunan sector terkait lainnya dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas. Sedangkan secara khusus, Kampung KB ini dibentuk selain untuk meningkatkan peran serta pemerintah, lembaga non pemerintah dan swasta dalam memfasilitasi, mendampingi dan membina masyarakat untuk menyelenggarakan program KKBPK dan pembangunan sektor terkait, juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pembangunan berwawasan kependudukan.
Ada beberapa hal yang melatar belakangi dibentuknya kampung KB, yaitu :(1) Program KB tidak lagi bergema dan terdengar gaungnya seperti pada era Orde Baru, (2) untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program KKBPK serta pembangunan sector terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas. (3) penguatan program KKBPK yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat, (4) Mewujudkan cita-cita pembangunan Indonesia yang tertuang dalam Nawacitaterutama agenda prioritas ke 3 yaitu “ Memulai pembangunan dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan" serta Agenda Prioritas ke 5, yaitu " Meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia ", (5) mengangkat dan menggairahkan kembali program KB guna menyongsong tercapainya bonus demografhi yang diprediksi akan terjadi pada tahun 2010 – 2030.
1.2. TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Secara Umum tujuan dibentuknya Kampung KB di Kp. Pananjungan adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga serta pembangunan sektor terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas khususnya di Kp. Pananjungan RW 05 Desa Sukamurni.
1.2.2 Tujuan Khusus
a) Meningkatkan peran pemerintah, pemerintah daerah, lembaga non pemerintah dan swasta dalam memfasilitasi, pendampingan dan pembinaan masyarakat untuk menyelenggarakan program kependudukan, keluarga berencana, pembangunan keluarga dan pembangunan sektor terkait;
b) Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pembangunan berwawasan kependudukan;
c) Meningkatkan jumlah peserta KB aktif modern
d) Meningkatkan ketahanan keluarga melalui program Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), dan Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja;
e) Meningkatkan pemberdayaan keluarga melalui Kelompok UPPKS;
f) Menurunkan angka Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT);
g) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;
h) Meningkatkan rata-rata lama sekolah penduduk usia sekolah;
i) Meningkatkan sarana dan prasarana pembangunan kampung
j) Meningkatkan sanitasi dan lingkungan kampung yang sehat dan bersih.
1.3. VISI DAN MISI KAMPUNG KB “PANANJUNGAN “
1.3.1 VISI
Visi adalah suatu persyaratan yang merupakan ungkapan atau artikulasi dari nilai, cita-cita, arah dan tujuan organisasi yang realistis, memberikan kekuatan, semangat, dan komitmen, serta memiliki daya tarik yang dapat dipercaya sebagai pemandu dalam pelaksanaan aktifitas dan pencapaian tujuan organisasi.
Adapun visi dari kampung KB PANANJUNGAN adalah “ Ngawujudkeun kulawarga katut lingkungan anu rancage mapag kahirupan anu waluya”.
Adapun makna yang terkandung dalam Visi ini adalah;
1. Kulawarga ( Keluarga ) , dalam arti unit terkecil dalam satuan masyarakat
2. Rancage, dalam arti bahwa dalam mempersiapkan kehidupan berkeluarga secara utuh dan terencana yang meliputi aspek :
• Keagamaan
• Pendidikan
• Kesehatan
• Ekonomi
• Sosial budaya serta
• Psikologi
3. Waluya (Sejahtera) mengandung makna kehidupan di dalam keluarga yang siap dan mapan dari segi sandang, pangan dan papan.
I.2.2 Misi
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan maka dirumuskan suatu misi sebagai berikut :
1. Membentuk kepengurusan Kampung KB yang dikukuhkan dengan keputusan
2. Menyiapkan sasaran pembinaan yang terdiri dari :
Para keluarga yang mempunyai anak Balita, Remaja, dan Lansia serta PIK Remaja dan Kelompok Kegiatan lainnya
3. Menyiapkan Metode dan Materi Pembinaan serta Penyuluhan kepada sasaran
4. Melaksanakan pembinaan sesuai dengan metode dan materi yang sudah dipersiapkan, antara lain :
• Melaksanakan penyuluhan, penerangan dan motivasi
• Melaksanakan Pertemuan- Pertemuan
• Melaksanakan Pelatihan-Pelatihan (life skill)
• Melaksanakan Pendidikan, kursus kepada keluarga sasaran dll
5. Menyelenggarakan kegiatan administrantif dan dokumentasi
6. Melaksanakan kegiatan fasilitas terbhadap program kegiatan di Kampung KB
7. Melakukan monotoring dan evaluasi terhadap berbagai program yang telah dilaksanakan di Kampung KB.
1.4. STRUKTUR ORGANISASI KAMPUNG KB PANANJUNGAN
DESA SUKAMURNI KECAMATAN CILAWU - KABUPATEN GARUT
BAB II
GAMBARAN UMUM KAMPUNG KB PANANJUNGAN
2.1 BATAS DAN LUAS WILAYAH
Kampung Pananjungan merupakan salah satu wilayah dari 13 RW yang ada di Desa Sukamurni Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut yang secara tipologi wilayahnya terbentang dan memanjang dari selatan ke utara dengan luas wilayah +50 Ha , dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
? Sebelah Utara : Kp Burujul RW 12
? Sebelah Selatan : Kp Cikopi dan Kp.Ciajag Tasikmalya
? Sebelah Timur : Kp Sindanglaya RW 09
? Sebelah Barat : Kp Cigombong RW 06
Secara administratif Kp. Pananjungan RW 05 terbagi menjadi 4 RT, yang mana masing-masing RT dikepalai oleh pejabat RT yang disebut dengan Ketua RT.
2.2 KONDISI UMUM PENDUDUK KAMPUNG KB PANANJUNGAN
2.2.1 Kuantitas Penduduk
Berdasarkan hasil pemuktahiran data Keluarga tahun 2017 bahwa jumlah penduduk Kp. Pananjungan RW 05 tercatat sebanyak 529 jiwa yang terdiri dari 271 jiwa laki-laki dan jiwa 258 perempuan, dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 156 KK, yang tersebar di 4 Rukun Tetangga (RT).
2.2.2 Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio)
Rasio Ketergantungan atau rasio beban tanggungan (dependency ratio) adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya penduduk usia non produktif (penduduk di bawah 15 tahun dan penduduk diatas 65 tahun) dengan banyaknya penduduk usia produktif (penduduk usia 15 – 64 tahun).
Rasio ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu daerah. Semakin tinggi persentase dependency ratio menunjukkan semakin tinggi beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang tidak produktif.
Dependency Ratio penduduk Kampung KB Pananjungan dapat dilihat dari data sebagai berikut :
- Jumlah penduduk usia dibawah 15 tahun = 163
- Jumlah penduduk usia diatas 64 tahun = 48
- Jumlah penduduk usia 15-64 tahun = 361
Dari data di atas, diketahui bahwa rasio ketergantungan penduduk di kampung KB pananjungan sebesar 361, yang artinya setiap 100 penduduk usia produktif (15-64 tahun) mempunyai beban tanggungan senbanyak 163 orang yang dianggap belum produktif atau sudah tidak produktif lagi.
2.2.3 Jumlah Kepala Keluarga Menurut Jenis Kelamin
Masyarakat Indonesia cenderung menganggap bahwa laki-laki adalah penanggungjawab ekonomi keluarga sekaligus sebagai kepala keluarga. Namun dalam kenyataanya tidak sedikit perempuan yang menjadi kepala keluarga. Hal ini disebabkan karena pasangan meninggal, perceraian, atau sebab-sebab lain. Karakteristik kepala keluarga menurut jenis kelamin dapat menunjukkan seberapa banyak perempuan yang menjadi kepala keluarga, bagaimana kecenderungan di masa depan dan bagaimana gambaran sosial ekonomi keluarga yang dikepalai oleh seorang perempuan. Kepala Keluarga menurut jenis kelamin di Kampung KB Pananjungan dapat dilihat pada data sebagai berikut :
- Jumlah Kepala Keluarga Laki-Laki = 379
- Jumlah Kepala Keluarga Perempuan = 401
- Total = 770
2.2.4 Kepala Keluarga Berdasarkan Pekerjaan
Berdasarkan jenis pekerjaannya, Kepala Keluarga di Desa Petir terdiri dari beberapa profesi sebagai berikut :
- Petani/pekebun = 385
- Wiraswasta = 52
- Buruh harian lepas = 215
- Karyawan swasta = 49
- Pegawai Negeri Sipil = 3
- Pensiunan = 8
- Perangkat Desa = 4
2.2.5 Keluarga berdasarkan Strata Keluarga Sejahtera
Keluarga sejahtera adalah Keluarga dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah mampu memenuhikebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertakwa kepada tuhan yang maha esa,memiliki hubungan yang sama, selaras, seimbang antara anggota keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.
Kesejahteraan keluarga tidak hanya menyangkut kemakmuran saja, melainkan juga harus secara keseluruhan sesuai dengan ketentraman yang berarti dengan kemampuan itulah dapat menuju keselamatan dan ketentraman hidup.
Dengan dirinci berdasarkan tingkat kesejahteraannya, penduduk kampung KB Pananjungan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.
Jumlah Keluarga Berdasarkan Strata Keluarga Sejahtera
Pra sejahtera Keluarga Sejatera I Keluarga Sejahtera II Keluarga Sejahtera III dan Sejahtera III Plus
4 KK 80 KK 23 KK 49 KK.
Sumber : data desa tahun 2017
Dari data diatas, terlihat bahwa penduduk di kampung KB, 53,84 % penduduknya masih dalam strata kurang sejahtera.
2.2.6 Keluarga Berencana
Selanjutnya dalam bidang Keluarga Berencana dapat kami sampaikan bahwa jumlah peserta KB Aktif didusun Pananjungan sampai dengan Desember 2017 tercatat sebanyak 50 (47% ) dari total PUS sebanyak 105, dengan kualitas penggunaan kontrasepsi masih didominasi oleh penggunaan kontrasepsi sederhana, penggunaan kontrasepsi jangka panjang hanya 12 % dari total peserta KB aktif 50.
2.3 KUALITAS PENDUDUK
3.1.1 Kesehatan
3.1.1.1 Jumlah Lahir Hidup dan Lahir Mati
Jumlah bayi yang lahir hidup dan lahir mati dari seorang ibu di Kampung KB Pananjungan pada akhir tahun 2017 dapat dilihat pada data berikut :
- Jumlah kelahiran hidup = 95
- Jumlah Kelahiran mati = 5
3.1.2 Pendidikan
3.1.2.1 Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
- Tidak/belum sekolah = 103
- Belum tamat SD/sederajat = 48
- Tamat SD/sederajat = 92
- SLTP/sederajat = 43
- SLTA/sederajat = 35
- Diploma I/II = 11
- Akademi/diploma III/s.muda = 4
- Diploma IV/strata I = 6
- Strata II =
2.4 KONDISI EKONOMI
2.4.1 Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi di Kampung KB “ Pananjungan “ desa Sukamurni, sampai saat ini menunjukkan pertumbuhan yang relatif sedang. Namun dilihat dari perubahan dan pola hidup masyarakat terutama kemajuan kecukupan kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) yang mengalami perubahan dibanding sebelum dibentuknya kampung KB. Perkembangannya ini merupakan refleksi dari kemampuan desa dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia.
2.4.2 Potensi Daerah
Beberapa potensi unggulan sebagai kontribusi secara nyata terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di kampung KB Pananjungan adalah :
2.4.2.1 Pertanian
Potensi unggulan yang ada di Kampung KB Pananjungan Desa Sukamurni Kecamatan Cilawu untuk meningkatkan pendapatan penduduk perkapita pada dasarnya adalah petani, dikarenakan lahan yang masih sangat luas dan subur. Potensial untuk tanaman buah-buahan, budidaya perikanan perairan darat serta untuk usaha budidaya ternak (sapi, kambing, dan lain-lain). Sedangkan pada bidang kehutanan, dan sumber daya alam juga masih sangat banyak yang belum dimanfaatkan dengan baik.
2.4.2.2 Potensi Industri
Keterampilan industri rumahan seperti industri olahan dari susu sapi, dan juga keterampilan tangan berupa makanan kecil, dan lain-lain.
2.4.2.3 Pariwisata
Dalam bidang pariwisata, Kampung KB Pananjungan memiliki potensi wisata yang berbasis alam dikarenakan Kampung KB Pananjungan memiliki kontur wilayah berbukit dan bergunung-gunung, maka daya tarik wisatanya antara lain wisata gunung, dan air terjun yang saat ini memang belum terjamah sehingga belum begitu dikenal oleh wisatawan dari luar daerah.
2.5 POTENSI SUMBER DAYA
Dalam rangka pelaksaan kegiatan program pembangunan di wilayah kampung KB khususnya, maka terkait dengan potensi atau sumber daya baik yang menyangkut sumber daya alam maupun sumber daya manusia tentunya sangat berpengaruh terhadap kelancaran program pembangunan. Adapun potensi serta faktor-faktor yang kami maksud disini adalah :
2.5.1 Faktor Pendukung
Untuk mendukung lancarnya pelaksanaan kegiatan program KKBPK dan pembangunan lainnya di Kampung KB sangat ditentukan oleh adanya factor pendukung ini, adapun fakctor yang kami maksud adalah faktor-faktor yang terkait dengan keadaan serta potensi wilayah, sumber daya alam, ataupun manusia, sarana dan prasarana baik yang menyangkut phisik maupun non phisik yang dapat kami rincikan sebagai berikut :
1. Adanya PPKBD dan SUB PPKBD
2. Adanya data Penduduk dan Keluarga berdasarkan tingkat kesejahteraannya
3. Adanya PLKB/PKB
4. Adanya Bidan Desa
5. Adanya poktan (BKB, BKR, BKL,UPPKS)
6. Adanya PIK- Remaja
7. Dukungan Toga dan Toma
8. Adanya Fasilitas Jalan
9. Dukungan ADD
10. Adanya Sekolah (SMA, SMP/MTs, SD dan TK/PAUD)
11. Adanya Posbindu
12. Adanya Posyandu
13. Kader, dll
2.5.2 Faktor Penghambat
1. Sarana Kesehatan ( Faskes KB) belum ada
2. Kondisi jalan desa yang kurang memadai
3. Tingkat pendidikan Masyarakat yang masih rendah
4. Operasional Kader masih rendah
5. Keterlibatan para stake holder dalam kegiatan di kampung KB masih rendah
6. Tingkat Pendidikan Kader yang masih rendah
7. Keterlibatan para tokoh dalam setiap kegiatan masih kurang
8. Masih tingginya angka Pra sejahtera dan Sejahtera I
9. Jumlah penduduk tinggi dengan kualitas rendah
10. Income perkapita masyarakat masih rendah
11. Penggunaan kontrasepsi sederhana masih cukup tinggi
12. Kondisi lingkungan yang belum tertata dengan baik
13. Masih tingginya angka perkawinan dibawah umur
14. Undang- undang Perkawinan Nomer 1 tahun 1974
15. Adanya retribusi untuk setiap pelayanan kontrasepsi
2.5.3 Peluang
1. Undang-undang No 52 Tentang Perkembangan Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
2. Agenda Prioritas Pembangunan Nasional (Nawacita) terutama Nawacita ke-3 yaitu membangun masyarakat dari wilayah pinggiran
3. Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomer 180/1153/KUM/2014
4. Perbub Lotim tentang dukungan ADD untuk penggerakan MKJP
5. SK Tentang Tim KB-KES MKJP Kecamatan dan Desa
6. SK Camat sebagai Desa Siaga
7. Sikap dan sifat gotong royong yang masih tertanam kuat.
2.5.4 Tantangan
1. Pemahaman para tokoh yang ada tentang KKBPK masih rendah sehingga seringkali menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan program
2. Pro kontra tentang MKJP terutama IUD dan Kontap yang masih ada dikalangan para tokoh agama
3. Ego sektoral dari beberapa dinas yang masih tnggi
4. Masih ada sebahagian masyarakat yang beranggapan bahwa Kampung KB dianggap milik BKKBN saja sehingga agak sulit untuk diajak dalam setiap kegiatan berpartisipasi.
BAB III
KEBIJAKSANAAN DAN RENCANA KEGIATAN
PROGRAM KAMPUNG KB “PANANJUNGAN” DESA SUKAMURNI
KECAMATAN CILAWU - GARUT
Dalam rangka pemberdayaan dan pembangunan masyarakat khususnya diwilayah Kampung KB “PANANJUNGAN” RW 05 Desa Sukamurni Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut, ada beberapa program kegiatan yang akan kami lakukan yaitu :
1. Memberdayakan para keluarga dalam hal kehidupan berkeluarga yang bertujuan untuk meningkatan ketahanan keluarga melalui bina keluarga Balita (BKB), bina Keluarga Remaja (BKR ), Bina Keluarga Lansia (BKL) , UPPKS dalam rangka mewujudkan keluarga berkualitas, melalui program :
a. Pembinaan terhadap para keluarga yang mempunyai Balita
b. Pembinaan terhadap para keluarga yang mempunyai Remaja
c. Pembinaan terhadap para keluarga yang mempunyai Lansia
d. Pembinaan Keluarga PUS
e. PIK Remaja
f. Dan Kelompok Kegiatan lainnya
2. Program dan Kegiatan
Program penyiapan kehidupan berkeluarga dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Menyiapkan methode dan materi serta melaksanakan penyuluhan yang terkait dengan aspek pendidikan dalam keluarga
b. Menyiapkan methode dan materi serta melaksanakan penyuluhan yang terkait dengan aspek kesehatan reproduksi
c. Menyiapkan methode dan materi serta melaksanakan kegiatan penyuluhan pendewasaan Usia Perkawinan (PUP ) dan penyiapan berkeluarga dikalangan
Remaja dan orangtua atau keluarga remaja
d. Menyiapkan methode dan materi serta melaksanakan penyuluhan yang terkait dengan aspek pendidikan
e. Menyiapkan methode dan materi serta melaksanakan penyuluhan yang terkait dengan aspek ekonomi
f. Menyiapkan methode dan materi serta melaksanakan penyuluhan aspek agama dalam keluarga melalu majlis taklim, TPQ
BAB V
P E N U T U P
Demikian Profil Kampung KB Pananjungan Desa Sukamurni Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut kami susun sebagai gambaran mengenai perkembangan dan potensi di Kampung KB Pananjungan Desa Sukamurni Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut. Dengan gambaran tersebut semoga dapat menjadikan bahan rekomendasi untuk menyusun kebijakan daerah, sebagai dasar bagi Pemerintah Daerah dalam upaya peningkatan kesejahteraan rakyat.
Kami menyadari bahwa buku Profil Kampung KB Pananjunga Desa Sukamurni Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut ini masih jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran sangat kami butuhkan untuk perbaikan buku Profil ini di masa yang akan datang.
Lampiran-Lampiran :
1. SK Pembentukan Kampung KB
2. Struktur Kepengurusan Kampung KB “ PANANJUNGAN “
3. Photo-photo kegiatan diwilayah Kampung KB “ PANANJUNGAN”
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 9306
Jumlah Kepala Keluarga 2760
Jumlah PUS 1720
Keluarga yang Memiliki Balita 768
Keluarga yang Memiliki Remaja 1678
Keluarga yang Memiliki Lansia 790
Jumlah Remaja 1900
Total
1046Total 674
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
APBN Donasi/ Hibah Masyarakat Swadaya Masyarakat |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
Hendra Saputra 197702052014111001 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Gubernur SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
3 orang pokja terlatih dari 30 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Ya |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan |
Ya,
PK dan Pemutahiran Data Potensi Desa Lainnya |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Bulanan |