Gambaran Umum


2.1.        GAMBARAN UMUM KONDISI DESA

           Pada mulanya Desa Kalikur WL merupakan hamparan kebun atau lahan Pertanian dari masyarakat Kalikur, dan masyarakat Kalikur menamakan hamparan kebun atau lahan pertanian itu dengan nama Weikoro. Wei artinya air dan Koro artinya Korek, karena pada saat itu, masyarakat yang berkebun atau bertani, mendapatkan air minum cukup dengan mengorek di pinggir-pinggir pantai dan akan bermunculan mata air-mata air. Buktinya sampai hari ini masih banyak bermunculan mata air – mata air di pinggir pantai bahkan banyak mata air yang muncul dalam pohon mangrov atau pohon bakau ketika pasang surut.

           Ketika terjadi perubahan nomenklatur tentang sistem Pemerintahan Desa yang ditandai dengan Keputusan Gubernur KDH Swatantra Tingkat Satu Nusa Tenggara Timur Nomor : Und. 2/1/27 tanggal 4 November 1964 tentang pembentukan Desa Gaya Baru diseluruh Daerah Swatantara Tingkat II dalam wilayah daerah swatantara Tingkat Satu Nusa Tenggara Timur, dan ditindak lanjuti dengan Keputusan Bupati KDH Tingkat II Flores Timur Nomor : DD. 20/4490/S.k/1968 tanggal 12 Juli 1968 tentang Pembentukan Desa – desa Gaya Baru di Kabupaten Daerah Tingkat II Flores Timur.

Dengan demikian maka Desa Kalikur WL dibentuk berdasarkan 2 landasan hukum di atas yaitu sejarah dan dasar hukum dengan nama Desa Kalikur WL. Kalikur merupakan representasi dari desa induk yaitu Kalikur karena Penduduk Desa Kalikur WL adalah masyarakat Kalikur yang berkebun atau bertani di Weikoro, yang merupakan salah satu syarat terbentuknya Desa, disamping syarat wilayah dan pemerintah. Sedangkan WL adalah representasi dari 2 buah kampung yaitu Weikoro dan Leulaleng sekarang mekar menjadi desa Rumang. Jadi Kalikur WL adalah Kalikur Weikoro Leulaleng,

          Dengan demikian maka secara de facto dan de yure, pada tanggal 25 Agustus 1968. Desa Kalikur WL diresmikan ditandai dengan dilantik Kepala Desa pertama yang dijabat oleh Abdullah Kopa Toang,

 2.1.2.   Kondisi Geografis Desa

1.    Batas Wilayah Desa

                      Secara Geografis Desa Kalikur WL berbatasan dengan :

·           Sebelah Utara dengan laut Flores

·           Sebelah Selatan dengan Desa Kaohua dan Desa Lauburi

·           Sebelah Timur dengan Desa Rumang

·           Sebelah Barat dengan Desa Umaleu

2.    Kewilayaan

Dalam pembagian kewilayaan, Desa Kalikur WL terbagi atas 3 (Tiga ) Wilayah  Dusun yaitu :

§  Dusun I Bora

§  Dusun 2 Napo

§  Dusun 3 HLiangkumawete

3.    Luas Wilayah Desa Kalikur WL dan penggunaannya.

  Luas Wiayah Desa Kalikur WL adalah 2.27 KM2 dengan penggunaan sebagai berikut :

 

No

Penggunaan

Luas ( Ha )

1

Luas Pemukiman

45,15

2

Luas Perkebunan

257,45

3

Luas Kuburan

2

4

Luas Pekarangan

_

5

Luas Perkantoran

8

6

Luas Prasarana Pendidikan

10

7

Luas Prasarana Umum Lainnya

_

8

Luas Lahan Tidur

59,79

9

Lain-Lain

55,22

 

2.1.3.   Demografi

Desa Kalikur WL  berada  di  bagian Timur  pusat  Ibukota  Kecamatan  Buyasuri  dengan Ketinggian antara  1000 s/d 1500  Mil dari permukaan Laut. Kondisi alam terdiri dari  lembah dan perbukitan dengan curah hujan rata-rata pertahun antara 4 s/d 5 bulan  hujan. Suhu  harian rata-rata 25 c s/d 30 c.

Jumlah penduduk 1220 Jiwa terdiri dari Laki-laki berjumlah 634  dan perempuan berjumlah 586 Jumlah KK 347 yang terdiri dari 109 KK adalah RTM.

2.1.2.1. Demografi Desa

        Jumlah penduduk Desa  Kalikur WL hasil pendataan terakhir per 10 November 2023 berjumlah:

Ø Jumlah Laki-laki

634 Orang

Ø Jumlah Perempuan

586 Orang

Jumlah Total

 1220 Orang

Jumlah Kepala Keluarga

   337 KK

2.1.2.2. Pendidikan

Tingkat Pendidikan

Jumlah

- Tidak/ blm sekolah

815 Orang

- Tamat SD/sederajat

141 Orang

- Tamat SMP/sederajat

150 Orang

- Tamat  SLTA/sederajat

91 Orang

- Tamat D-2/sederajat

-

- Tamat D-3 /sederajat

1 Orang

-  Sarjana

22 Orang

 

2.1.2.3. Mata Pencaharian Pokok

Jenis Pekerjaan

 

- Petani

815 Orang

- Pegawai Negeri Sipil

15 Orang

- Nelayan

15 Orang

- Peternak

21 Orang

- Pengusaha Kios

10 Orang

- Guru Swasta

25 Orang

- Dukun Kampung Terlatih

-

- Pensiunan PNS

6 Orang

- Pengusaha Jasa Transportasi

-

- Bidan

1 Orang

-          Pengusaha Perbengkelan

3 Orang

 

 

2.1.2.4.               Agama

Pada umumnya masyarakat Desa Kalikur WL  100 % menganut Agama Islam.

2.1.2.5 Cacat Mental dan Fisik

Cacat Fisik Mental

Laki-laki

Perempuan

- Tuna Rungu

 

 

- Tuna Wicara

 

 

- Tuna Netra

 

 

- Lumpuh

 

1

- Sumbing

 

 

- Cacat Fisik Tunadeksa kiya

.

 

- Idiot

 

 

- Gila

..

 

 

2.1.2.6. Tenaga Kerja

Tenaga Kerja

Laki-laki

Perempuan

- Penduduk 18-56 thn yang bekerja

115

167

- Penduduk usia 18-56 thn yang belum/tidak bekerja

147

169

- Penduduk masih sekolah 7 – 18 thn

96

150

- Penduduk 57 thn ke atas

132

152

 

2.1.2.7. Jarak Tempuh

Untuk    mencapai   Desa  Kalikur WL   ditempuh   lewat  Jalan  darat  dengan   menggunakan kendaraan Roda dua ( Speda Motor ) dan kendaraan Roda 1 ( Satu ) angkutan umum dan lewat Laut menggunakan Motor Laut.

Ø   Jarak ke Ibu Kota Kecamatan

2  km

Ø   Lama jarak tempuh ke Ibu kota Kecamatan dengan menggunakan kendaraan   bermotor

 

5 Menit

Ø   Lama jarak tempuh ke Ibu kota Kecamatan dengan menggunakan kendaraan  Roda empat ( angkutan Umum )

 

7 Menit

Ø   Jarak ke Ibukota Kabupaten / Kota

76  km

Ø   Lama Jarak tempuh ke Ibukota Kabupaten dengan menggunakan kendaraan  bermotor

 

3  Jam

Ø Lama Jarak tempuh ke Ibukota Kabupaten dengan menggunakan kendaraan Roda Empat ( angkutan Umum )

 

4 Jam

 

2.1.3. Keadaan Sosial

Penduduk Desa Kalikur WL mempunyai mata pencaharian utama adalah Petani dan sebagian kecil mempunyai mata pencaharian sebagai Pegawai Negeri Sipil dan Nelayan

Tingkat pendidikan masih rendah, hal ini disebabkan oleh tingkat ekonomi yang rendah. Tingkat Kesehatan masyarakat rata-rata belum memenuhi standar kesehatan karena yang sakit masih   tinggi yaitu 40 % per tahun.

2.1.4. Keadaan Ekonomi

           Produksi sub sektor tanaman pangan merupakan produksi utama bagi ketahanan pangan pada umumnya dan kesejahteraan petani pada khususnya, karena bagi mayoritas keluarga petani ketersediaan dan keteraksesan pangan serta kebutuhan hidup penting lainnya bergantung pada ketersediaan produksi pangan untuk konsumsi keluarga dan untuk diperjualbelikan guna memperoleh uang tunai. Terkait dengan hal tersebut, berbagai upaya dan kecenderungan perbaikan yang diintrodusir melalui program pemerintah antara lain ekstensifikasi maupun intensifikasi serta persifikasi yang tercermin dari informasi luas areal dan produksi tanaman pangan sumber karbohidrat (padi, jagung, kacang-kacangan, umbi-umbian) dan sumber protein nabati (sayur dan buah).

secara umum kondisi tersebut menunjukkan adanya upaya ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian tanaman pangan yang disertai dengan perbaikan metode dan teknologi pra panen. Dengan cara ini diharapkan kecenderungan perluasan areal panen yang disertai dengan perbaikan teknologi pertanian tersebut terus berkelanjutan sehingga ketersediaan bahan pangan utama selain untuk konsumsi rumah tangga (foodcrops), melainkan juga bagi aktifitas perdagangan yang mendatangkan uang tunai bagi petani (cash crops).

Populasi ternak, secara agregat terdapat 3 (Tiga) ternak yang dipantau statistiknya, perkembangan populasi netto sebesar 5.33 %. Kenaikan tertinggi disumbangkan oleh Unggas (9.33 %) sedangkan perkembangan terendah adalah Kambing yakni sebesar 2.67 %

           Perkebunan, Terdapat beberapa jenis komoditi perkebunan yang mempunyai nilai ekonomi yang sangat prospektif dan memiliki peluang pasar yang berasal dari Desa Kalikur WL, yaitu Asam Kopra dan Mente Pelbagai hasil perkebunan ini pada umumnya dipasarkan untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi dan pengembangan usaha ekonomi.

           Kehutanan, wilayah Desa Kalikur WL memiliki potensi hutan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun untuk pengembangan ekonomi Desa.

           Perikanan, Secara umum Potensi perikanan di Desa Kalikur WL berupa Perikanan Laut (Budi Daya Rumput Laut dan Penagkapan Ikan) : Potensi produksi mencapai 21 ton/tahun.

 

Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
1028
Jumlah Kepala Keluarga
278
Jumlah PUS
120
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
59
Keluarga yang Memiliki Remaja
58
Keluarga yang Memiliki Lansia
118
Jumlah Remaja
209
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
39
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
81

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBD
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
HERUSSALAM S.Pi
199305242023211024
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Tidak Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 0 orang pokja terlatih
dari 23 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Tidak Ada
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Belum Diisi

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Tahunan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi:
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi:
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Tahunan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: