Sosialisasi Bersama Perangi Rokok (Baper) dan Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)

BATU HAMBAWANG
Dipublikasi pada 10 November 2018

Deskripsi

Cara Mengatasi Remaja yang Merokok
1. Jalin Komunikasi Dengan MerekaKebanyakan orang tua selalu membiarkananaknya jika sudah menginjak usia remaja, orangtua berpendapat bahwa mereka sudah dewasadan dapat mengerti yang baik dan buruk.Padahal tanpa sadari, remaja sebenarnya masihmembutuhkan perhatian dan pedoman dalamhidupnya. Dengan tidak adanya komunikasi dariorang tua mereka akan mencoba kegiatan yangmereka anggap menantang seperti merokok.Untuk itukah jalin komunikasi dengan mereka,lalu tuntun dan beri pedoman kepada merekatentang bahaya merokok.

2. Memberikan Contoh yang BaikJangan berharap anak tidak merokok jika Andasendiri merokok. Anak terutama pada usiaremaja mereka sudah memiliki kemampuanberpikir yang baik, untuk mereka tidak merokokjika orang tua mereka saja sendiri merokok.Jangan hanya dengan ucapan, tunjukan jugacontoh yang baik pada mereka seperti tidakmerokok dan beritahukan pada mereka bahwamerokok berbahaya bagi kesehatan.
Berikan Pengawasan Terhadap MerekaIni merupakan tugas wajib Anda sebagai orangtua, berikan pengawasan terhadap anak dalamkegiatannya. Tetapi Anda juga harus ingat janganterlalu berlebihan, berikan juga pada merekakebebasan asalkan pada kegiatan yangberdampak positif. Dengan begitu anak tidakakan merasa tertekan dan Anda tetap bisamengawasinya dengan baik.

3. Beri Pengetahuan dan Pengarahan TentangBahaya Merokok. Beri pengetahuan pada mereka bahwa merokoksangat berbahaya bagi kesehatan dan tunjukanpada mereka juga contoh orang yang terkenabahaya rokok. Dengan begitu anak akan pikir-pikir sebelum mencoba merokok.


Pengertian Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)
PUP sendiri adalah upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama, sehingga mencapai usia minimal pada saat perkawinan yaitu 20 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria. PUP bukan sekedar menunda sampai usia tertentu saja tetapi mengusahakan agar kehamilan pertamapun terjadi pada usia yang cukup dewasa
Tujuan program pendewasaan usia perkawinan
Tujuan PUP yaitu memberikan pengertian dan kesadaran kepada remaja agar didalam merencanakan keluarga, mereka dapat mempertimbangkan berbagai aspek berkaitan dengan kehidupan berkeluarga, kesiapan fisik, mental, emosional, pendidikan, sosial, ekonomi serta menentukan jumlah dan jarak kelahiran

Kenapa perlu Masa Menunda Perkawinan dan Kehamilan ?
Kemungkinan timbulnya risiko medik sebagai berikut: 
1. Keguguran 
2. Preeklamsia (tekanan darah tinggi, cedema, proteinuria)
3. Eklamsia (keracunan kehamilan)
4. Timbulnya kesulitan persalinan
5. Bayi lahir sebelum waktunya
6. Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
7. Fistula Vesikovaginal (merembesnya air seni ke vagina)
8. Fistula Retrovaginal ( keluarnya gas dan feses/tinja ke vagina)
Kanker leher rahim

Sikap terhadap penundaan usia perkawinan
(1) keyakinan akan hasil atau manfaat yang diperoleh dari penundaan usia perkawinan, dan 
(2) evaluasi terhadap masing-masing hasil yang diperoleh dari penundaan usia perkawinan. 
SIKAP terhadap penundaan usia perkawinan dalam kategori tinggi yakni sebesar 77,5%, NORMA subyektif 50,5% untuk kategori tinggi dan 22% untuk kategori sangat tinggi, INTENSI penundaan usia perkawinan sebesar 48,5%, untuk kategori tinggi dan 24,5% untuk kategori sangat tinggi.
Faktor-faktor yang mendorong perkawinan di usia muda :
 1. faktor ekonomi,
 2. faktor pendidikan,
 3. faktor orang tua,
 4. faktor diri sendiri,
 5. faktor adat setempat

Sesi Kegiatan Keagamaan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan