Gambaran Umum
GAMBARAN UMUM KONDISI DESA
2.1. Sejarah Desa
Sebagai bangsa yang baik kita tidak melupakan sejarah berdirinya bangsa dan negara kita, begitu pula dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa akan sangat baik kita melihat kembali sejarah berdirinya desa kita. Hal ini dikandung maksud agar tumbuh rasa cinta dalam setiap langkah kita membangun desa.
Menurut cerita tutur dari tetua masyarakat Desa Kalisapu telah berlangsung setidaknya sejak jaman Pemerintahan Kolonial Belanda(sebelum Indonesia Merdeka) pada tahun sebelum 1945 Desa Kalisapu dipimpin oleh bapak Cepet yang ditunjuk oleh Pemerintah Kolonial Belanda.
Pada tahun 1945 atas Kedaulatan kehendak masyarakat mengangkat Ponden Nachrawi menjadi kepala Desa Kalisapu, setelah Indonesia merdeka saat terjadi Agresi Militer Belanda II Ponden Nachrawi mengasingkan diri ke Wonosobo karena menjadi sasaran gerakan kutil pada saat itu kekosongan kepala desa diisi oleh bapak Karyo melalui penunjukan Belanda/ Lurah Rekomba.
Pada tahun 1953 ponden nachrawi kembali ke Desa Kalisapu, bapak Karyo diasingkan, kemudian masyarakat menghendaki dan mengangkat kembali Ponden Nachrawi menjabat kepala desa.Selama kepemimpinan Ponden Nachrawi Desa Kalisapu berkembang dan tambah ramai, kehidupan masyarakat semakin maju, pertanian semakin meningkat dengan banyaknya dibangun bendungan dan penataan irigasi.
Pada tahun 1977 karena usia Ponden Nachrawi, mengundurkan diri sebagai kepala Desa Kalisapu kemudian diadakan pemilihan dan bapak Suharjo,BA terpilih sebagai kepala Desa Kalisapu.
Pada saat kepemimpinan bapak Suharjo disamping mempertahankan peningkatan hasil produksi pertanian, penataan lingkungan, pembinaan kemasyarakatan, keagamaan juga pembinaan kepemudaan, kelembagaan, PKK, dan keikutsertaan dalam lomba tingkat kecamatan maupun kabupaten merupakan prestasi yang membanggakan saat itu.
Pada Tahun 1985 Pemerintahan Kabupaten Tegal memisahkan diri dengan Kota Tegal yaitu dengan dipindahnya Pusat Pemerintahan Daerah Kabupaten Tegal Ke Slawi tepatnya Kantor Pemerintahan Daerahnya tepat di depan jalan Gajah Mada , dimana jalan tersebut membelah desa Kalisapu. Dampak peristiwa tersebut bagi Desa Kalisapu menjadikan sarana transportasi meningkat, pertumbuhan perekonomian masyarakat berkembang.
Pada tahun 1989 massa jabatan bapak Suharjo habis digantikan oleh bapak Safi’i melalui pemilihan sebagai kepala desa terpilih, ditengah perjalanan sebelum massa jabatan pada tahun 1993 meninggal dunia. Dari tahun 1993 sampai tahun 1995 Pemerintah Desa Kalisapu dipimpin PJ. Kades yaitu bapak Satrio Agustino,BA. Yang ditunjuk dari Kecamatan Slawi.
Pada tahun 1995 diadakan pemilihan kepala desa dengan Kepala Desa terpilih bapak Witno Harto, semasa menjabat sampai dengan tahun 1998 berhenti sebelum massa jabatan habis. Kemudian Pemerintah Desa Kalisapu kembali dipimpin pj.Kades yang ditunjuk yaitu bapak Herman Kustino sampai dengan tahun 1999.
Pada Tahun 2000 kembali diadakan pemilihan Kepala Desa dan sebagai Kepala Desa terpilih bapak Amir,S.Ag, sampai dengan tahun 2007 selama menjabat bentuk pembinaan kemasyarakatan meningkat.
Pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2013Kepala Desa Kalisapu dipimpin oleh bapak Sodikin melalui pemilihan kepala desa,
Kemudian Penunjukan Kembali bapak Sodikin Sebagai PJ.Kepala Desa sampai tahun 2015.
