Fasilitasi dan Pembinaan Rumah Lansia melalui 7 Dimensi Lansia Tangguh PJP

BUNDA LESTARI
Dipublikasi pada 07 April 2024

Deskripsi

 TUJUH DIMENSI LANSIA TANGGUH DAN 8 FUNGSI KELUARGA

  1. Tujuh Dimensi Lansia Tangguh
    1. Dimensi Spiritual

Dengan memahami dan menguasai aspek-aspek ini, lanjut usia dapat belajar untuk menerima perubahan fisik dan psikis yang terjadi saat menjadi lansia. Dimensi spiritual dapat diperkuat dengan mendekatkan diri pada kegiatan rohani, seperti meningkatkan keimanan dan taqwa kepada Tuhan, melakukan terapi syukur, beribadah (seperti shalat dan mengaji), serta memiliki prasangka baik terhadap takdir yang ada. Penelitian juga menunjukkan bahwa lansia yang mampu bersyukur terhadap kehidupan memiliki kualitas hidup yang lebih tinggi.

    1. Dimensi Intelektual

Dari segi intelektual, kemampuan berpikir lanjut usia dapat dinilai dari upaya mereka dalam mempertahankan daya ingat melalui berbagai stimulasi kognitif, seperti membaca, menulis, bermain teka-teki silang, bermain game, dan melakukan latihan otak lainnya. Aktivitas-aktivitas ini berpengaruh secara signifikan terhadap fungsi kognitif. Oleh karena itu, kegiatan intelektual merupakan faktor penting dalam menjaga keaktifan lanjut usia.

    1. Dimensi Fisik

Lansia umumnya mengalami penurunan kesehatan fisik. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk tetap aktif secara fisik. Keluarga dapat mengajak lansia untuk melakukan aktivitas fisik ringan, seperti berjalan secara teratur. Penelitian juga menunjukkan bahwa lanjut usia yang memiliki kebiasaan makan sayur dan buah, rutin beraktivitas fisik, serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur memiliki hubungan yang signifikan dengan kognisi yang baik dan kualitas hidup yang lebih baik.

    1. Dimensi Emosional

Dalam dimensi emosi, kondisi emosional lanjut usia dapat dinilai dari kemampuan mereka dalam mengekspresikan perasaan dan menerima perasaan orang lain. Berbagai kegiatan yang dapat membangun emosi positif, seperti berbagi perasaan dengan orang lain, menyalurkan hobi, berpartisipasi dalam kegiatan seni dan budaya, menjalin silaturahmi, dan beraktivitas dalam kegiatan keagamaan, dapat membantu lansia merasa nyaman dan bahagia. Penelitian menunjukkan bahwa silaturahmi memiliki hubungan yang signifikan dengan kualitas hidup pada lanjut usia.

    1. Dimensi sosial

Dalam dimensi sosial, interaksi dengan orang di sekitarnya dan kemampuan hidup harmonis bersama orang lain sangat penting bagi lanjut usia. Interaksi dan berkomunikasi dengan orang lain memiliki dampak positif terhadap fungsi kognitif mereka. Silaturahmi juga dikaitkan dengan kualitas hidup lanjut usia secara signifikn.

    1. Dimensi Vokasional/Pekerjaan

Dimensi ini menjelaskan bahwa lanjut usia yang mampu memberdayakan diri mereka sendiri, baik melalui pekerjaan yang menghasilkan penghasilan maupun melalui kegiatan relawan, akan merasakan kepuasan dan memiliki rasa martabat. Setiap lanjut usia memiliki keahlian masing-masing, dan dengan mengembangkan keahlian tersebut, mereka akan merasa berguna dan bangga.

    1. Dimensi Lingkungan

Dalam konteks dimensi lingkungan, terdapat aspek lingkungan fisik yang mencakup kebersihan, kesehatan, dan kenyamanan lingkungan sekitar. Selain itu, lingkungan juga meliputi aspek non-fisik seperti lingkungan mental-spiritual dan lingkungan sosial-budaya. Dimensi lingkungan ini sangat penting

Sesi Kegiatan Kasih Sayang

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan