Gambaran Umum
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Amanat Presiden RI, kepada BKKBN agar dapat menyusun suatu kegiatan/program yang dapat memperkuat upaya pencapaian target Pembangunan Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 2015-2019, hal itulah yang melatarbelakangi terbentuknya Kampung KB disetiap wilayah di Indonesia karena dianggap kegiatan tersebut dapat langsung bersentuhan dan memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia diseluruh tingkatan wilayah.
Kampung KB merupakan salah satu kegiatan prioritas yang sesuai dengan instruksi Presiden RI, terutama sebagai bentuk investasi Program KB yang manfaatnya dapat secara langsung diterima oleh masyarakat. Untuk itu perlu dilakukan langkah koordinasi lintas sektor, terutama dalam integrasi kegiatan yang akan dilaksanakan di Kampung KB.
Kampung KB menjadi salah satu inovasi strategis untuk dapat mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program KKBPK secara utuh di lini lapangan. Kampung KB merupakan salah satu bentuk/model miniature pelaksanaan total Program KKBPK secara utuh yang melibatkan seluruh Bidang dilingkungan BKKBN dan bersinergi dengan Kementerian/Lembaga, mitra kerja, stakeholders instansi terkait sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayah, serta dilaksanakan di tingkatan pemerintahan terendah (sesuai prasyarat penentuan lokasi kampung KB) di seluruh kabupaten dan kota. Definisi Kampung KB pada “Kamus Istilah Kependudukan dan KB” yang diterbitkan oleh Direktorat Teknologi Informasi dan Dokumentasi (Dittifdok) pada tahun 2011 (Hal:53) : “Kampung KB adalah salah satu upaya penguatan Program KKBPK yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, dan untuk masyarakat dalam memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh pelayanan total program KB, sebagai upaya mewujudkan keluarga yang berkualitas”.
1.2 Dasar Hukum
1. UU RI Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
2. UU RI Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
3. PP RI Nomor 87 Tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana, dan Sistem Informasi Keluarga
4. Surat Kepala BKKBN Nomor : 1258/AK.001/G.1/2015 Tanggal 22 Oktober 2015 perihal Instruksi Untuk MenggaungkanProgram Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK)
5. Peraturan Bupati Malang Nomor 56 Tahun 2016 tentang Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berenana;
6. Surat Gubernur Jawa Timur Tanggal 31 Juli 2017 Nomor: 440/9365/012.4/2017 Perihal Dukungan Lintas Program/Lintas Sektor pada Kampung KB di Jawa Timur;
7. Surat Sekretaris Daerah Tanggal 20 September 2017 Nomor: 476/1607/35.120/2017 Perihal Dukungan Lintas Program/Lintas Sektor pada Kampung KB di Kabupaten Malang;
8. Keputusan Bupati Malang Nomor 188.45/147/KEP/35.07.013/2018 Tentang Kelompok Kerja Kampung Keluarga Berencana Di Kabupaten Malang.
1.3 Tujuan
1) Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga serta pembangunan sektor terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.
2) Tujuan Khusus
a. Meningkatkan peran pemerintah, pemerintah daerah, lembaga non pemerintah dan swasta dalam memfasilitasi, pendampingan dan pembinaan masyarakat untuk menyelenggarakan program kependudukan, keluarga berencana, pembangunan keluarga dan pembnaguna sektor terkait;
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pembangunan berwawasan kependudukan;
c. Meningkatkan jumlah peserta KB aktif modern;
d. Meningkatkan katahana keluarga melalui program Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Biana Keluarga Lansia (BKL), dan Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja;
e. Meningkatkan pemberdayaan keluarga melalui kelompok UPPKS;
f. Menurunkan angka Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT);
g. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;
h. Meningkatkan rata-rata lama sekolah penduduk usia sekolah;
i. Meningkatkan sarana dan prasarana pembangunan kampung;
Meningkatkan sanitasi dan lingkungan kampung yang sehat dan
Bersih.