Pada tahun 2015 Pemerintahan Desa Kalisapu dipimpin Oleh Ibu Daryanti,S.STP selaku PJ. Kepala Desa Kalisapu.
Pada tahun 2016-2017 Pemerintah Desa Kalisapu dipimpin oleh Bapak Drs.Djoko Eko Bawono selaku Pj. Kepala Desa Kalisapu
Pada Tahun 2017 tepatnya Bulan Oktober Desa Kalisapu secara serempak mengikuti Pemilihan Kepala Desa secara Demokrasi dan Bapak Ma’arif yang terpilih menjadi Kepala Desa Devinitif masa Bhakti 2017 sampai dengan 2023.
Demikian sejarah Desa Kalisapu yang dapat dituangkan dalam gambaran umum kondisi kepemimpinan desa.
2.2. ASPEK GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS DESA KALISAPU
2.2.1 Kondisi Geografis
Desa Kalisapu merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Slawi dengan pusat pemerintahan di Rt.001 RW.005. Desa Kalisapu berada di jalur utama ke Kantor Pemerintahan Kabupaten Tegal Dengan 9 (Sembilan) Rukun Warga (RW) dan 50 (Lima Puluh) Rukun Tetangga (RT), Desa Kalisapu merupakan Desa yang Paling Luas wilayahnya dan Paling Padat Penduduknya bila dibandingkan dengan Desa atau Kelurahan lain di Kecamatan Slawi, Kondisi Geografis Desa Kalisapu secara terinci sebagai berikut
Desa Kalisapu menurut data statistic hasil Pemetaan dengan alat ukur GPS berada pada 6,5 LS dan 109.5 BT, Ketinggian 38 Meter diatas Permukaan Laut, Curah Hujan rata-rata 230 mm dan untuk tanah pertanian merupakan tanah pertanian irigasi teknis, tadah hujan dan lainnya mendapat pengairan irigasi sedang, tanaman yang ditanam adalah padi dan palawija, wilayah Desa Kalisapu dilewati oleh 4 buah aliran sungai, Desa Kalisapu Secara administrasi merupakan salah satu Desa diantara lima desa dan lima kelurahan dalam wilayah kecamatan Slawi Kabupaten Tegal yang terletak kurang lebih 2 Km sebelah barat Kota Slawi dengan Batas-batas desa sebagai berikut :
? Sebelah Utara : Kelurahan Pakembaran Kec.Slawi dan Desa
Pedagangan Kec.Dukuhwaru
? Sebelah Timur : Kelurahan Pakembaran dan Desa Slawi Kulon
Kec,Slawi
? Sebelah Selatan : Desa DukuhWringin Kec.Slawi dan Desa Tegalandong
Kec.Lebaksiu
? Sebelah Barat : Desa Kabunan Kec.Dukuhwaru dan Desa Dukuh
Damu Kec.Lebaksiu
Luas wilayah Desa Kalisapu seluas + 311,41 ha, yang terdiri dari :
a. Sawah : 165,72 ha
b. Tanah bukan sawah :
o Pemukiman : 111,38 ha
o Tegalan : 29,59 ha
o Hutan : - ha
o Lainnya : 4,73 ha
Bedasarkan topografi, Desa Kalisapu memiliki karakteristik wilayah yang beraneka ragam antara lain terletak pada ketinggian dari permukaan laut antara 40 meter, Jenis iklim yang ada diDesa Kalisapu adalah iklim Tropis dengan suhu rata-rata 26o C, sedangkan suhu maksimum bisa mencapai 30o C
Adapun Desa Kalisapu secara administrative terdiri dari 5 Pedukuhan dengan jumlah Rukun Warga (RW) sebanyak 9 dan jumlah Rukun Tetangga (RT) sebanyak 50, sebagaimana berikut:
1. Pedukuhan I : Dukuhturi
2. Pedukuhan II : Kalikembang
3. Pedukuhan III : Kedawung
4. Pedukuhan IV : Karangmoncol
5. Pedukuhan V : Kalisapu
Pengertian Kampung KB.
Satuan wilayah setingkat RW, Dusun atau setara yang memiliki kriteria tertentu mempunyai perencanaan, pelaksanaan dalam tata kehidupan untuk membangun kebersamaan, silih asah asih dan asuh dalam bingkai program KKBPK secara sistemik yang diintegrasikan dengan sektor-sektor lain khususnya untuk melaksanakan fungsi-fungsi keluarga dalam rangka mewujudkan keluarga yang sejahtera yang terbebas dari kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan.
Prinsip-Prinsip Pembentukan Kampung KB
• Kampung KB merupakan istilah yang baku (tidak diganti dengan istilah yang lain).
• Membina dan meningkatkan kesertaan ber-KB.
• Dibentuk untuk memantapkan 8 fungsi keluarga.
• Pelayanan yang diberikan terintegrasi antara program KKBPK dengan lintas sektor terkait.
• Merupakan gerakan yang diprakarsai masyarakat bukan proyek pemerintah dan swasta.
• Tidak ada muatan politis didalamnya.
Tujuan Pembentukan Kampung KB:
Tujuan Umum:
Meningkatkan partisipasi keluarga, masyarakat, peran pemerintah, lembaga non pemerintah serta swasta dalam melaksanakan program KKBPK sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayah.
Tujuan Khusus:
1. Meningkatkan komitmen mitra dan stakeholder
2. Meningkatkan peran serta masyarakat
3. Meningkatkan KIE program KKBPK kepada sasaran dan masyarakat
4. Meningkatkan mekop di tingkat lini lapangan
5. Meningkatkan koordinasi, kerjasama dan terintegrasinya program
6. Meningkatkan kualitas data dan informasi keluarga
7. Meningkatkan cakupan program KKBPK
Sasaran Kampung KB
Sasaran Langsung:
• Keluarga
• Pasangan Usia Subur
• Masyarakat
• Balita, Remaja, Lansia
Sasaran Tidak Langsung:
• Tokoh Masyarakat.
• Organisasi masyarakat (PPKBD, Sub-PPKBD, DKM, Karang Taruna dsb).
• Petugas Lapangan dan Provider's.
• Balita, Remaja, Lansia.
Kampung KB di Desa Kalisapu terletak di RW.007 Desa Kalisapu dengan Nama " Kampung KB Melati 7" yang dicanangkan oleh Camat Slawi pada hari senin, tanggal 22 Mei 2017.
RW.007 merupakan bagian dari Desa Kalisapu selain dari 9 RW lainnya yang dimiliki yaitu RW.001 s/d RW.009. dari kesembilan RW. tersebut, RW.007 lah yang memenuhi Kriteria dibentuknya Kampung KB.
Kampung KB adalah satuan wilayah setingkat RW yang memiliki kriteria tertentu dimana terdapat keterpaduan Program KKBPK dan Pembangunan Sektor terkait yang dilaksanakan secara sistematis, situasi dan kondisi RW.007 jika kita dihubungkan dengan beberapa Kriteria syarat terbentuknya kampung KB dapat dilihat sebagai berikut :
a. Kriteria Utama
1). Jumlah Penduduk yang terlalu padat
2). Tingkat MKJP ( Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) masih rendah
3). Peserta KB aktif masih rendah
4). Jumlah Keluarga sejahtera masih rendah
5). termasuk dalam lingkungan kumuh
b. Kriteria Wilayah
Batas-batas wilayah RW.007 Desa Kalisapu :
sebelah Utara : RW.004
sebelah Selatan : RW.006
sebelah Timur : RW.003
sebelah Barat : RW.006
Jika dilihat dari segi wilayah, RW.007 memiliki kriteria :
1). Kawasan Kumuh
2). Dekat dengan aliran sungai.
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 12993
Jumlah Kepala Keluarga 4118
Jumlah PUS 2439
Keluarga yang Memiliki Balita 1129
Keluarga yang Memiliki Remaja 2123
Keluarga yang Memiliki Lansia 920
Jumlah Remaja 3017
Total
1714Total 725
Status Badan Pengurus
Sarana dan Prasarana
BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada
BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada
BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada
UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada
PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada
Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada
Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
APBN APBD Dana Desa Donasi/ Hibah Masyarakat Swadaya Masyarakat |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
Rizki Puji Surya Puspita, S.Sos 198701152010012013 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
5 orang pokja terlatih dari 8 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Ya |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan |
Ya,
PK dan Pemutahiran Data Data Rutin BKKBN Potensi Desa Data Sektoral Lainnya |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Tahunan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Penyusunan Laporan | Tidak Ada |