BUNDA LESTARI

Gambaran Umum

Desa Pedasong berdiri sejak tahun 1933, letak geografis berada berbatasan langsung dengan Desa Jati Kecamatan Binangun di sebelah utara dan sebelah timur serta selatan Desa Glempangpasir Kecamatan Adipala, sebelah barat Desa Karangbenda. Salah satu Desa kecil dengan luas wilayah hanya 185,085 Ha dengan jumlah penduduk 1936 jiwa dan 629 KK, dari jumlah jiwa tersebut 92 % bermata pencaharian petani, sisanya 8 % terbagi berbagai macam profesi.

Pembagian wilayah adalah sebagai berikut :

1.      Grumbul Silowong/Rawadaon + Grumbul Beraswutah dengan jumlah 5 RT – 2 RW masuk wilayah Dusun I.

2.      Grumbul Pedasong + Grumbul Brengkel + Grumbul Karangtak dengan jumlah 6 RT – 2 RW masuk wilayah Dusun II.

Tahun 1999 desa Pedasong terdiri dari 19 RT – 4 RW, mengalami perubahan menjadi 11 RT - 2 RW sampai dengan sekarang, hal ini disesuaikan dengan kebijakan pemerintah yang mengatur pembagian wilayah RT-RW.  Dengan demikian pelayanan kepada masyarakat lebih di optimalkan.  Sejak tahun 1933 sampai dengan sekarang Desa Pedasong telah dipimpin oleh 9 (sembilan) orang Kepala Desa dengan masa jabatan yang berbeda, serta gaya leadership dan latar belakang yang berbeda pula.

Adapun Kepala Desa yang pernah menjabat adalah sebagai berikut :

1.      Karyadinangga        : Tahun 1933

2.      Sadipura                   : Tahun 1933 s/d 1953

3.      Bangsakrama           : Tahun 1953 s/d 1963

4.      Samikarya Sagul     : Tahun 1965 s/d 1967

5.      Alim Achmadi          : Tahun 1967 s/d 1991(Kades terlama)

6.      Mugi                           : Tahun 1991 s/d 1999

7.      Sudarmirah              : Tahun 1999 s/d 2007 (Kades perempuan pertama)

8.      Suyoto                       : Tahun 2007 s/d 2013

9.      Sukirno                     : Tahun 2013 s/d 2019

Tradisi yang melekat dimasyarakat setiap tahun sekali di bulan syura adalah Metri Bumi yang dalam pelaksanaannya telah mengalami perubahan – perubahan yang signifikan, seperti : Kepala kambing tidak lagi di kubur di perempatan, sebelum acara puncak Metri Bumi di awali pengajian Muharraman.  Acara seperti tersebut sampai dengan saat ini sudah berjalan kurang lebih 5 tahun berjalan.

Tradisi lain seperti :  Rajaban, ngapati, mitoni orang hamil  masih tetap eksis berjalan.

Sebagai daerah pertanian  dengan luas lahan 1/3 dari wilayah Desa Pedasong, sebagai tanda syukur para petani juga mempunyai tradisi khusus, biasanya menjelang masa panen tiba (padi menguning ) diadakan selametan ala kadarnya yang disebut Mimiti /jabel di lahan pertanian masing – masing.

Sodaqohan /Sedekah orang yang  meninggal dunia dari 1 hari (Nyaur tanah ), 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari, 1000 hari, sampai dengan 3000 hari masih berjalan di masyarakat dengan mengundang warga sekitar untuk melaksanakan kegiatan tahlil dan yasinan untuk mendoakan arwah.

Demikian sejarah dan tradisi yang sampai saat ini masih berjalan di masyarakat Desa Pedasong.