Gambaran Umum


Secara historis berdirinya Desa Merbau tidak dapat diketahui pasti. Namun menurut penuturan dan informasi dari orang tua setempat serta didukung oleh bukti makam keramat Desa Merbau termasuk desa yang cukup tua. keberadaannya sendiri sudah ada sejak Kerajaan Majahpahit.

Desa "MERBAU" adalah sebuah nama yang diambil dari tumbuhan sejenis kayu yang yang banyak tumbuh di daerah ini bernama Kayu Merbau, pada saat TUAN SYEKH ALI JAKPAR atau yang disebut sekarang PUYANG BABAT yang berasal dari Negri Bengkulu datang ke daerah ini dikarenakan kekalahan dalam peperang melawan Negri Aceh, saat itu kurang lebih 600 Tahun yang lalu Tuan Syekh Ali Jakpar mengungsi ke tanah ini dan membuka lahan/tanah untuk dijadikan tempat tinggal sekaligus berkebun/bertani dan pada saat itu di tanah/daerah ini banyak ditumbuhi pohon sejenis Kayu sehingga di namakannya desa ini Desa Merbau.


Para pendiri Desa Merbau berasal dari Pulau Jawa Kerajaan Majapahit dan dari Pulau Sumatera kerajaan Sriwijaya yang disebut oleh Masyarakat sekarang PUYANG (Pendiri Desa), hubungan dengan pulau jawa terjalin baik, dan suatu ketika kerajaan Majahpahit (Kusuma Wardani), Memberikan Cindera mata kepada salah satu Puyang (Pendiri Desa Merbau) berupa Kendi (KADAM), setelah sampai di Desa Merbau Kendi tersebut dibuka dan isinya Hewan Kerbau. Dengan berjalannya masa tahun demi tahun kerbau tersebut mati, dan Wadah Kendi (KADAM), menimbulakan cairan/minyak berwarna Hijau, sampai sekarang minyak tersebut masih dilestarikan yang disebut dengan "Minyak Kadam" (Minyak Pengasihan).


Puyang Babat berarti orang pertama membuka atau menggarap suatu hutan untuk dijadikan tempat tinggal atau tempat bercocok tanam, terbukti dengan Makam Puyang Syekh Ali Jakpar yang sampai dengan saat ini di sekitar makam tersebut masih banyak terdapat tanaman Kopi dan oleh masyarakat sekarang disebut Makam Puyang Babat. dari sejarah inilah maka daerah ini sekarang disebut dengan " DESA MERBAU "

Pada Tahun 1945 Desa Merbau termasuk Marga Lubuk Batang kecamatan peninjauan dan sekarang menjadi kecamatan lubuk batang Pada Tahun 1980. Masuknya Transmigrasi pada tahun 1990 transmigrasi ini menginduk ke Desa Merbau dan bertambahlah wilayah dan jumlah penduduk serta ditambah lagi dengan masuknya penduduk non lokal juga lokal dan sampai sekarang menetap/tinggal didesa Merbau, dikenal dengan nama Talang Raden dan sekarang menjadi Dusun III, IV dan V pada tahun 2002. pada Tahun 2010 terjadinya pemekaran Desa, Desa Merbau dipecah menjadi 2 (dua) yakni

  1. Desa Merbau (Desa Asal)
  2. Desa Sumber Bahagia (Ex, Transmigrasi)

Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
1744
Jumlah Kepala Keluarga
492
Jumlah PUS
364
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
44
Keluarga yang Memiliki Remaja
38
Keluarga yang Memiliki Lansia
17
Jumlah Remaja
474
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
267
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
97

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Tidak Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBN
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
Alfi Kusuma Rizqona, SKM
199301112022211005
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 8 orang pokja terlatih
dari 10 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Tidak Ada
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Belum Diisi

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Tahunan