Gambaran Umum
Pada
umumnya setiap Daerah/Kota,Desa,tentu memilki sejarah yang menceriterakan asal
muasal sebuah Desa itu sendiri baik sejak zaman purbakala hingga masa terkini.
Begitu
pula Desa Bampalola memiliki cerita hingga kini sangat dipercayai masyarakat
tentang siapa-siapa yang pernah menjabat kepemimpinan di Desa Bampalola.
Sekitar tahun 912 Moyang BANGPALOL MO, turunan
ke 27 dari orang pertama di pulau alor tercinta, moyang RAJA TANAH (FAAE
AFEN/Faae=Tanah. Afen = Raja ) dan Putri matahari (BUI FED/Bui=Putri.
Fed=Matahari),yang pada saat itu tinggal di Maebang, Ibu Kota Desa Bampalola
sekarang. berburu dengan anjing buruannya ke satu tempat yang bernama Tula
Gadong (Tula=tinggi. Gadong=Bukit), sesampainya ke tempat itu anjing anjingnya
menggonggong di bawah satu pohon asam besar ketika beliau ke tempat itu di
amati dari jauh ternyata bukan binatang buruan yang di gonggong oleh anjing,tetapi
satu buah moko yang berada di bawah pohon dan beliau berkata bahwa seandainya
moko ini adalah pemberian moyang moyang terdahulu dan ini petunjuk LAHTAL (ALLAH) maka sekembalinya saya ‘’kata Bangpalol
Mo’’ dari perburuan ini, moko ini tidak hilang atau masih ada,tapi seandainya
ini adalah cobaan atau ujian dari jin saythan maka sekembalinya perburuan moko
ini sudah tidak ada.
Ketika
itu anjingnya sudah tidak ada di tempat yang sama beliau mendengar anjing
ajnjingnya sudah menggonggong di tempat
yang agak jauh dari tempat munculnya moko,sesampainya di tempat itu bukannya
binatang yang di gong gong oleh anjing anjignya,tetapi di intip dari jauh
ternyata yang di lihat adalah sebuah tiang rumah yang sudah di ukir rapi dan
indah yang sedang berdiri tegak di tengah tengah semak belukar,beliaupun
mendekati tiang itu seraya berkata bahwa ini adalah petunjuk LAHTAL (ALLAH )
dan nenek moyang kepadaku untuk membuat rumah di atas tiang ini dan membentuk
kampung di tempat ini maka beliau berpesan setelah seminggu saya datang di
tempat ini tiang ini masih berdiri tetap di tempat,tetapi seandainya ini adalah
ujian dari saytan dan iblis berarti seminggu saya datang tiang ini sudah hilang
atau sudah tidak ada lagi di tempat ini. Kemudian moyang Bangpalol Mo pun memanggil
anjig anjignya dan kembali ke tempat tinggalnya di maebang.
Hari berganti hari,satu minggu pun telah tiba beliau memanggil anjig anjingnya dan berangkat ke tempat yang sama yaitu di tula gadong tempat beliau bertemu moko dan tiang itu. Sesampainya di tempat itu ternyata di lihat moko yang di temui minggu lalu masih berdiri di tempatnya dan tidak bergeser.dan beliaupun mengambil moko tersebut dandi beri nama EYMALA TAMERUMBA,Artinya Moko Eymala yang di dapat di bawah pohon asam.
Kemudian
beliau menuju ketempat dia bertemu tiang,sesampainya beliau di tempat tiang
ternyata tiang pun tetap berdiri di tempatnya, sebagaimana
yang ia temukan pertama kalinya.
Beliau
atau Moyang Bangpalol Mo membawa moko tamerumba ke Maebang dan menyampaikannya kepada orang tuanya,
Palol moafen, istri dan anak-anaknya bahwa sekarang ini kita sudah tidak bisa
lagi hidup berpindah-pindah,karena sudah ada petunjuk dari LAHTAL(ALLAH), dari
nenek moyang yang lalu yang di tandai dengan Moko Eymala Tamerumba dan satu
buah tiang yang sudah di ukir rapi nan indah yang ada tunggu kita di
Tulagadong.
Atas
restu dan kesepakatan orang tuanya Palolmoafen, Istrinya Buipen dan
putra-putranya Hale bangpalol, Muda Bangpalol, Utang Bangpalol,Adang Bangpalol,
Tei Bangpalol,Mo Bangpalol di tambah dengan Sepuluh yang tinggal di bukit lain
datang membantu untuk berbondong-bondong berhijrah dari Maebang ke Tula Gadong
dan menetap di sana.
Di
tulagadong inilah Moyang Bangpalol bersama Istri dan Putra-putranya mencari
Tiga tiang dan ramuan-ramuan lainnya untuk membangun sebuah rumah yang tinggi
dan besar yang di beri nama “TULA BANG”artinya Rumah yang Tinggi yang kemudian
di beri nama “LAKA TUIL”hingga sekarang.
Setelah
rumah Tulabang atau Lakatuil ini bangun,saudara-saudara, sepupu yang tinggal di
tempat lainpun Moyang Bangpalol menyuruh mereka untuk buat rumah masing-masing
di Tulagadong dan tinggal bersama untuk membentuk sebuah kampong yang di beri
nama “Kampung Bangpalola”sesuai dengan nama penemu tiang ajaib tersebut di
atas, Kampung BANGPALOL juga mempunyai arti yaitu :
·
Bang
Artinya Kampung/Rumah.
·
Palol
Artinya Pemali/keramat/bertuah.
Bangpalol
artinya kampung Pemali dari turun temurun sampai sekarang apabila kita ke
kampung Bangpalol, di tula gadong maka hati-hatilah kita dalam melangkah,
berbicara apabila keliru atau salah kata maka ada resikonya dan sanksi adat
berlaku atas kekeliruan yang telah kita perbuat baik disengaja atau tidak
sengaja.
Mengikuti
perkembangan zaman, dan perubahan status kawin mawin maka anak turunan
Bangpalol Mo Semakin banyak maka di perintahkan membuka kembali perkampungan
baru di Maebang (tempat tinggal sebelumnya). Dan Yang tinggal menetap di sana
(Kampung Bangpalol) hanyalah para Sulung Suku masing-masing Rumah Adat.
Perubahan
terjadi dan kampung bangpalol pun berbenah diri membentuk sebuah desa moderen
Dengan Nama “DESA BAMPALOLA”/di samarkan. Namun Tetap menjaga keutuhan
nilai-nilai kebudayaan dan tetap menjaga kampung lama Bangpalol sampai
sekarang.
Sistim
Pemerintahan Adat masih berlaku dan dijalankan oleh masyarakat dari berbagai
segi sampai detik ini di Desa Bampalola. Biasanya pemerintahan adat ini
dilaksanakan apabila ada upacara adat, dan apabila ada anggota masyarakat yang
melanggar hukum adat maka pemerintahan adat yang bertugas memberikan hukuman.
Keadaan pemerintahan adat di desa Bampalola sampai sekarang masih berjalan
dengan baik dan ditaati oleh semua warga di desa adat.
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 1104
Jumlah Kepala Keluarga 247
Jumlah PUS 94
Keluarga yang Memiliki Balita 85
Keluarga yang Memiliki Remaja 247
Keluarga yang Memiliki Lansia 19
Jumlah Remaja 292
Total
20Total 74
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Tidak Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
APBN Swadaya Masyarakat |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
Majida Nira 197106242014062002 |
Regulasi dari pemerintah daerah | Tidak Ada |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Tidak Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
0 orang pokja terlatih dari 6 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Tidak Ada |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan | Belum Diisi |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Tahunan |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Tahunan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Tahunan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Bulanan |