1.4 Sasaran
Sasaran yang merupakan subjek dan objek dalam pelaksanaan program dankegiatan di Kampung KB adalah :
1. Keluarga
2.Remaja
3.Penduduk Lanjut Usia (Lansia)
4. Pasangan Usia Subur (PUS)
5. Keluarga dengan balita
6.Keluarga dengan remaja
7.Keluarga dengan lansia
8. Sasaran sektor sesuai dengan bidang tugas masing masing
1.5 Konsep Kampung KB
Konsep KampungKBmerupakan konsep terpadu program KB dengan program pembangunan lainnya, seperti Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi dan lain-lain.Kegiatannya dikelola berdasarkan prinsip dari, oleh dan untuk masyaraka titu sendiri.Pemerintah hanya menstimulasi dan melakukan pendampingan, selebihnya menjadi tanggungjawab masyarakat di wilayah Kampung KB. Kampung KB berupaya memberdayakan danmemberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh pelayanan total program KB sebagai upaya mewujudkan Keluarga Sejahtera yang Berkualitas.
Dengan memiliki keluarga yang berkualitas baik dari segi jumlah ataupun darisegi pola kehidupan,diharapkan dapat tercipta manusia Indonesia yang berkualitas di masa yang akan datang.
BAB II
GAMBARAN UMUM KAMPUNG KB
DESA TAMBAKREJO DESA TAMBAKREJO
2.1 Kondisi Wilayah
Desa Tambakrejo merupakan salah satu dari Lima belas Desa / kelurahan di Kecamatan Sumbermjing Wetan yang terdiri dari 2 dusun yaitu dusun sendangbiru dan dusun tamban . Secara geografis desa Tambakrejo dibagi menjadi 2 posisi yaitu :
1. Dusun Tamban : 8 24’ 07.05” LS / 112 43’ 04.86” BT
2. Dusun Sendang Biru : 8 25’ 54.79” LS / 112 40’ 49.79” BT
Secara administratif Desa Tambakrejo terdiri dari 8 RW dan 45 RT. Adapun batas Desa Tambakrejo terletak di wilayah Kecamatan Sumbermanjing wetan, Kabupaten Malang dengan posisi dibatasi oleh desa-desa tetangga yaitu:
Disebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Kedungbanteng.
Disebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Sitiarjo
Disebelah Selatan: Berbatasan dengan Samudera Indonesia
Disebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Tambakasri
Geomorfologi Dan Kondisi Tanah
Topografi ketinggian desa Tambakrejo ini adalah berupa dataran sedang yaitu sekitar 75 meter diatas permukaan laut dengan kemiringan150 dengan warna tanah cokelat dan kondisi subur sehingga sangat cocok untuk lahan pertanian dan perkebunan. Curah hujan di desa Tambakrejo rata-rata mencapai 2400mm dan curah hujan terbanyak terjadi pada bulan desember hingga mencapai 405,04mm.
Kebencanaan
Kondisi tanah yang berada di desa Tambakrejo berpotensi Untuk Terkena bencana longsor dikarenakan beberapa lahan perhutanan telah dialihfungsikan menjadi lahan pertanian dan untuk kondisi pantai di dusun Tamban karena ketinggian dataranya terlalu rendah dapat berpotensi terkena banjir rob dan juga Tsunami apabila terjadi pasang air laut dan gelombang tertinggi.
Hidro Oceanografi
Kondisi hidrologi atau perairan di Desa Tambakrejo adalah termasuk dalam kategori baik karena curah hujan lumayan tinggi di desa Tambakrejo ini sehingga aliran air permukaan serta aliran air tanah cukup baik dan mampu mengairi ladang pertanian warga desa yang bertani ketika sedang tidak melaut. Sedangkan ketersediaan air bersih di desa Tambakrejo ini juga cukup baik karena adanya beberapa tandon air di beberapa titik di desa yang bisa dimanfaatkan warga sekitar untuk suplai air bersih, tetapi pada musim kemarau khususnya dusun tambakrejo kurang suplai air bersih karena banyaknya sumber mata air mengering. Dari segi oceanografi seperti arus gelombang di Desa Tambakrejo ini adalah terhitung dalam kategori aman karena adanya Pulau Sempu yang berfungsi sebagai pelindung dan pemecah gelombang sebelum memasuki desa Tambakrejo. Gelombang tertinggi di desa ini biasanya terjadi antara pertengahan sampai akhir bulan sekitar tanggal 18 – 20 setiap bulannya.
2.2 Demografi dan Keluarga Berencana
Berdasarkan hasil Pendataan Keluarga Tahun 2015 bahwa Jumlah Kepala Keluarga desa Tambakrejo sebanyak 1654 KK dengan jumlah penduduk sebanyak 5593 jiwa yang terdiri dari 2989 jiwa laki-laki dan 2604 jiwa perempuan.
Sedangkan dalam bidang Keluarga Berencana dapat kami sampaikan bahwa jumlah peserta KB aktif diwilayah Kampung KB sebanyak 993( 80 % ) dari total PUS sebanyak 1234, dengan kualitas penggunaan kontrasepsi masih didominasi oleh kontrasepsi jangka pendek sebesar 71.5 % dengan penggunaan kontrasepsi Suntik = sebesar 55 % dari peserta KB aktif, sedang pengunaan kontrasepsi jangka panjang hanya 9,5 % dari total peserta KB aktif .
2.3 Potensi dan Sumber Daya
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan program pembangunan di wilayah kampung KB khususnya, maka terkait dengan potensi atau sumber daya baik yang menyangkut sumber daya alam maupun sumber daya manusia tentunya sangat berpengaruh terhadap kelancaran program pembangunan. Adapun potensi serta faktor-faktor yang kamimaksud disini adalah :
Potensi SDM yang ada meliputi :
1. Adanya PPKBD dan SUB PPKBD
2. Adanya data Penduduk dan Keluarga
3. Adanya PLKB/PKB
4. Dukungan Toga dan Toma
5. Adanya tenaga Kesehatan
6. Dukungan Linsek
7. Adanya Posyandu
8. Penduduk yang Produktif
9. Kader, dll
Potensi sumberdaya alam
1. Sumber daya perikanan, pertanian dan Lahan Peternakan
1.4 Isu Permasalahan Kampung KB
1. Kependudukan
Kepemilikan administrasi kependudukan Akte kelahiran masih rendah sebesar 26,84 % dari jumlah Jiwa di wilayah Kampung KB
2. Pendewasaan Usia Perkawinan ( PUP )
Berdasar hasil pendataan Keluarga Tahun 2015 menunjukan bahwa usia kawin pertama wanita dibawah usia 20 tahun sangat tinggi yaitu sebesar 67 % dari total keluarga
3. Keserataan KB MKJP masih rendah
Pemahaman dan pengetahuan masyarakat akan jenis dan pemakaian kontrasepsi Rasional masih rendah
4. Kelompok Kegiatan Bina Keluarga belum berjalan karena kelompok kelompok tersebut ( BKB, BKR, BKL dan UPPKS ) belum tebentuk.
5. Rata rata tingkat Pendidikan masyarakat masih rendah yaitu 65 % berpendidikan SD kebawah
6. Kasus Narkoba yaitu di desa tambakrejo banyak pengguna narkoba, selain itu di tambakrejo juga sering ditemukan penyakit HIV AIDS baru.
BAB III
PELAKSANAANPROGRAM KEGIATAN
KAMPUNG KB DESA TAMBAKREJO DESA TAMBAKREJO
3.1 Integrasi Lintas Sektor
Dalam rangka pemberdayaan dan pembangunan masyarakat khususnya di wilayah Kampung KB, program kegiatan integrasi lintas sektor yang dilaksanakan di kampung KB Tambakrejo yaitu :
3.2.1 Bidang Keagamaan
1. Meyatukan warga dalam kerukunan
Pelaksanaan agenda program ini adalah dengan mengadakan kegiatan keagamaan secara bersama-sama lintas RT.
2. Melegalkan perkawinan yang belum tercatat
Pelaksanaan agenda program ini saat ini dalam agenda pencatatan dan pendataan nikah siri serta konseling perkawinan dengan KUA.
3. Pendewasaan UsiaNikah
Pelaksanaan agenda program ini salah satunya dengan kegiatan pemberian pembekalan calon pengantin.
3.2.2 Bidang KKBPK
1. Pembentukan poktan BKB, BKL, BKR, UPPKS
2. Pelayanan KB MKJP
Jumlah peserta KB aktif diwilayah Kampung KB sebanyak 993 ( 80%) dari total PUS sebanyak 1234, pengunaan kontrasepsi jangka panjang saat ini mencapai 8,5 % dari total peserta KB aktif, capaian ini dapat dikatakan sudah sedikit ada peningkatan dibanding pencapaian MKJP awal pembentukan kampung KB yaitu sebesar 7,63%.
3.2.3 Bidang Pendidikan
1. Sosialisai pentingnyapendidikan bagi masyarakat
2. Meningkatkan derajat pendidikan masyarakat
Agenda program ini melalui pengadaan program kejar paket B dan paket C bagi masyarakat kampung KB putus sekolah yang ingin melanjutkan jenjang pendidikannya, dan saat ini telah terdata sejumlah 52 orang yang berminat untuk mengikuti program kejar paket ini.
3.2.4 Bidang Kesehatan
1. Pembinaan remaja tentang narkoba hiv Aids
2. PembentukanTaman Posyandu
3. Pembentukan kegiatanposyandu lansia
4. Pembangunan jamban sehat
Telah terdata sejumlah 54 KK, yang termasuk dalam kategori belum memiliki jamban sendiri dan termasuk dalam keluarga pra sejahtera, yang sudah dilakukan intervensi pembuatan jamban sehat sebanyak 24 KK dari Kemenkes terkait Penanggulangan Stunting dan sisanya akan diajukan untuk mendapat bantuan permbangunan jamban sehat. Pembangunan jamban sehat juga akan berintegrasi dengan Koramil.
Dokumentasi kegiatan jambanisasi dan sanitasi bulan Desember tahun 2018
3.2.5 Bidang Pertanian
bidang Pertanian pada tahun 2018 telah memberikan bantuan berupa kontraktor dan hand kontraktor.selain itu bentuk kegiatan lainnya berupa penyerahan benih padi sejumlah 2500 kg pada bulan November 2018 kepada petani dalam mendukung swasembada pangan.
Pada tahun 2019 ini akan dilakukan pembentukan KRPL di lingkungan kampung KB dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat kemandirian masyarakat dalam menyediakan kebutuhan pangan dengan pendampingan dari PPL Kec. Sumbermanjing Wetan.
Dokumentasi Penyerahan Bibit Padi kepada masyarakat desa Tambakrejo Bulan November 2018
3.2.6 Bidang Pemberdayaan Masyarakat
1. Pemberdayaan remaja
Wujud nyata dari pemberdayaan remaja di kampung KB adalah dengan dibentuknya kelompok karang taruna. Selain itu diintegrasikan dengan kelompok PIK R , dimana PIK R terbentuk pada bulan November 2018
2. Meningkatkan partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat dapat dikatakan mulai tampak dengan terlibatnya semua warga dan juga remaja dalam kegiatan kemasyarakatan.
3. Mengoptimalkan kegiatan kelompok yang sudah ada
Melakukan koordinasi dengan kelompok yang sudah ada yaitu kelompok remaja gereja dan kegiatan perkumpulan yang ada di masyarakat baik oleh gereja ataupun di masyrakat muslim
3.2.7 Bidang Lingkungan Hidup dan Pariwisata
1. Pengenalan lingkungan sehat
Perbaikan kondisi lingkungan telah dilakukan dengan perbaikan
drainase dan juga pengerasan jalan kampung.
2. Pariwisata yang ada yaitu pantai tamban, pantai sendiki, tiga warna dan pulau cempu. Pengembangan kedepan dalam pariwisata bersama dengan kampung KB pada tahun 2019 adalah pembuatan pariwisata Mangrove. Pariwisata mangrove disini selain bertujuan pariwisata juga berfungsi sebagai tempat edukasi dlam menjaga kelestarian Hayati.
3. Pembentukan Bank Sampah
Program kegiatan dari 7 Bidang di atas sebagian telah ada yang dilaksanakan dan sebagian sedang dalam proses pelaksanaan.
Proses pembentukan/penyusunan program kegiatan kampung KB Tambakrejo didapat dari proses brainstorming antara masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, pokjanis kampung KB Tambakrejo , lintas sektor dan juga penyuluh KB selaku petugas lini lapangan program kampung KB.
Adapun kegiatan yang mewadahi kebersamaan dalam penyusunan program kampung KB Tambakrejo yaitu:
1. Rapat kelompok kerja
2. Mini lokakarya tingkat desa
3. Mini lokakarya tingkat kecamatan
4. Kegiatan operasional poktan BKB, BKL, BKR
5. Pembinaan UPPKS
6. Musyawarah desa
7. Rapat Teknis program KKBPK
8. Pembinaan PEK
9. Kegiatan kemasyarakatan lainnya
3.2 Pembentukan Kelompok Kegiatan
Kelompok kegiatan yang telah terbentuk di kampung KB Tambakrejo
diantaranya :
1. Bina Keluarga Balita (BKB) “Kampung Baru dan Tambakrejo 1”
BKB Tambakrejo 1 dibentuk pada Bulan November 2018 dengan kader BKB sejumlah 5 orang dan anggota BKB sejumlah 40 orang. Sedangkan BKB kampung Baru dengan jumlah kader 10 orang dan anggota BKB 126 orang
2. Bina Keluarga Lansia (BKL) “Tambakrejo 1”
BKL Tambakrejo dibentuk pada Bulan November 2018 dengan kader BKL sejumlah 5 orang dan anggota BKL sejumlah 16 orang.
3. Bina Keluarga Remaja (BKR) “Tambakrejo 1”
BKR Tambakrejo dibentuk pada Bulan November 2018 dengan kader BKR sejumlah 3 orang dan anggota BKR sejumlah 23 orang.
4. UPPKS “Tambakrejo indah”
UPPKS Tambakrejo 1 dibentuk pada Bulan November 2018 dengan anggota sejumlah 15 orang. Anggota kelompok UPPKS ini terdiri dari para pelaku usaha home industri diantaranya home industri ikan bakar, keripik, abon tuna, kue kering dll.
5. PIK R “ Remaja Tamban”
PIK R terbentuk pada bulan November 2018 dengan Anggota sebanyak 27 orang. PIK R ini juga bekerjasama dan berintegrasi dengan karang taruna.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sesuai dengan visi dan misi kampung KB, maka dalam kesempatan ini diharapkan partisipasi masyarakat, peran pemerintah, lembaga non pemerintah serta swasta dalam melaksanakan program KKBPK sesuai kebutuhan dan kondisi wilayah Kampung KB Tambakrejo Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Hal ini didasarkan pada kebutuhan masyarakat Kampung KB Tambakrejo untuk mendapatkan penerapan terpadu program KB dengan program pembangunan lainnya seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lain-lain. sehingga masyarakat menuju terbentuknya keluarga kecil berkualitas.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam Kampung KB kami harapkan dapat memberikn manfaat secara nyata kepada masyarakat kampung KB dan kepada masyarakat pada umumnya .
Demikian profil Kampung KB Tambakrejo ini dibuat untuk memberikan informasi terkait Kampung KB Tambakrejo kepada pihak Kampung KB Tambakrejo sendiri maupun pihak lain yang terkait agar dapat menilai, memahami, mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan Kampung KB Sumbeayu serta bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya.
4.2 Saran
Program Kampung KB agar dapatnya menjaga komitmen dan sinergi dari para stakeholders dan keterlibatan publik atau partisipasi masyarakat untuk memperkuat efektivitas program lintas sektor sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Serta agar program Kampung KB menjadi program pemerintah yang berkelanjutan dalam mengatasi permasalahan sosial kemasyarakatan.
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 6879
Jumlah Kepala Keluarga 1725
Jumlah PUS 1348
Keluarga yang Memiliki Balita 450
Keluarga yang Memiliki Remaja 737
Keluarga yang Memiliki Lansia 396
Jumlah Remaja 941
Total
1195Total 153
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
Dana Desa Donasi/ Hibah Masyarakat Perusahaan (CSR) Swadaya Masyarakat |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
MOCH MIFTAKHUL HAKIM DWI CAHYO, S.IKom 199411122019021005 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
30 orang pokja terlatih dari 30 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Ya |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan |
Ya,
PK dan Pemutahiran Data Potensi Desa Data Sektoral Lainnya |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Tahunan |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Tahunan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Tahunan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Tahunan |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Tahunan |