Penimbangan Berat dan Pengukuran tinggi Badan Balita
Deskripsi
Penimbangan terhadap bayi dan
balita merupakan upaya untuk memantau pertumbuhan dan perkembangannya.
Semakin tinggi partisipasi
masyarakat dalam penimbangan, maka semakin banyak pula data yang dapat menggambarkan
status gizi balita.
Banyak hal yang dapat
mempengaruhi tingkat pencapaian partisipasi masyarakat dalam penimbangan,
antara lain tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan dan gizi, faktor ekonomi dan sosial budaya serta sumber informasi.
Sedangkan tujuan penimbangan
secara rutin setiap bulan di Posyandu adalah untuk mengetahui apakah
bayi/balita tumbuh sehat, untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan
balita, untuk mengetahui balita sakit, kelengkapan imunisasi dan untuk mendapat
penyuluhan gizi. Ada 2 (dua) kategori hasil penimbangan yaitu sebagai berikut :
1. Balita Yang Naik Berat
Badannya
Persentase balita yang naik
timbangannya dibandingkan dengan jumlah balita yang ditimbang dapat
menggambarkan keberhasilan dalam memberikan penyuluhan gizi kepada masyarakat
di desanya, sehingga orang tua dapat memberikan makanan yang cukup gizi kepada
anaknya.
Anak sehat bertambah umur akan
bertambah berat badannya dan persentase balita yang naik timbangannya dapat
menggambarkan tingkat kesehatan balita di wilayah kerja. Beberapa hal yang
mungkin mempengaruhi tingkat pencapaian balita yang naik timbangannya antara lain
pengetahuan keluarga tentang kebutuhan gizi balita, penyuluhan gizi masyarakat
dan ketersediaan pangan di tingkat keluarga.
2. Balita Bawah Garis Merah (BGM)
BGM adalah merupakan hasil
penimbangan dimana berat badan balita berada di bawah garis merah pada Kartu
Menuju Sehat (KMS).
Tidak semua BGM dapat
menggambarkan gizi buruk pada balita, hal ini masih harus dilihat tinggi
badannya, jika tinggi badan sesuai umur maka keadaan ini merupakan titik
waspada bagi orang tua untuk tidak terlanjur menjadi lebih buruk lagi, namun
jika balita ternyata pendek maka belum tentu anak tersebut berstatus gizi
buruk.
Target yang harus dicapai secara nasional untuk BGM adalah 5% atau lebih rendah. Jika dilihat kaitan antara data partisipasi masyarakat dengan balita yang naik timbangannya, maka dapat dilihat bahwa di kabupaten/kota dengan pencapaian partisipasi masyarakat yang tinggi diikuti dengan tingginya tingkat balita yang naik berat badannya.