PERTEMUAN KELOMPOK KERJA KAMPUNG KB

KAMPUNG KB PESONA KARANGAJI
Dipublikasi pada 25 November 2019

Deskripsi

Pertemuan Kelompok Kerja Kampung KB Desa Karangaji ini membahas tentang Stunting.
 Akan dibahas lebih lanjut tentang beberapa mengenai Stunting antara lain :
 1. Apakah Stunting itu
 2. Penyebab Stunting
 3. Gejala Stunting
 4. Pencegahan Stunting
 1. Apa itu Stunting ?
  Mungkin tidak semua orang akrab dengan istilah Stunting. Padahal, menurut Badan Kesehatan Dunia, Indonesia ada di urutan ke-lima jumlah anak dengan kondisi stunting.
  Menurut WHO, di seluruh dunia, diperkirakan ada 178 juta anak di bawah usia lima tahun pertumbuhannya terhambat karena stunting.
  Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihatsaat anak berusia dua tahun.
Menurut UNICEF, stunting didefinisikan sebagai persentase anak-anak usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis) diukur dari standar pertumbuhan anak yang kurang, serta prestasi sekolah yang buruk.
 2. Penyebab Stunting
  Stunting berkembang dalam jangka panjang karena kombinasi dari beberapa atau semua faktor-faktor berikut:
  1. Kurang gizi kronis dalam waktu lama
  2. Retardasi pertumbuhan intrauterine
  3. Tidak cukup protein dalam proporsi total asupan kalori
  4. Perubahan hormon yang dipicu oleh stres
  5. Sering menderita infeksi di awal kehidupan seorang anak.
 3. Gejala Stunting
 Kegagalan pertumbuhan mungkin telah terjadi di masa lalu seorang. Beberapa gejala Stunting :
  1. Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya
  2. Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya
  3. Berat badan rendah untuk anak seusianya
  4. Pertumbuhan tulang tertunda
 4. Mencegah Stunting
 Waktu terbaik untuk mencegah stunting adalah selama kehamilan dan dua tahun pertama kehidupan. Stunting di awal yang menyeluruh, kehidupan akan berdampak buruk pada kesehatan, kognitif, dan fungsional ketika dewasa. Dilakukan dengan pendekatan seperti melakukan aktifasi posyandu-posyandu dan pemberian pengetahuan tentang gizi anak, mulai dari makanan apa saja yang boleh untuk bayi di atas enam bulan, bagaimana tekstur yang baik, berapa banyak yang harus diberikan, termasuk pengetahuan pentingnya ASI eksklusif.
Selain itu, para ibu hamil tak hanya diwajibkan periksa secara berkala dan diberi tablet penambah darah, tapi juga diberikan penyuluhan melalui kelas pendukung ibu. Tujuannya, agar ibu mengetahui perkembangan kehamilannya dan bisa lebihmenjaga kondisi kehamilannya. Pasalnya, stunting sangat dipengaruhi oleh seribu hari pertama kehidupan,
dimulai dari dalam kandungan.
Sesi Kegiatan Keagamaan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan