Penyuluhan tentang KB yang aman untuk ibu menyusui
SEJAHTERA
Dipublikasi pada 07 June 2021
Deskripsi
Jenis Kontrasepsi yang Aman untuk Ibu MenyusuiBerikut ini adalah beberapa jenis kontrasepsi yang dapat digunakan oleh ibu menyusui beserta risikonya:
1. Pil KB progestin
Pil KB yang mengandung hormon progestin bisa menjadi salah satu pilihan kontrasepsi bagi ibu yang masih memberikan ASI eksklusif. Jenis KB ini memiliki efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan.
Meski demikian, Bunda diharuskan untuk mengonsumsi pil KB tersebut pada jam yang sama setiap harinya. Apabila melewati jadwal konsumsi, maka Bunda sebaiknya menghindari berhubungan intim setidaknya selama 2 hari.
2. Suntik KB progestin
Jenis kontrasepsi ini bisa Bunda gunakan 6 minggu setelah persalinan dan penggunaannya harus diulangi setiap 12 minggu. Jika Bunda memutuskan untuk berhenti menggunakan suntik KB progestin, maka Bunda harus menunggu selama setahun atau lebih untuk bisa hamil kembali.
Namun, suntik progestin kerap dikaitkan dengan penurunan kepadatan tulang jika digunakan dalam jangka waktu lama. Oleh sebab itu, Bunda tidak dianjurkan untuk menggunakan suntik progestin lebih dari 2 tahun. Meski demikian, hal ini masih diperlukan penelitian lebih lanjut.
3. KB susuk atau implan progestin
Alat kontrasepsi ini digunakan dengan cara memasukkan implan atau susuk ke lengan bagian atas. Di dalam implan ini, terkandung hormon progestin yang akan dilepaskan sedikit demi sedikit selama 3 tahun. Setelah itu, Bunda harus menggantinya dengan implan baru.
Selama menggunakan implan hormonal, siklus menstruasi Bunda mungkin bisa menjadi tidak teratur.
4. IUD (intrauterine device) progestin
Jenis kontrasepsi ini dilakukan dengan memasukkan alat berbentuk huruf ‘T’ ke dalam rahim. Dalam jangka waktu 1-3 bulan setelah pemasangan, Bunda perlu melakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan IUD masih terpasang di tempatnya.
IUD dengan progestin ini dapat digunakan hingga 5 tahun. Namun, Bunda berisiko mengalami gangguan menstruasi yang ditandai dengan darah haid lebih sedikit atau bahkan berhenti sama sekali.
5. Kondom
Penggunaan kondom dapat dikatakan sebagai metode kontrasepsi yang paling aman bagi ibu menyusui. Selain dapat mencegah kehamilan, kondom juga dapat mencegah penyakit menular seksual.
Saat menggunakan kondom, pastikan Bunda atau Ayah memilih kondom dengan pelumas yang larut dalam air, sebab pelumas yang berbahan dasar minyak bisa membuat kondom menjadi lebih mudah rusak.
6. Kontrasepsi diafragma
Alat kontrasepsi berbentuk kubah yang terbuat dari karet atau silikon ini ditempatkan di leher rahim. Pemasangan biasanya dilakukan 6 minggu setelah persalinan.
Alat kontrasepsi ini cukup efektif dalam mencegah kehamilan dan tingkat efektivitasnya akan lebih tinggi jika digunakan bersamaan dengan jel spermisida (zat untuk mematikan sel sperma).
7. Amenore laktasi
Selain menggunakan alat atau obat, Bunda juga bisa mencoba metode kontrasepsi alami, seperti amenore laktasi. Tindakan yang perlu Bunda lakukan hanyalah menyusui Si Kecil secara eksklusif langsung dari payudara tanpa bantuan pompa atau botol ASI.
Meski aman untuk ibu menyusui, metode ini hanya efektif dilakukan bila Bunda belum haid kembali setelah melahirkan. Bunda harus memberikan ASI setidaknya 3 hingga 4 jam sekali pada siang hari dan 6 jam sekali pada malam hari.
Jika hendak menggunakan kontrasepsi hormonal, ingatlah untuk tidak menggunakan kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen. Hal ini karena hormon tersebut dapat menghambat produksi ASI.
Oleh karena itu, sebelum Bunda memilih metode kontrasepsi yang aman untuk ibu menyusui, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan
Sesi Kegiatan Keagamaan