Gambaran Umum


                                                                                      PROFIL  DESA BENJURING

Secara administratif kampung Benjuring termasuk dalam Kecamatan Aru Utara Timur Batuley, satu daratan dengan Desa Kabasiang (di sebelah timur), berhadapan dengan Desa Batuley dan Kuwul (di sebelah utara). Desa ini hanya dapat diakses dengan jalur laut, selama kurang lebih 10 jam jika menggunakan kapal Kecil ( Dalam bahasa melayu aru di sebut Pelembang ) dari kabupaten ( kota Dobo)

Kecamatan berada di Desa Kobamar (sekitar 1 jam dari Benjuring jika menggunakan speedboat) .

Sistem kehidupan masyarakat Desa Benjuring sangat tergantung dengan kondisi laut. Wilayahnya yang dikelilingi oleh gugusan/gosong pulau karang yang luas dan dangkal menyebabkan masyarakat harus memperhitungkan waktu pasang-surut air laut untuk dapat menyandarkan kapal di dermaga desa. Kondisi ini juga yang membuat sebagian besar masyarakat Desa Benjuring mempunyai mata pencaharian sebagai nelayan.Bahasa yang dipakai sehari-hari oleh masyarakat asli benjuring yakni Gwatle lir, namun bisa juga menggunakan bahasa melayu Dobo untuk berinteraksi dengan pendatang. Terdapat tiga agama yang dianut oleh masyarakat, diantaranya Katolik, Kristen/Protestan, dan Islam. Tidak sedikit dari mereka yang dalam satu keluarga terdapat ketiganya. Karena hubungan keluarga tersebut, toleransi terhadap mereka yang berbeda agama sangat tinggi.

Elemen masyarakat yang tinggal menetap di Kampung Benjuring meliputi perangkat/organ desa, sesepuh kampung, tetua adat, pemuka agama, nelayan kecil, pedagang, tenaga pendidikan, serta tenaga kesehatan. Fasilitas yang dimiliki desa mencakup jalan utama desa, kantor desa, puskesmas, SD-SMP-SMA, bendungan air, lapangan, dermaga, gereja kristen dan katolik ( proses Pembangunan) , serta masjid yang masih dalam proses pembangunan.

Luas wilayah permukiman Desa Benjuring hanya seluas 157 hektar. Letak permukiman berada di atas batuan karang besar dan langsung berhadapan dengan laut arafura, sehingga aktivitas masyarakat banyak dipengaruhi oleh musim angin. Sapuan angin dari timur akan dirasa lebih kencang daripada angin barat, karena letak kampung ini berada di bagian terluar sebelah timur Kepulauan Aru yang langsung berhadapan dengan Laut Arafura. Kondisi ini membuat masyarakat banyak memanfaatkan kawasan pesisir dan laut untuk menunjang kebutuhan hidup. Aktivitas mata pencaharian juga terdapat di daratan utama dengan cara berkebun. Namun, kegiatan tersebut bukanlah pekerjaan utamanya sebagian besar masyarakat Desa Benjuring

Masyarakat di Kampung Benjuring memanfaatkan potensi pesisir dan laut sebagai mata pencaharian utamanya. Aktivitas tersebut diiringi dengan pengetahuan dan kearifan lokalnya. Pada musim angin timur (Mei-September), 

rumput laut sebagai komoditas utama dalam menunjang ekonominya. Namun saat musim angin barat datang (Oktober-April), hampir semua masyarakat di kampung memanfaatkan laut sebagai sumber ekonomi. Hal ini berbanding terbalik dengan desa-desa yang berada di pesisir barat Kepulauan Aru. Nelayan di Desa Benjuring kebanyakan hanya menggunakan sampan-dayung (beberapa ada yang menggunakan layar) berukuran panjang kurang lebih dua meter dan lebar muatan hanya 50 cm, sebagai transportasi untuk mencari ikan ataupun hasil laut lainnya. Hal ini menggambarkan daya saing yang amat lemah jika dibandingkan dengan kapal-kapal lain yang berasal dari luar Desa Benjuring, termasuk kapal-kapal dari luar Kabupaten Kepulauan Aru. Timpangnya daya saing ini juga terlihat dari alat tangkap yang digunakan seperti Jaring berukuran kecil, pancing, dan beberapa jenis tombak-tombakan.

Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
0
Jumlah Kepala Keluarga
0
Jumlah PUS
0
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
0
Keluarga yang Memiliki Remaja
0
Keluarga yang Memiliki Lansia
0
Jumlah Remaja
0
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
0
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
0

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Tidak Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Tidak Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Tidak Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Tidak Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Tidak Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Tidak Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Tidak
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Tidak Ada
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
SK Kecamatan tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Tidak Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 1 orang pokja terlatih
dari 17 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Tidak Ada
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Tidak Ada

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Tidak Ada
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Tidak Ada
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Lainnya
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Tidak Ada
Penyusunan Laporan Tidak Ada