Gambaran Umum


Penumangan merupakan sebuah perkampungan yang berada di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Daerah tersebut menjadi salah satu incaran pasukan Belanda yang dinamakan Macan Loreng. Pertempuran yang terjadi antara pasukan Tentara Nasional Indonesia dengan pasukan Belanda Macan Loreng terjadi pada tanggal 19 Mei 1949, dimana pasukan Belanda bergerak dari Kota Menggala ke arah barat dengan tujuan Kampung Pagar Dewa. Perjalanan dimulai melalui jalan darat, pasukan Belanda Macan Loreng berhenti di Kampung Penumangan, disinilah tentara Belanda kehilangan arah 25 tujuan, maka mereka menanyakan kepada salah satu penduduk Kampung Penumangan tentang Kampung Pagar Dewa dan tempatnya Tentara Republik, ternyata di Kampung Penumangan tidak ada Tentara Republik dan jarak Kampung Pagar Dewa letaknya disebelah timur laut kurang lebih tiga kilometer dari Kampung Penumangan. Pada akhirnya Belanda merasa dibohongi oleh penduduk, maka mereka melakukan tindakan kekejaman terhadap penduduk Kampung Penumangan dengan cara menembaki penduduk Kampung Penumangan, maka dari sinilah timbulnya perjuangan rakyat penumangan (Syah, 2020). Perjuangan Rakyat Penumangan di Tulang Bawang Barat pada masa Agresi Belanda II adalah sebagai bukti pengorbanan dalam rangka mempertahankan Kemerdekaan Negara Republik Indonesia sekaligus untuk mempertebal rasa cinta Tanah Air, Nasionalisme, dan Patriotisme, dengan gugurnya 2 TNI dan 18 orang warga Penumangan menunjukkan bahwa masih ada masyarakat Lampung pada umumnya dan khususnya warga Penumangan yang rela dan ikhlas mengorbankan jiwa dan raganya untuk Bangsa dan Negara. Dari beberapa pernyataan diatas terdapat beberapa nilai-nilai nasionalisme yang terkait dengan peristiwa perjuangan rakyat Penumangan, menurut Dahlan (2007) menyebutkan ciri-ciri sikap nasionalisme meliputi rela berkorban, cinta tanah air, menjungjung nama bangsa Indonesia, bangga menjadi warga negara, persatuan dan kesatuan, patuh kepada peraturan, disiplin, berani, jujur serta bekerja keras. Dapat diambil nilai-nilai nasionalisme yang terkait peristiwa perjuangan rakyat Penumangan ini adalah Berani, Cinta Tanah Air, Rela Berkorban, Kerja Keras, Amanah (dapat dipercaya) dan Mandiri.

Pihak Aparatur Tiyuh serta Tokoh Adat Marga Tegamoan dan Pemuda melakukan rapat besar dan mengumpulkan Tua-tua Kampung untuk mengetahui sejarah adanya tiyuh penumangan, Dari hasil musyawarah tersebut diketahui bahwa berdasarkan sejarahnya Tiyuh Penumangan diperkirakan berdiri pada tanggal 17 November 1770.

Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
4085
Jumlah Kepala Keluarga
1255
Jumlah PUS
658
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
74
Keluarga yang Memiliki Remaja
589
Keluarga yang Memiliki Lansia
283
Jumlah Remaja
718
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
329
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
329

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBD
Dana Desa
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
OKTHA MUTIARANI, S.M
199310292023212032
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 5 orang pokja terlatih
dari 22 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Ya
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Ya,
PK dan Pemutahiran Data
Data Rutin BKKBN

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Triwulan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi:
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi:
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Triwulan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: