Kegiatan Operasional Ketahanan Keluarga

Kampung KB Desa Kesamben Kecamatan Ngajum
Dipublikasi pada 05 November 2023

Deskripsi

PERKEMBANGAN ORGAN REPRODUKSI BALITA

a)    Biasanya anak perempuan dan laki-laki belum ada tanda yang di bedakan kecuali alat kelaminnya

b)    Bagian dada masih rata

c)    Bahu dan panggul masih sama besarnya

Beberapa tahap perkembangan psikoseksual anak

a.    Masa oral ( 0  - 1 tahun )

Ini merupakan tahap pertama perkembangan psikoseksual. Dimulai ketika bayi memperoleh dan merasakan kepuasan dan kenikmatan yang bersumber pada daerah mulutnya ,saat dia menyusu asi. Bayi mendapatkan kepuasan tersendiri akibat adanya gesek-gesekan di sekitar daerah mulut. Kepuasan ini selain di peroleh melalui menyusu , juga dapat di capai dengan memasukkan benda yang ada di sekitarnya atau jarinya sendiri kedalam mulutnya .

b.    Masa aral ( 1 – 3 tahun )

Setelah masa oral , anak memindahkan pusat kenikmatan dari daerah mulut ke daerah anus ( dubur ) rasangan pada daerah anus ini berkaitan erat dengan kegiatan buang air besar , karena keduanya merupakan sumber kenikmatan.

Saat ini orang tua dapat menggunakan kata-kata yang tepat untuk mengenalkan organ tubuh anak. Dalam pengenalan organ tubuh pada anak dapat dengan cara :

1)   Bisa memulai lagu

2)   Bisa dengan cara bercerita

3)   Bisa dengan cara main tebak tebakan

4)   Bisa melalui buku cerita / gambar contohnya : melalui lagu anak-anak ( dua  mata saya  

c. Masa phalik ( 3 – 5 tahun )

Pada masa ini , sumber kenikmatan berpindah ke daerah kelamin , akan tetapi kepuasan seksual yang di peroleh pada anak ini belum di hubungkan dengan tujuan pengembangan keturunan .

Pada masa ini anak mulai menaruh perhatian terhadap perbedaan anatomi antara laki-laki dan perempuan . Biasanya pada tahap ini tingkah laku yang menonjol pada anak laki-laki adalah mempermainkan alat kelaminnya. Adapun anak perempuan menggesek gesek bagian luar anak kelaminnya pada guling atau bantal .

Menjelang usia 6 tahun anak masuk pada tahap latent. Pada tahap ini aktivitas seksual seakan-akan tampak menghilang / tidak aktif , perilaku-perilaku yang condong kepada seks tidak terlihat dan anak lebih suka melakukan aktivitas-aktivitas lain yang tidak bersifat sek , misalnya bermain dan sebagainya.

Sesi Kegiatan Reproduksi

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan