PENGENALAN ALAT KONTRASEPSI DAN KEGUNAANYA UNTUK PUS YANG MEMILIKI BADUTA.SEBAGAI SASARAN KBPP

Cisasah
Dipublikasi pada 03 February 2025

Deskripsi

Apa Itu Alat Kontrasepsi?

Kontrasepsi adalah alat yang bisa kamu gunakan untuk pencegahan kehamilan yang tidak kamu inginkan atau tidak memungkinkan. Misalnya saat kondisi tubuh wanita tidak memungkinkan untuk hamil.

Secara umum, kehamilan bisa terjadi saat ada pertemuan antara sperma dari pria dengan sel telur yang ada di rahim wanita. Alat kontrasepsi pun bisa mencegah hal tersebut. 

Penggunaan alat ini juga bertujuan untuk menghentikan produksi sel telur, serta menghentikan penggabungan sel sperma dan sel telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim.

Selain itu, ada juga jenis kontrasepsi yang juga bermanfaat untuk mencegah penularan penyakit seksual, contohnya kondom.

Kapan Alat Kontrasepsi Digunakan?

Secara umum, alat ini bisa kamu gunakan untuk mencegah kehamilan atau mencegah penularan penyakit menular seksual

Alat kontrasepsi harus digunakan sebelum melakukan hubungan intim untuk mencegah kehamilan atau penularan penyakit menular seksual. Waktu penggunaannya tergantung pada jenis kontrasepsi yang dipilih.

Misalnya, kondom harus dipakai sebelum hubungan intim, sementara pil KB harus dikonsumsi sesuai jadwal yang ditentukan, biasanya mulai beberapa hari sebelum berhubungan.

Jadi, penting untuk mengetahui cara dan waktu penggunaan setiap jenis alat kontrasepsi agar efektif.

Jenis-jenis Alat Kontrasepsi

Ada banyak jenis kb yang bisa kamu pilih. Sebelum menentukan pilihan, pastikan untuk selalu berdiskusi terlebih dahulu dengan pasangan.

Selain itu, penting untuk mengetahui macam-macam kb untuk menyesuaikannya dengan keinginan dan kebutuhan.

Berikut ini beberapa jenis kontrasepsi yang perlu kamu ketahui: 

1. Kontrasepsi alami

Cara ini bisa kamu lakukan dengan menghitung masa subur wanita secara manual melalui perhitungan siklus menstruasi.

Metode ini bisa dilakukan dengan pemeriksaan suhu tubuh, perubahan pada cairan vagina, hingga menghitung menggunakan kalender. 

2. Pil KB

Ini menjadi kontrasepsi yang paling banyak orang gunakan. Pil ini mengandung hormon estrogen dan progesteron yang berfungsi untuk mencegah terjadinya ovulasi.

Ada dua jenis yang bisa kamu temui, yaitu pil KB kombinasi dan pil yang hanya mengandung progesteron.

Kamu hendak menggunakan KB? Simak rekomendasinya pada artikel berikut: Ini Jenis Pil KB Beserta Rekomendasinya untuk Mencegah Kehamilan. 

Selain itu, ada juga pil darurat yang bisa kamu konsumsi untuk cegah kehamilan. Catat, Ini Efek Samping Konsumsi Kontrasepsi Darurat Terlalu Sering.

3. Kondom pria

Kondom pria adalah alat yang perlu kamu pasang pada alat kelamin pria untuk mencegah masuknya sperma ke dalam vagina ketika sedang berhubungan intim.

Kelebihan dari kondom adalah harganya yang terjangkau, memberikan perlindungan dari bahaya penularan penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS), dan sangat mudah untuk kamu dapatkan. Namun, kondom hanya bersifat sekali pakai.

Khusus buat kamu yang ingin menggunakan kondom, jangan khawatir. Simak terlebih dahulu manfaat dan rekomendasi kondom pada artikel berikut ini: 3 Manfaat dan Rekomendasi Kondom Bergerigi agar Seks Makin Memuaskan.

4. Suntik

Kontrasepsi berupa suntik terbagi menjadi dua jenis, yaitu KB suntik yang memiliki jangka waktu tiga bulan untuk mencegah terjadinya kehamilan, dan KB suntik yang hanya bisa bertahan selama satu bulan.

Metode ini disinyalir lebih efektif dibandingkan dengan mengonsumsi pil KB. Akan tetapi, harganya relatif mahal dan tidak memberikan perlindungan maksimal terhadap penyakit menular seksual. 

5. Implan

Implan memiliki bentuk dan ukuran mirip batang korek api. Alat kontrasepsi ini bisa kamu masukkan ke bagian bawah kulit, biasanya pada lengan bagian atas.

KB implan akan mengeluarkan hormon progestin secara perlahan, dan bisa mencegah terjadinya kehamilan hingga tiga tahun.

Sama halnya dengan suntik, KB implan terbilang mahal dan memiliki beberapa efek samping. Contohnya, seperti menstruasi tidak teratur, pembengkakan dan memar pada area kulit yang terpasang, dan tidak efektif untuk mencegah penularan IMS.

6. IUD

IUD atau intra uterine device merupakan alat kontrasepsi yang memiliki bentuk seperti huruf T. 

Alat KB ini bisa kamu pasang pada rahim untuk menghalangi sperma dari proses pembuahan.

Secara umum, IUD memiliki dua bentuk utama, yaitu IUD yang terbuat dari tembaga, misalnya ParaGard yang memiliki ketahanan hingga 10 tahun, dan IUD yang memiliki kandungan hormon, seperti Mirena yang harus diperbarui setiap lima tahun. 

7. Kondom wanita

Kondom wanita merupakan kontrasepsi berupa plastik yang bisa kamu pasang menyelubungi vagina.

Di bagian ujungnya terdapat cincin plastik yang berperan untuk menyesuaikan posisi alat kelamin pria ketika berhubungan.

Sama halnya dengan kondom pria, kondom wanita juga memberikan perlindungan dari IMS, tetapi kurang efektif dibandingkan dengan kondom pria. 

8. Vaginal ring

Vaginal ring merupakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon, mirip dengan pil KB. Ia secara perlahan melepaskan hormon yang bergerak dari vagina ke dalam aliran darah.

Penggunaan vaginal ring dapat mencegah kehamilan dengan mencegah ovarium melepaskan sel telur setiap bulan.

Setidaknya, vaginal ring memiliki efektivitas sebesar 90 persen jika kamu gunakan dengan benar. 

Namun, jika kamu sedang menyusui, maka vaginal ring tidak dapat digunakan sampai bayi berusia enam minggu.

Selain itu, setelah bayi lahir, vaginal ring umumnya tidak dokter anjurkan sampai bayi berusia 3-6 minggu.

9. Sterilisasi

Sterilisasi adalah metode kontrasepsi permanen. Biasanya metode ini menjadi pilihan jika pasangan suami-istri sudah tidak memiliki rencana untuk hamil lagi.

Contoh sterilisasi pada wanita yaitu ligasi tuba, sedangkan pada pria yaitu vasektomi.

10. Spermisida

Benda ini berbentuk jeli, krim, membran, atau busa yang mengandung bahan kimia untuk membunuh sperma.

Spermisida bisa kamu gunakan di dalam vagina sebelum berhubungan seksual. 

Kamu perlu mengaplikasikan spermisida 30 menit sebelum berhubungan intim. 

Selain itu, penggunaan spermisida perlu disertai dengan kontrasepsi lain, misalnya kondom. Sebab tingkat kegagalannya cukup besar, yaitu mencapai 29 persen.

Untuk info lebih lanjut, kamu bisa baca di artikel ini: Kenali Penjelasan Tentang Alat Kontrasepsi Spermisida.

11. Diafragma

Jenis alat kontrasepsi ini terbuat dari karet berbentuk kubah.

Diafragma diletakan di mulut rahim sebelum kamu dan pasangan berhubungan seksual. Biasanya, penggunaan diafragma disertai dengan spermisida.

12. Cervical cap

Bentuknya mirip dengan diafragma, tapi ukurannya lebih kecil. Alat ini umumnya juga digunakan bersamaan dengan spermisida dan berfungsi menutup jalan sperma masuk ke rahim.

Pemasangan cervical cap harus dilakukan oleh dokter dan harus dilepas saat menstruasi.

13. Koyo ortho evra

Alat kontrasepsi ini tergolong unik, karena bentuknya mirip dengan koyo. Penggunaannya pun hanya dengan menempelkan pada kulit dan kamu ganti setiap seminggu sekali selama 3 minggu.

Efektivitas koyo ortho evra sama seperti KB. Begitu pula dengan cara kerjanya, yaitu dengan melepaskan hormon yang sama yang terdapat pada pil KB. 

Itulah macam-macam KB yang perlu kamu ketahui. Pastikan kamu mendiskusikannya dengan dokter dan pasangan untuk memilih jenis KB yang tepat.

Kalau kamu masih bingung, begini Cara Memilih Alat Kontrasepsi yang Tepat.

Manfaat Menggunakan Alat Kontrasepsi

Alat kontrasepsi memiliki banyak manfaat bagi wanita yang ingin mencegah kehamilan yang tidak mereka inginkan.

Namun, khusus alat kontrasepsi hormonal, seperti pil KB, implan, dan IUD, memberikan manfaat lain di luar pencegahan kehamilan, di antaranya:

  • Mengatur siklus menstruasi. Alat kontrasepsi hormonal dapat menyeimbangkan fluktuasi hormon yang terjadi sepanjang siklus menstruasi. Metode ini dapat membantu mengatasi masalah menstruasi seperti pendarahan yang berat, menstruasi tidak teratur, bahkan mengatasi gejala sindrom ovarium polikistik (PCOS).
  • Mengurangi rasa sakit menstruasi. Sekitar 31 persen wanita yang menggunakan pil KB merasakan adanya pengurangan nyeri haid.
  • Mencegah jerawat hormonal. Fluktuasi hormon seringkali memicu jerawat. Pil KB yang mengandung estrogen dan progesteron (pil KB kombinasi) merupakan obat jerawat yang paling efektif. 
  • Mengurangi risiko kanker rahim. Manfaat jangka panjang menggunakan alat kontrasepsi hormonal yaitu mengurangi risiko kanker rahim. Wanita yang mengonsumsi pil KB kombinasi 50 persen lebih kecil kemungkinannya terkena kanker rahim. 
  • Mengurangi risiko kista ovarium. Dengan mencegah ovulasi, alat kontrasepsi hormonal dapat mencegah pembentukan kista di ovarium. Selain itu, dapat mencegah bekas kista agar tidak tumbuh lagi.
  • Mengelola endometriosis. Penggunaan alat kontrasepsi hormonal membantu karena memungkinkan kamu untuk melewatkan menstruasi. Penggunaan Pil KB dan IUD yang berkelanjutan biasanya merupakan pilihan yang baik untuk menangani endometriosis.
  • Mengurangi risiko anemia. Beberapa wanita mengalami pendarahan yang berat selama menstruasi. Alat kontrasepsi hormonal dapat membantu dengan melewatkan menstruasi, sehingga mencegah terjadinya anemia yang berkaitan dengan menstruasi.
Sesi Kegiatan Reproduksi

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan