Perencanaan dan Penganggaran Responsive Gender

Kampung KB Sukoreno
Dipublikasi pada 12 September 2023

Deskripsi

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Daerah Istimewa Yogyakarta melaksanakan kegiatan sosialisasi Perencanaan dan Penganggaran Responsive Gender (PPRG) di kalurahan Sukoreno.

Kegaiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari pada rabu 13 September dan kamis 14 September 2023 bertempat di aula kalurahan Sukoreno. Peserta yang mengikuti sosialisasi tersebut merupakan perwakilan dari Perempuan, difabel, pamong dan BPK sejumlah 15 orang. Meskipun sedikit dan hanya perwakilan dari Masyarakat, peserta yang mengikuti sosialisasi tersebut diharapkan mampu untuk mengadvokasi kebutuhan, pelayanan public dan Pembangunan yang mengarusutamakan kesetaraan gender.

Di hari pertama kegiatan di mulai pada pukul 80.30 WIB dengan membaca doa masing-masing. Selanjutnya sambutan dari Kamituwa Sukoreno, Windu Istanto, menyampaikan ucapan terimaksih kepada peserta yang hadir dan pentingnya kesetaraan gender dalam kehidupan Masyarakat, terlebih dalam Pembangunan di tingkat kalurahan haruslah menjadi arus utama mulai dari musyawarah perencanaan, verivikasi, sampai pelaksanaan pembangunan baik fisik maupun non fisik.  

Sambutan yang kedua disampaikan oleh perwakilan dari DP3AP2 Arif Nasirudin, Sukoreno sebagai salah satu kalurahan yang menjadi sasaran untuk sosialisasi. Dengan harapan peserta yang hadir mampu memahami apa itu responsive gender, sehingga dalam perencanaan dan Pembangunan di tingkat kalurahan betul-betul inklusiv bagi semua kalangan untuk ikut andil dan berperan dalam porsinya masing-masing.

Sesi materi selanjutnya disampaikan narasumber dari LSM IDEA, Galih. Sesi pertama pemaparan materi tentang pengertian gender, devinisi, fungsi dan dampak dari kerentanan yang terjadi apabila isu gender diabaikan. Lima kelompok yang memiliki kerentanan terhadap isu gender adalah perempuan, anak, difabel, miskin dan lansia. Agar supaya tidak mengalami kerentanan terhadap mereka baik berupa kekerasan, subordinasai, citra negative dan marginalisasi. Perlu diperhatikan dalam suatu kondisi untuk mendapatkan peranya melalui APKM. Akses, Partisipasi, Kontrol, dan Manfaat.Dalam akses terhadap kesetaraan gender, pengambil kebijakan harus menggunakan skema.

Di hari kedua diisi dengan diskusi dan presentasi terkait isu kesetaraan gender yang terjadi di linkup kalurahan sukoreno dibagi dalam 4 kelompok. Yang meliputi kelompok Pemerintahan, Kebencanaan, Pembangunan dan pembinaan,Salah satu yang diambil adalah Isu kebencanaan yang ada di Sukoreno, Yaitu banjir.  





Sesi Kegiatan Pembinaan Lingkungan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan