Kegiatan Penanganan Stunting di Kampung KB
Tunas Muda
Dipublikasi pada 10 August 2020
Deskripsi
NOTULENKEGIATAN PENANGANAN STUNTING DI KAMPUNG KB DESA KEBAN
KECAMATAN LAHAT
a. Hari / Tanggal Kegiatan : Senin / 10 Agustus 2020
b Waktu Mulai Kegiatan : 09.00 WIB s.d selesai
c. Tempat Kegiatan : Balai Desa Keban
d. Macam Kegiatan : Penanganan Stunting di Kampung KB
Uraian Jalannya Kegiatan
- Pimpinan Kegiatan : Penyuluh KB Desa Keban
- Jumlah Yang Hadir : 25 orang
Susunan Acara :
Pembukaan dengan Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars KB, kata sambutan dari Kades Keban, Pemberian materi oleh narasumber, diskusi, penutup.
f. Agenda Kegiatan :
Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencegahan stunting di Kampung KB melalui kelompok Bina Keluarga Balita.
1.
Kegiatan Penanganan stunting di Kampung KB diikuti oleh Kepala Desa Keban dan perangkatnya, Ketua TP.PKK Kecamatan, Penyuluh KB, Instansi Terkait, kader kelompok kegiatan KKBPK, dan keluarga yang memiliki anak usia 0 – 24 bulan.
2.
Dengan melafazkan Basmallah kegiatan Penanganan stunting di Kampung KB Kampung KB dimulai di pandu oleh moderator. Dilanjutkan dengan acara kegiatan Penanganan stunting di Kampung KB yaitu:
a. Kata Sambutan Kepala Desa Keban sekaligus membuka kegiatan Penanganan stunting di Kampung KB
b. Laporan penyelenggara kegiatan sekaligus pemberian materi oleh Yati Minarsih, SE selaku PKB Desa Keban Kec. Lahat
3.
Materi Kegiatan Penanganan stunting di Kampung KB : Melibatkan Peran Ayah dalam Pengasuhan Balita
4.
Pertanyaan dari peserta kegiatan :
a. Saya baru mempunyai anak bayi dan ini merupakan pengalaman pertama saya.Mengapa saya serba takut merawat bayi? Mau memandikan, takut dia tenggelam. Mau menggendong, takut lehernya patah. Apakah itu normal?
b. Bagaimana caranya supaya suami saya mau terlibat dalam mengasuh anak balita, karena menurut suami saya mengasuh itu adalah tugas dan kewajiban istri?
5
Pembahasan :
a. Hal itu adalah hal yang wajar kita alami Ketika baru menjadi orang tua. Anda perlu belajar lagi teknik merawat bayi (menggendong, menyendawakan, mengganti popok, memandikan, meninabobokan). Kalau perlu, belajarlah kepada ahlinya, seperti perawat/bidan di polindes atau puskesmas. Di majalah, buku dan internet juga banyak petunjuk merawat bayi untuk dipraktekkan. Selain itu, bangun rasa percaya diri, perasaan tenang, dan positive thinking bahwa bayi akan baik-baik saja saat Anda merawatnya. Bayi tidak serapuh yang Anda kira. Dia tidak mudah tenggelam di bak mandi atau patah tulang saat digendong.
b. Yang harus dilakukuan antara lain :
• Pertama, Ajak suami berdiskusi.
Diskusikan tentang segala hal termasuk pengurusan anak sudah harus dilakukan, jika memang memutuskan mau memiliki anak.
• Kedua, Ajak Suami Berlatih
Ajak suami berlatih menggendong, memandikan, memberi makan dan bermain dengan bayi atau balita anda
• Ketiga, Beri Suami Kesempatan dan Tanggung Jawab
Setelah sukses berlatih, cobalah memberikan ayah kesempatan untuk melakukan tugasnya. Jangan hanya karena hasil pekerjaannya tidak sesuai ekspektsi lantas siibu menyuruh ayah berhenti melakukannya.
• Jangan Lupa Berterima Kasih
Ketika suami memberikan bantuan jangan lupa istri mengucapkan terima kasih untuk hal sekecil apapun.
6. Penutup
Dengan melafazkan Hamdallah kegiatan Penanganan stunting di Kampung KB dinyatakan selesai.
Lahat, 10 Agustus 2020
Notulis
Juniarti
Sesi Kegiatan Keagamaan