OPERASIONAL KETAHANAN KELUARGA DESA WRINGINSONGO

Kampung KB Desa Wringinsongo Kecamatan Tumpang
Dipublikasi pada 12 December 2023

Deskripsi

MATERI YANG DISAMPAIKAN  :

 

Penanaman Kesadaran Lingkungan bagi Anak Usia Dini

Keluarga merupakan institusi terkecil di masyarakat yang mempunyai peran yang sangat besar bagi pembentukan sikap dan perilaku. Keluarga sebagai wahana utama dan pertama untuk mengasuh dan memperkenalkan anak kepada lingkungan sekitarnya. Menurut Teori Bronfenbrener atau yang dikenal dengan teori Ekologi Anak menyatakan bahwa perkembangan individu tidak dapat dilepaskan dari faktor lingkungan, karena individu merupakan bagian dari sebuah sistem yang luas. Anak adalah individu yang menjadi unsur dalam lingkungan. Oleh karena itu anak dan lingkungan saling mempengaruhi di dalam interaksinya. anak dipengaruhi oleh faktor lingkungan fisik dan sosial, yaitu keluarga, sekolah dan lingkungan luar lain yang lebih luas. Dalam kehidupan keluarga, peran orangtua sangatlah besar dalam membentuk sikap dan perilaku terpuji melalui proses pengasuhan. Oleh karena itu untuk membentuk sikap dan perilaku positif terhadap lingkungan, orangtua perlu melakukan pola asuh lingkungan.

Untuk menciptakan generasi masa depan yang peduli dan cinta terhadap lingkungan maka pola asuh lingkungan harus dilaksanakan sejak usia dini (0-6 tahun). Lingkungan merupakan sumber belajar yang kaya dan menarik untuk anak-anak. Lingkungan mana pun bisa menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak-anak. Hal ini disebabkan lingkungan menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak pilihan.

1.       Perkembangan Fisik

Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan fisik anak. Dengan anak bermain di lingkungan luar rumah, seperti di halaman atau tempat bermain lainnya, maka anak memiliki kesempatan alami untuk berlari, melompat, berkejar-kejaran dengan temannya dan menggerakkan tubuhnya dengan bebas. Kegiatan ini sangat alami dan sangat bermanfaat dalam mengembangkan aspek fisik anak.

2.       Perkembangan Sosial

Lingkungan secara alami mendorong anak untuk berinteraksi dengan teman-temannya dan orang - orang dewasa di sekitarnya. Anak diberi kesempatan untuk saling bercerita kepada temannya, bertegur sapa dan peduli sesama. Selain itu, Pada saat anak bisa mengamati dan menemukan objek-objek menarik yang ada di lingkungan maka anak akan memiliki keinginan untuk menceritakan hasil temuan atau objek menarik tersebut kepada temannya. Melalui kegiatan seperti itu, anak dapat berteman dan saling menikmati suasana yang santai dan menyenangkan.

3.       Perkembangan Emosi

Rasa percaya diri yang dimiliki oleh anak dikembangkan melalui pengalaman hidup yang nyata. Lingkungan sendiri menyediakan fasilitas bagi anak untuk mendapatkan pengalaman hidup yang nyata. Ketika anak bermain di lingkungan luar rumah, anak bebas berlari, melompat, memanjat, dan aktivitas lainnya. Anak belajar menghadapi tantangan sehingga melatih anak untuk bisa mengembangkan rasa percaya diri yang positif. Tentunya pendampingan dari orangtua tetap diperlukan. Orangtua sambil memberikan semangat bahwa anak bisa melalui tantangan yang dihadapi. Dukungan dari orangtua akan menambah rasa percaya diri anak, lalu anak pun akan merasa lebih diperhatikan dan dihargai. Dengan begitu, interaksi orangtua dan anak akan terbangun dan mendukung perkembangan emosi anak.

4.       Perkembangan Intelektual

Dengan meluangkan waktu bermain bersama anak, orangtua bisa mengajarkan berbagai konsep kepada anak secara sederhana. Orangtua bisa menjelaskan warna benda yang ada di hadapannya, mengenalkan bentuk dan ukuran benda yang dilihat anak, serta memberikan informasi jumlah benda yang dilihatnya tersebut. Dengan begitu, anak cenderung lebih mudah memahami konsep warna, bentuk dan ukuran apabila melihat secara nyata yang ada di lingkungan sekitar

 

Tujuan terpenting pola asuh lingkungan pada anak usia dini adalah :

1.    Anak dapat mengetahui dan mengenal objekobjek yang ada di sekitar lingkungannya

2.    Anak memiliki kemampuan berinteraksi dengan lingkungan lebih tepat dan lebih baik.

3.    Anak dapat memanfaatkan lingkungan hidup lebih tepat, wajar dan lebih baik.

4.    Pada diri anak tumbuh kemauan untuk berbuat sesuatu yang baik untuk lingkungan.

5.    Anak dapat menghindari dampak-dampak buruk dari lingkungan

 

Tips dalam Melakukan Pola Asuh Lingkungan Pada Anak Usia Dini

1.    Pembiasaan

Dalam penerapan metode pembiasaan, orangtua hendaknya memberikan latihan dan penguatan (dalam bentuk pujian) secara terus menerus untuk membentuk perilaku anak yang diharapkan.

2.    Bermain

Bermain bisa dilakukan antara anak dan orangtuanya, baik dilakukan di rumah ataupun luar rumah. Permainan yang sederhana bisa dilakukan di rumah seperti bermain peran. Anak diajak bermain peran menjadi orang baik atau bijak peduli terhadap lingkungan. Hal itu sekaligus melatih kemampuan berpikir dan komunikasi anak.

3.    Peragaan / Praktik

Anak bisa mengamati perilaku orangtuanya terlebih dahulu. Selanjutnya, anak baru diarahkan untuk mempraktekkan.

4.    Bercerita

Dengan adanya kebiasaan bercerita , maka berpeluang menambah kelekatan antara orangtua dan anak. Selain itu, orangtua juga bisa mengamati respon anaknya secara langsung dan memberi kesempatan anak untuk memahami cerita yang disampaikan.

5.    Karyawisata

Karyawisata merupakan kunjungan ke suatu objek/lokasi dalam rangka memperluas pengetahuan. Kegiatan tersebut bermanfaat untuk memberikan perhatian kepada anak sesuai dengan realitas

Sesi Kegiatan Lainnya

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan