Gambaran Umum


Kampung KB Desa Ringin Sari Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur, adalah Kampung KB yang kemudian bernama Abadi.

Tonggak Kampung KB berupa papan nama yang dibangun atas biaya yang bersumber pemerintah Kabupaten Malang Tahun Anggaran 2018.

Papan nama kampung KB berupa Papan Nama yang dibangun atas biaya yang bersumber pemerintah Kab Malang Tahun Anggaran 2018.

Papan nama kampung KB RT 01 RW 01 Desa Ringin Sari Kec Sumbermanjing Wetan Kab Malang Tahun 2018. Ini area lakukan Kampung KB sudah mencapai seluruh Desa Ringin Sari.

Berbagai upaya dukungan yang mengalir sebelum Ringin Sari menjadi Desa Kampung KB misalnya dana berasal dari Dinas Cipta Karya untuk sepuluh kepada keluarga jamborisasi 10 KK Tahun 2017 untuk RT 01, dan RT 09 dan Tahun 2018. Jamborisasi 10 KK Tahun 2017, untuk RT 01, RT 02, RT 08, RT 10, RT 12, RT 15, RT 16, RT 17, RT 18,RT 19, ini dari Desa Ringin Sari dari ADD melalui Dinas Kesehatan menjadi Desa ODF yaitu Desa sebagai pendudukan yang bebas buang air besar sembarangan.

Profil Kampung KB Kecamatan Sumbermanjing Wetan

Pendahuluan

Kecamatan Sumbermanjing Wetan secara administrasi yang terdiri dari 15 Desa, pusat pemerintahan berlokasi di Desa Ringin Sari tepatnya di Jalan Raya Ringin Sari No 44 Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Jarak kecamatan ke pusat pemerintahan kabupaten (Kecamatan Kepanjen) sejauh ± 35 Km, sementara jarak desa terjauh (Desa Sidoasri) dengan pusat pemerintahan kecamatan ± 45 km atau ± 75 menit perjalanan darat dengan medan pegunungan. Tahun 2013 Kecamatan Sumbermanjing Wetan dipimpin oleh Camat yang bernama Agus Harianto, S. Sos. MAP. Secara struktural, Camat Sumbermanjing Wetan bertanggung j-awab pada Bupati Kabupaten Malang.

Wilayah Kecamatan Sumbermanjing terbagi kedalam 15 desa, 46 dusun, yang di dalamnya terdapat 514 RT dan 113 Data Geografis

Secara geografis Kecamatan Sumbermanjing Wetan terletak di sisi paling selatan Kabupaten Malang, tepatnya di sebelah tenggara Kabupaten Malang. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Gedangan dan Turen, Sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Dampit dan Tirtoyudo, bagian barat sumbermanjing berbatasan dengan kecamatan Gedangan dan kecamatan pagelaran.

Luas wilayah Kecamatan Sumbermanjing Wetan sekitar 23.950 Ha (239,49 Km2), terbentang pada posisi koordinat antara 112º 39’ 07’’ BT - 112º 46’ 68’’ BT dan antara 8º 13’ 68’’ LS - 8º 28’ 02’’ LS. Luas wilayah ini merupakan kecamatan terluas se-kabupaten malang. Kondisi topografi Kecamatan Sumbermanjing Wetan merupakan daerah darataran tinggi perbukitan kapur dengan ketinggian sampai 650 meter dpl. Terletak di bagian selatan dan timur. Di bagian tengah, utara, dan timur merupakan daerah lembah, semetara daerah ujung paling selatan terbentang laut dan pantai serta pulau karang. Secara rata- rata Kecamatan Sumbermanjing Wetan terletak pada ketinggian 563 meter di atas permukaan laut.

Curah hujan Kecamatan Sumbermanjing Wetan berkisar rata- rata satu tahun dari januari sampai desember sebesar 33 milimeter (bulan September) sampai 384 milimeter di bulan pebruari. Pada musim kemarau sering mengalami kekurangan air/ kekeringan.

 Potensi Sumber Daya Alam

Dengan kondisi alam dan topografi wilayah yang bergam, kombinasi gunaung dan laut, Kecamatan Sumbermanjing Wetan memiliki potensi yang sangat melimpah dalam hal SDA komoditas pertanian dan kelautan. Komoditas pertanian antara lain padi, jagung, Ubi kayu, dan minyak asiri dilem/ nilam, Kopi Robusta, Tebu, Kelapa, Kapuk randu, Kakao rakyat, tanaman obat, kayu jati, Mahoni, Sengon.

Komoditas peternakan antara lain sapi, kuda, kerbau, kambing, domba, babi, ayam buras dan entok. Sementara komoditas kelautan dan perikanan antara lain ikan darat dan perikanan laut yang merupakan produksi ikan dan perikanan terbesar se-Kabupaten Malang.

 RW (data kabupaten malang dalam angka, 2012) dengan 14 kepala desa laki-laki dan 1 kepala desa perempuan. Secara structural kelembagan Kepala Desa bertanggung-jawab pada Bupati Malang.

Sumberdaya alam mineral dan logam meliputi phospat, batu, batu kapur, fieldspar, tanah liat, bentonit, trass, phyrolit, mangan, toski, dan emas.

PKB SUMAWE

Terkait dengan Kampung KB, Kampung KB di Kecamatan Sumbermanjing Wetan lokasi berada desa Ringin Sari Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang.

APA ITU KAMPUNG KB …..?

Undang-undang nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga se- bagai dasar pelaksanaan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana menekan kewenangan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk tidak memfokuskan pada masalah Pen- gendalian Penduduk saja namun masalah Pembangunan Keluarga Berencana juga.

Dalam rangka penguatan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) 2015-2019, diharapkan BKKBN untuk dapat menyusun suatu kegiatan yang dapat memperkuat upaya pencapaian target/sasaran. Untuk secara langsung ber- sentuhan dan memberikan manfaat kepada masyarakat, Sejumlah kegiatan monumental digulirkan. Pada saat yang sama, kegiatan-kegiatan yang bersentuhan lang- sung dengan masyarakat digalakkan. Kampung KB ter- masuk salah satu terobosan yang didesain khusus untuk menggerakkan program KKBPK di tingkat dusun alias kampung.

Kampung KB ini mencoba memadukan konsep pembangunan terpadu bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera (KB-KS). Yakni merupakan salah satu upaya menjadikan program KB-KS sebagai program yang diselenggarakan dari,oleh,dan untuk masyarakat. Kampung KB berupaya memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh pelayanan total program KB sebagai upaya mewujudkan keluarga sejahtera yang berkualitas.

Pengembangan Kampung KB ini bertujuan meningkatkan peran serta masyarakat sekaligus meningkatkan koordinasi,kerjasama, dan integrasi program. Tujuan lainnya meningkatkan advokasi dan KIE program KB kepada kelompok sasaran dan pemangku kepentingan lainnya. Ditinjau dari sudut pandang program KB, Kampung KB dibentuk untuk mengoptimalkan pelaksanaan mekanisme operasional lini lapangan. Juga mengoptimalkan 10 langkah kerja petugas lapangan KB maupun institusi masyarakat perdesaan,”

Program ini merupakan revolusi mental dalam membentuk karakter manusia berbasis keluarga, sehingga diharapkan setiap keluarga secara optimal melaksanakan delapan fungsi keluarga. Target dari program ini adalah terciptanya keluarga sejahtera, kampanye membina anak, dan kampanye menjadi orangtua hebat pada 1.000 kehidupan pertama. Berkaitan dengan kependudukan,soal kuantitas dikendalikan, dan kualitas ditingkatkan.

KONSEP KAMPUNG KB

Kampung KB adalah miniatur pelaksanaan program KB secara terpadu dan komprehensif di tingkat lini lapangan (desa/kelurahan/dusun/RW).Konsepkampong KB merupakan konsep terpadu program KB dengan program pembangunan lainnya seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lain-lain.

Kampung KB didesain sebagai upaya pemberdayaan masyarakat terhadap pengelolaan program KB. Kegiatannya dikelola berdasarkan prinsip dari, oleh, dan untuk masyarakat itu sendiri.

Tujuan akhirnya tentu pembangunan masyarakat itu sendiri. Pemerintah hanya menstimulasi dan melakukan pendampingan, selebihnya menjadi tanggung jawab masyarakat. Yakni melalui upaya menjadikan kampung KB sebagai program yang diselenggarakan dari, oleh, dan untuk masyarakat. Partisipasi berbagai instansi dalam kampung KB sangat penting sehingga pelayanan paripurna dapat dirasakan langsung oleh masyarakat menuju kesejahteraan rakyat. Kampung KB berupaya memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh pelayanan total program KB sebagai upaya mewujudkan keluarga sejahtera yang berkualitas.

KONSEP KAMPUNG KB

Kampung KB adalah miniatur pelaksanaan program KB secara terpadu dan komprehensif di tingkat lini lapangan (desa/kelurahan/dusun/RW). Konsep kampung KB merupakan konsep terpadu program KB dengan program pembangunan lainnya seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lain-lain. Kampung KB didesain sebagai upaya pemberdayaan masyarakat terhadap pengelolaan program KB. Kegiatannya dikelola berdasarkan prinsip dari, oleh, dan untuk masyarakat itu sendiri. Tujuan akhirnya tentu pembangunan masyarakat itu sendiri. Pemerintah hanya menstimulasi dan melakukan pendampingan, selebihnya menjadi tanggung jawab masyarakat. Yakni melalui upaya menjadikan kampung KB sebagai program yang diselenggarakan dari, oleh, dan untuk masyarakat.

Partisipasi berbagai instansi dalam kampung KB sangat penting sehingga pelayanan paripurna dapat dirasakan langsung oleh masyarakat menuju kesejahteraan rakyat. Kampung KB berupaya memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh pelayanan total program KB sebagai upaya mewujudkan keluarga sejahtera yang berkualitas.

Definisi Kampung KB

  1. Kampung KB adalah satu kesatuan wilayah setingkat desa/kelurahan/dusun/RW yang mengimplementasikan operasional program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK) dengan program-program lintas sektor terkait dan terintegrasi, dikelola dari, oleh dan untuk masyarakat melalui pemberdayaan untuk memberikan kemudahan/ akses terhadap masyarakat menuju terbentuknya keluarga kecil berkualitas.

Kampung KB direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi oleh dan untuk masyarakat. Pemerintah, Pemerintah daerah, lembaga non pemerintah dab swasta berperan dalam fasilitasi, pemdampingandan pembinaan

Tujuan

Tujuan Umum dibentuknya kampung KB : Meningkatkan partisipasi masyarakat, peran pemerintah, lembaga non pemerintah serta swasta dalam melaksanakan program KKBPK sesuai kebutuhan dan kondisi wilayah.

Tujuan Khusus dibentuknya kampung KB :

a. Meningkatkan peran pemerintah, pemerintah daerah,

lembaga non pemerintah dan swasta dalam memfasili- tasi, pendampingan dan pembinaan masyarakat untuk menyelenggarakan program kependudukan, keluarga berencana, pembangunan keluarga dan pembangunan

sektor terkait;

b. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pem-bangunan berwawasan kependudukan;

c. Meningkatkan jumlah peserta KB aktif modern;

d. Meningkatkan ketahanan keluarga melalui program Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), dan Pusat Infor-masi dan Konseling (PIK) Remaja;

e. Meningkatkan pemberdayaan keluarga melalui Ke- lompok UPPKS;

f. Menurunkan angka Kekerasan Dalam Rumah Tangga

(KDRT);

g. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;

h. Meningkatkan rata-rata lama sekolah penduduk usia sekolah;

i. Meningkatkan sarana dan prasarana pembangunan kampung

j. Meningkatkan sanitasi dan lingkungan kampung yang sehat dan bersih

k. Meningkatkan kualitas keimanan para remaja/mahasiswa dalam kegiatan keagamaan (pesantren,kelompok ibadah/kelompok doa/ceramah keagamaan) di kelompok PIK KRR/remaja

l. Meningkatkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air para remaja/mahasiswa dalam kegiatan sosial budaya (festival seni dan budaya, dan lain-lain) di kelompok PIK KRR/mahasiswa dan seterusnya.

Sasaran kampung KB meliputi :

Sasaran Langsung :

a. Keluarga

b. Remaja dan PUS(pasangan usia subur)

c. Keluarga dengan balita

d. Keluarga dengan remaja

e. Keluarga dengan lansia

Sasaran tidak langsung

a. Kepala desa/lurah

b. Toma (toda,toga)

c. LSM dan LSOM

d. Unit terkait

Sasaran Wilayah :

a. Desa/Kelurahan

b. Dusun/RW

c. RT

Model Penggarapan Kampung KB

LOKASI KAMPUNG KB

Kampung KB di Kec Sumbermanjing Wetan berada di Desa Ringin Sari yaitu sebuah desa yang dipimpin oleh Kepala Desa yang bernama PJ Anton. Desa Ringin Sari sendiri karena adanya pohon beringin besar yang dinamakan Ringin Sari. Di Ringin Sari terdapat dusun yaitu dusun Krajan, Dusun Sukodadi, Dusun Sido Mukti, dan Dusun Semampir.

Kampung KB pada awalnya berlokasi di Dusun Krajan RT 01/01 dan Dsun Semampir RT 10/04, Desa Ringin Sari Kec Sumbermanjing Wetan.

Adapun alasan pemilihan lokasi Kampung KB tersebut semata berdasarkan aspirasi dari lintas sektor agar Kampung KB yang kelak akan dijadikan pilot project Kampung KB di Kecamatan Sumbermanjing Wetan diletakkan di desa Argotirto sehingga mudah dalam penggarapannya, mengingat hampir keseluruhan desa-desa di Kecamatan Sumbermanjing Wetan ini memiliki kondisi geografis dengan medan yang sulit.

Penentuan lokasi kegiatan Kampung KB ini setidaknya merupakan pelaksanaan dari tiga tahapan perencanaan operasional, yaitu :

1. Tentukan tujuan unit kerja(RT,RW,Dusun,Desa/kelurahan)

2. Setujui kegiatan

3. Ajukan jadwal, sumber daya dan indikator-indikator kinerja utama

*Menentukan tujuan:

Penentuan lokasi kampung KB ini diyakini bahwa ini adalah merupakan tujuan yang SMART(spesifik,terukur,dapat dilakukan,realistis dan terjadwal)

- Spesifik bahwa kampung KB ini merupakan lokasi yang sudah terpilih secara khusus dengan berdasarkan berbagai pertimbangan yang akan dilaksanakan segala hal yang menjadi tujuannya serta akan dipertanggung-jawabkan secara baik.

- Bahwa Kampung KB merupakan lokasi pelaksanaan segala aspek kegiatan atau merupakan miniatur lokasi pelaksanaan program KB yang dilaksanakan secara terpadu dan sinergi dengan program-program lainnya

*Setujui kegiatan:

- Telah dilakukan pengujian tentang berbagai kemungkinan dalam pelaksanaan dari rencana kegiatan yang telah disusun dengan selalu memikirkan tentang adanya kegiatan baru dengan memperhatikan tentang fokus serta relevansinya pada tujuan utama.

- Juga dilakukan pengecekan terhadap kegiatan yang kemungkinan tidak berjalan.

*Ajukan jadwal, sumber daya dan indikator-indikator kinerja utama:

- Jadwal kegiatan dimulai sejak pemilihan lokasi kampung KB dilakukan yang dikuatkan dengan adanya pembangunan gapura Kampung KB dimana kondisi pembangunannya pertanggal 08 Nopember 2017 ini telah berada pada kondisi kurang lebih 30%, diharapkan akan dapat mencapai kondisi 100% pada pertengahan bulan Desember 2017 nanti.

Rencana ke depan yang akan diupayakan:

1. Penyeleseian gapuro kampong KB sebagai tonggak keberadaan kampung KB.

2. Advokasi secara berkesinambungan kepada stage holder terkait sehingga penggarapan kampung KB dapat berjalan sesuai harapan yaitu dapat digarap secara bersama oleh segenap lintas sektor terkait.

3. Dapat dimilikinya sekretariat Kampung KB di lokasi Kampung KB sebagai rumah data yang akan dapat dipergunakan oleh semua pihak yang berkepentingan dengan kampung KB.

4. Pembentukan POKJA operasional dan tehnis tentang Kampung KB, sehingga bidang-bidang penggarapan dalam kampong KB dapat terarah dengan baik

Data sasaran Kampung KB di Kecamatan Sumbermanjing Wetan:

- Lokasi : Desa Ringin Sari Kecamatan Sumbermanjing Wetan

I .DATA KEPENDUDUKAN

1. Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin

Keterangan: Usia jenis kelamin laki-laki dominan pada umur 25 s/d 49 tahun

Keterangan:usia jenis kelamin wanita dominan pada usia 25 s/d 49 tahun

1. Jumlah penduduk yang memiliki akte kelahiran

Keterangan: Tingkat kepemilikan akte kelahiran masih cukup rendah yaitu tidak sampai 50% untuk masing-masing kelompok umur.

2. Jumlah perkawinan menurut kelompok umur wanita

Keterangan: Usia nikah pertama pada wanita dominan terjadi pada usia 15 s/d 19 tahun

4. Jumlah jiwa menurut kelompok umur dan tingkat pendidikan

Keterangan : kasus penduduk tidak sekolah banyak terjadi pada usia 1 s/d 4 tahun,wajar karena masih usia pra-sekolah

Keterangan: kelompok usia yang dominan tidak lulus SD/MI adalah usia 5 s/d 6 tahun, bukan persoalan karena memang bukan usia kelulusan jenjang pendidikan tersebut

Keterangan: Usia yang dominan bersekolah pada jenjang SD/MI adalah 7 s/ 14 tahun

Keterangan:Usia yang dominan bersekolah di SLTP adalah pada usia 7 s/d 14 tahun

Keterangan:usia yang dominan bersekolah pada jenjang SLTA adalah usia 15 s/d 24 tahun

Keterangan:terdapat tiga orang yang bersekolah di perguruan tinggi.

1. Jumlah jiwa menurut kelompok umur dan status perkawinan

Keterangan: usia penduduk yang berstatus kawin dominan pada usia 25 s/d 34 tahun

Keterangan: Penduduk yang berstatus tidak kawin dominan pada usia 25 s/d 34 tahun

Keterangan: penduduk berstatus duda didominasi oleh penduduk berusia 25 s/d 34 tahun.

Keterangan: penduduk berstatus janda banyak terjadi pada usia 25 s/d 34 tahun

II. DATA KELUARGA BERENCANA

1. Jumlah PUS menurut kelompok umur wanita

Keterangan: usia wanita yang berstatus PUS dominan pada usia 25 s/d 29 tahun

Keterangan: kebanyakan kelompok usia wanita yang PUS yaitu pada usia 25 s/d 29 tahun

1. Jumlah Unmetneed

Keterangan : unmetneed banyak terjadi pada usia wanita yang masih PUS yaitu pada usia 25 s/d 29 tahun.

2. Keikutsertaan peserta KB permix-kotrasepsi

Keterangan : peserta KB cenderung meminati metode KB suntik

III. DATA BINA KETAHANAN KELUARGA

1. Keikutsertaan balita dalam kegiatan posyandu

Keterangan : balita yang ada banyak berada di usia 1 s/d 4 tahun.

Keterangan:balita yang ikut pada kegiatan posyandu dominan pada usia 1 s/d 4 tahun

Keterangan: balita yang tidak ikut posyandu banyak terjadi pada usia 1 s/d 4 tahun.

1. Keikutsertaan pada kelompok BKB

Keterangan: balita yang ikut kelompok BKB lebih didominasi balita yang berusia 1 s/d 4 tahun

Keterangan: balita yang tidak ikut kelompok BKB banyak terjadi pada balita yang berusia 1 s/d 4 tahun

1. Keikutasertaan pada kelompok PIK remaja

Keterangan: yang paling banyak remaja yang ada berusia 19 s/d 24 tahun

Keterangan: kebanyakan remaja yang tidak ikut PIK KRR adalah remaja yang berusia 19 s/d 24 tahun

1. Keikutsertaan pada kegiatan BKR

Keterangan: keluarga remaja yang tidak ikut BKR adalah keluarga yang memiliki remaja yang berusia 19 s/d 24 tahun

1. Keikutsertaan pada kelompok UPPKS

Keterangan: Keluarga yang menjadi sasaran kegiatan UPPKS didominasi oleh dengan usia istri 25 s/d 29 tahun.

Keterangan: keluarga yang tidak ikut kegiatan UPPKS adalah didominasi oleh keluaraga dengan usia istri 25 s/d 29 tahun

Demikian, berbagai hal yang bisa kami sampaikan terkait dengan keberadaan Kampung KB di Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Masukan, kritik dan saran tentunya tetap kami harapkan terutama bagi kelengkapan profil ini secara khusus dan juga bagi pengembangan Kampung KB di Kecamatan Sumbermanjing Wetan pada umumnya.

Dan satu hal yang perlu kami tegaskan kembali ,,

BAHWA KAMPUNG KB ADALAH MILIK KITA BERSAMA, BEBAN DAN TANGGUNG-JAWAB BERADA PADA KITA SEMUA,WALAUPUN BERNAMA KAMPUNG KB AKAN TETAPI SEBAGAIMANA PENJELASAN DARI BAPAK PRESIDEN BAHWA NANTINYA KAMPUNG KB HARUS BERISI SEGALA MACAM PROGRAM PEMBANGUNAN”

Terima-kasih.

DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KAB. MALANG KEC. SBRMANJING WETAN JALAN RAYA Ringin Sari


Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
5122
Jumlah Kepala Keluarga
1650
Jumlah PUS
912
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
572
Keluarga yang Memiliki Remaja
1101
Keluarga yang Memiliki Lansia
357
Jumlah Remaja
60
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
742
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
170

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
Dana Desa
Donasi/ Hibah Masyarakat
Perusahaan (CSR)
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
MOKHAMAD ZAKARIYA, S.KM
198401021995041001
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 10 orang pokja terlatih
dari 10 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Ya
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Ya,
PK dan Pemutahiran Data
Potensi Desa
Data Sektoral

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Tahunan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Tahunan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Tahunan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Tahunan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Tahunan