Monitoring bibit penghijauan dan bibit ikan nila bersama bapak Camat Matramandi rw 006

Kampung KB Kelurahan Utan Kayu Selatan
Dipublikasi pada 16 July 2020

Deskripsi

Budidaya ikan nila sistem bioflok memiliki sejumlah keunggulan, seperti meningkatkan kelangsungan hidup (survival rate/SR) hingga lebih dari 90 persen dan tanpa pergantian air. Air bekas budidaya juga tidak berbau, sehingga tidak mengganggu lingkungan sekitar dan dapat disinergikan dengan budidaya tanaman misalnya sayur-sayuran dan buah-buahan.
“Hal ini dikarenakan adanya mikroorganisme yang mampu mengurai limbah budidaya menjadi pupuk yang menyuburkan tanaman,” ungkap Supriyadi pekan ini di Sukabumi, Jawa Barat.
Keunggulan lainnya adalah Feed Conversion Ratio (FCR) atau perbandingan antara berat pakan dengan berat total (biomass) ikan dalam satu siklus periode budidaya mencapai 1,03. Artinya 1,03 kg pakan menghasilkan 1 kilogram ikan Nila.
“(Itu lebih efisien) jika dibandingkan dengan pemeliharaan di kolam biasa FCR-nya mencapai angka 1,5,” tuturnya.
Masih ada empat keunggulan lainnya, yaitu padat tebar ikan mencapai volume 100-150 ekor/m3 atau 10-15 kali lipat dibanding dengan pemeliharaan di kolam biasa yang hanya 10 ekor/m3.
Pengertian Tanaman Hidroponik
Secara etimologi, hidroponik (hydroponic) berasal dari kata Yunani “hydro” artinya air dan ponos artinya daya. Hidroponik juga dikenal dengan soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik diartikan sebagai budidaya tanaman yang mamanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilles.
Hidroponik ialah suatu budidaya dengan menggunakan (memanfaatkan) air tanpa menggunakan tanah dan menekankan penumbuhan kebutuhan nutrisi untuk tanaman. Kebutuhan air untuk tanaman hidroponik lebih sedikit jika dibandingkan kebutuhan air pada budidaya dengan menggunakan media tanah. Tanaman Hidroponik menggunakan air lebih efisien, jadi sangat baik jika diterapkan pada daerah yang mempunyai pasokan air yang terbatas.
Teknik penanaman hidroponik sendiri ialah teknik bercocok tanam yang ramah lingkungan.
Sayuran atau tanaman buah yang ditanam dengan cara hidroponik lebih sehat serta aman dikonsumsi. Sebagian orang mungkin masih kurang familiar dengan tanaman hidroponik. Tetapi, sebenarnya banyak juga orang yang sudah beralih menggunakan metode penanaman tanaman yang satu ini.
Budidaya tanaman teknik seperti ini dapat dikatakan belum mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini dikarenakan masih banyak orang merasa ragu untuk menerapkannya dan khawatir mengenai kuantitas hasil panennya. Tetapi, sebenarnya hasil panen dari teknik menanam hidroponik memiliki kualitas dan kuantitas yang baik.
Teknik penanaman tanpa menggunakan media tanah ini cocok bagi anda yang memiliki lahan terbatas. Karena teknik ini tidak membutuhkan lahan yang luas, cukup dengan sedikit media tanam.
Begitu juga bila anda memiliki lahan kurang subur, teknik penanaman dapat menjadi pilihan, sehingga membantu mendapatkan hasil panen memuaskan. Teknik penanaman hidroponik diterapkan dengan menggunakan tanaman yang mudah ditanam seperti tomat, melon, cabai dan bayam, wortel, kentang, daun bawang dan lain sebagainya.
Sesi Kegiatan Keagamaan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan