PERTEMUAN MUSYAWARAH DESA KAMPUNG KB
KAMPUNG KB MAULANA KEDUNGMALANG
Dipublikasi pada 26 August 2019
Deskripsi
1. Pencapaian KB MKJP di Desa Kedung Malang Kec. Kedung yang disampaikan oleh Bp. Rony Adianto, SE, MM, yaitu :
PUS Peserta KB berdasarkan metode kontrasepsi yang sedang digunakan untuk Kecamatan Kedung PUS kurang lebihnya sekitar
14.134 dengan keseluruhan 18 Desa di Kecamatan Kedung yang menggunakan IUD berjumlah 141, MOW 155, MOP 40, Kondom 23,
Implant 548, Suntik 8.731, PIL 447.
Sedangkan untuk Desa Kedung Malang dg 3 RW dab 16 RT PUS kurang lebih sekitar 791 dengan IUD 3, MOW 8, MOP 0, Kondom 0,
Implant 8, Suntik 594, Pil 8. Melihat data tersebut maka diperlukan untuk peningkatan lagi untuk KIE nya agar masyarakat yang masih
menggunakan KB Non MKJP bisa berganti cara ke KB MKJP.
Oleh karena itu sasaran kali ini harus mengena tepat sasaran untuk mempermudah dalam mengenai sasaran tersebut, akan dilakukan KIE
keliling untuk mengajak masyarakat menggunakan KB MKJP. Media selain KIE keliling seperti bagi masyarakat yang mempunyai usaha
bisa mengajukan permohonan banner atau payung KKBPK sebagai media efektif KIE pada masyarakat dengan syarat yang mempunyai
usaha tersebut harus memakai KB MKJP.
2. KB MKJP Upaya Mengendalikan Kelahiran yang disampaikan oleh Bp. M. Sholeh yaitu :
Keluarga Berencana mengatur kelahiran arah, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan perlindungan dan bantuan sesuai
dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga b erkualitas. Rencana strategis BKKBN dalam upaya kebijakan adalah :
1. Menurunkan rata-rata laju pertumbuhan penduduk
2. Menurunkan Total Fertility Rate (TRF)
3. Menurunkan kebutuhan ber KB tidak dilayani dari jumlah PUS
4. Menurunkan presentase kehamilan yang tidak di inginkan dari Wanita Usia Subur
Pemakaian KB MKJP berupa Implant, IUD dan Kontap adalah pikiran yang tepat. Penggunaan Implant efektif untuk menjarangkan
kehamilan selama 3 tahun. IUD selama 8 tahun dan bila ada PUSyang benar-benar tidak ingin mempunyai anak lagi serta istri
berusia diatas 35 tahun sebaiknya menggunakan Kontap (kontrasepsi mantap) melalui MOW bagi Wanita dan MOP bagi Pria.
3. Pilihan KB MKJP Tentukan Kesuksesan KB yang disampaiakn oleh Ibu Dra. Tulus Puji Astuti yaitu :
Penggunaan alat kontrasepsi pada program KB bisa dibilang sudah tinggi akan tetapi akseptor yang di dominasi perempuan
belum dilengkapi dengan pengetahuan yang cukup untuk membuat keputusan ber KB berdasarkan penggunaan metode kontrasepsi
jangka panjang (MKJP).
Minat masyarakat terhadap pemakaian Implant sangat antusias sehingga setiap pelaksanaan kegiatan banyak terjaring akseptor baru
maupun akseptor ganti cara dari suntikan atau pil ke Implant juga IUD. Beberapa KB MKJP dan KB Kontap :
a. IUD
Adalah alat kontrasepsi yang dimasukan kedalam rongga rahim,terbuat dari plastik fleksibel,beberapa jenis IUD dililit tembaga
bercampur perak.
Keuntungan : Praktis,efektif dan ekonomis
Kesuburan dapat segera kembali jika IUD dibuka
Tidak mengganggu pemberian ASI
Kerugian : Dapat keluar sendiri jika ukura IUD tidak cocok dengan rahim pemakai.
Perdarahan lebih banyak dan lebih lama pada saat menstruasi kadang-kadang dapat diserta kram dan nyeri.
b.MOW (Tubektomi)
Pengikatan dan pemotongan saluran telur agar sel telur tidak dapat dibuahi oleh sperma.
Keuntungan : Permanen dan efektif.
Tidak ada efek samping jangka panjang dan tidak mengganggu hubungan seksual.
Kerugian : Ada kemungkinan mengalami resiko pembedahan.
c. MOP (Vasektomi)
Pengikatan dan pemotongan saluran benih sperma tidak keluar dari buah zakar.
Keuntungan : Permanen dan efektif.
Tidak ada efek samping jangka panjang dan tidak mengganggu hubungan seksual.
Kerugian : Harus ada tindakan pembedahan minor.
d. Implant /Susuk KB
Alat kontrasepsi yang berbentuk batang terbuat dari silastik yang berisi hormon golongan progesteron yang dimasukkan
dibawah kulit lengan kiri atas bagian dalam.
Keuntungan : Tidak menekan produksi ASI, praktis dan efektif, masa pakai jangka panjang, kesuburan cepat kembali setelah pencabutan.
Kerugian : Harus dipasang dan dicabut oleh petugas kesehatan yang terlatih.
Dapat mengolah pola haid.
Sesi Kegiatan Pembinaan Lingkungan