Gambaran Umum


KAMPUNG KB DESA MANGGIS, KECAMATAN MANGGIS, KARANGASEM.


Sejarah terbentuknya Desa Manggis, yaitu tersebutlah seorang raja Klungkung yang bernama Dalem Demade bertahta sejak tahun Icaka 1543-1573, beliau mempunyai putra banyak salah seorang diantaranya adalah : I Dewa Kulit mempunyai putra Dewa Lempijeh yang kemudian diberikan ijin untuk mengatur sebuah penduduk, yang dimana diwilayah itu tumbuh sebuah Pohon Manggis yang amat besar (disebelah barat balai pengobatan sekarang ) sehingga orang-orang sering menyebut tempat itu di Manggis dan selanjutnya hingga kini bernama Desa Manggis. Sebelumnya I Dewa Lempijeh memegang tapuk pemerintahan dimanggis setelah tinggal seorang Wesia yang berwibawa bernama I Gusti Nyoman Tanah Begra Jenggot Gudi Begilih karena I Dewa Lempijeh diberikan ijin untuk mengatur pemerintahan di Desa Manggis oleh Dalem, maka beliau berkerja sama bersama I Gusti Nyoman Tanah Begra Jenggot Gudi Begileh mengatur pemerintahan. Oleh karena satu syarat satu Desa harus mempunyai kahyangan Tiga didirikanlah Kahyangan Tiga puseh, Bale Agung, Dalem, dimana kahyangan tiga itu dipuput oleh Ida Pedanga Gede Nyoman Buruan dari Gerie Sibetan. Desa Sibetan dan ini terjadilah pada tahun Icaka 1580. Untuk mmengatur penyelenggaraan Pujawali di kahyangan tiga beliau menugaskan 25 orang (desa selai) yang khusus mempunyai tugas mengurus dan mempersatukan khayangan tiga tersebut. Pura Puseh yang semula hanya didirikan disebelah barat SD Nomor 1 Manggis akhirnya dipindahkan ke Bakung karena beberapa pertimbangan dimana banjar bakung, Siig, Pegubugan dan Belong merupakan Desa/Banjar Unggu setelah I Dewa Lempijeh dan Igusti Nyoman Tanah Jenggot Gundi Begilih wafat maka pemerintahan desa Manggis selalu dipegang oleh keturunan beliau berdua.

Perlu dicatat bahwa pada waktu pemerintahan I Dewa Anom Batuan bersama I Gusti Gede Juntal. I Gusti Labuan yang memerintah di Desa Labuan menyerahkan diri ke Manggis beserta wilayah kekuasaannya sehingga sampai saat ini Desa Mangggis mewilayahi payar sampai ke Desa Labuan. Pemerintah dari jaman dulu hingga penjajahan sampai jaman kemerdekaan Desa Manggis menjadi pusat Peperintahan (yang mewilayahi 4 Desa adat yaitu : Desa Apit Yeh, Buitan, Yehpoh dan Manggis) menjadi satu Perbekelan yaitu terdiri dari 12 (dua belas) Banjar Dinas yaitu : Pegubugan, Bakung, Siig, Pande, Tengah, Kawan, Kelodan, Buitan, Belong, Yehpoh, Apit Yeh Kaja dan Apit Yeh Kelod. Nama Manggis sampai sekarang tetap menjadi nama Kecamatan dimana Kecamatan yang mewilayahi 12 (dua belas) perbekelan sampai kini bernama Kecamatan Manggis. Sejarah membuktikan bahwa Desa Manggis merupakan pusat Pemerintahan antara lain :

Pusat Pemerintahan Desa/Perbekelan Manggis hingga sekarang

Pusat Pemerintahan Distrik hingga berubah menjadi Kecamatan Manggis

Pusat Pemerintahan Kabupaten Karangasem (Ibukota Pengungsian) akibat bencana alam Gunung Agung di tahun 1963 yang kemudian karena factor sebagai ibukota daerah tingkat II Kabupaten kurang memungkinkan di Desa Manggis karena factor penyediaan tanah maka didirikanlah Kantor Bupati Kepala daerah Tingkat II Karangasem di Desa Ulakan (di Gedung SMP N Ulakan didekat lapangan sekarang

Sejarah berdirinya Kantor Bupati Kepala Daerah Tingkat II Karangasem di Ulakan yang kemudian pindah ke Amlapura tahun 1977 dan kemudian bekas Kantor Bupati di Ulakan ditukar gunakan dengan SMP N sekarang. Di Tanah Ampo, maka pusat Pemerintahan Kecamatan Manggis di pusatkan di Tanah Ampo, maka kembalilah Desa Manggis menjadi pusat Pemerintahan Desa Perbekelan hingga kini dan mudah-mudahan Desa manggis dan pengabdiannya sebagai pusat pemerintahan pengungsian tetap dikenang, diingat dan dipikirkan dalam pemekaran dan pengembangan potensi-potensi Desa dalam pemerintahan.

Adapun yang masih dapat diingat kembali yang pernah menjadi Kepala Desa di Desa Manggis adalah sebagai berikut :

I Made Kaler

Ngakan Wayan Rumasih

Ida Bagus Made Mega

Ida Bagus Gong tahun 1930 – 1950

Ida Bagus Wayan Gejer tahun 1950-1960

Ida Bagus Ketut Dauh tahun 1960-1983

Ida Bagus Made Wirama tahun 1983-2002

Ida Bagus Made Mega Susila S,Pi tahun 2002-2004

Ida Bbagus Mahendra Jaya tahun 2004-2016

I Wayan Partika Suyasa 2016-sampai sekarang

Adapun punggawa-punggawa yang pernah tinggal di Desa Manggis karena menjadi Pusat Pemerintahan Kecamatan antara lain : I Gusti Nyoman Jelantik Gedab, I Kadek Raug, I Made Kaler, Ida Bagus Ketut Lurus, Ida Bagus Made Rai, I Gusti Ketut Jelantik, Anak Agung Ketut Jelantik, I Ketut Samba, dst yang menjadi Camat yang berpusat di Tanah Ampo.

Demikian sejarah singkat Desa Manggis yang kami sajikan dalam Tata Pemerintahan Desa Adat (Tradisional) dan dalam tata Desa Dinas (Pemerintahan), semoga nama Manggis bukan saja berasal pohon Manggis, tetapi merupakan simbul keterbukaan (beberapa jumlah kelompok lainnya) dan juga membawa pengaruh pada nama I Dewa Manggis Kuning yang memerintah kerajaan Gianyar yang juga beliau keturunan I Dewa Lempijeh

Desa Manggis terdiri dari 12 Banjar / Dusun Dinas yaitu: Banjar Dinas Pegubugan, Banjar Dinas Bakung, Banjar Dinas Siig, Banjar Dinas Pande, Banjar Dinas Tengah, Banjar Dinas Kawan, Banjar Dinas Kelodan, Banjar Dinas Belong, Banjar Dinas Yehpoh, Banjar Dinas Apityeh Kaja, Banjar Dinas Apityeh Kelod, Banjar Dinas Buitan,

Luas Desa Manggis adalah: 9,85 Ha dengan ketinggian 250 dpl. Dan memiliki batasan sebagai berikut:

        Sebelah Utara: Desa Duda Timur

        Sebelah Selatan: Pantai Manggis

        Sebelah Timur : Desa Selumbung dan Desa Sengkidu

        Sebelah Barat : Desa Ulakan

Jumlah Penduduk Desa Manggis 2086 KK dengan 7573 jiwa terdiri dari 3778 Laki-laki dan 3795 Perempuan.

Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Desa Manggis dicanangkan pada Hari , 14 April 2016 oleh Bapak Sekda Kabupaten Karangasem. Dimana tujuan dibentuknya Kampung Keluarga Berkualitas (KB) ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat ditingkat desa atau yang setara melalui Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (BANGGA KENCANA) serta membangun sektor terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.


Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
7573
Jumlah Kepala Keluarga
2086
Jumlah PUS
1571
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
265
Keluarga yang Memiliki Remaja
1272
Keluarga yang Memiliki Lansia
572
Jumlah Remaja
1772
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
1387
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
184

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Tidak Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBN
APBD
Dana Desa
Donasi/ Hibah Masyarakat
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
I WAYAN KAWI
196909012008011012
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 24 orang pokja terlatih
dari 24 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Tidak Ada
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Belum Diisi

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Tahunan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Tahunan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Bulanan