Fasilitasi dan Pembinaan Rumah Lansia melalui 7 Dimensi Lansia Tangguh PJP
Deskripsi
TUJUH DIMENSI LANSIA TANGGUH DAN 8 FUNGSI KELUARGA
- Tujuh Dimensi
Lansia Tangguh
- Dimensi
Spiritual
Dengan memahami dan menguasai
aspek-aspek ini, lanjut usia dapat belajar untuk menerima perubahan fisik dan
psikis yang terjadi saat menjadi lansia. Dimensi spiritual dapat diperkuat
dengan mendekatkan diri pada kegiatan rohani, seperti meningkatkan keimanan dan
taqwa kepada Tuhan, melakukan terapi syukur, beribadah (seperti shalat dan
mengaji), serta memiliki prasangka baik terhadap takdir yang ada. Penelitian
juga menunjukkan bahwa lansia yang mampu bersyukur terhadap kehidupan memiliki
kualitas hidup yang lebih tinggi.
- Dimensi
Intelektual
Dari segi intelektual,
kemampuan berpikir lanjut usia dapat dinilai dari upaya mereka dalam
mempertahankan daya ingat melalui berbagai stimulasi kognitif, seperti membaca,
menulis, bermain teka-teki silang, bermain game, dan melakukan latihan otak
lainnya. Aktivitas-aktivitas ini berpengaruh secara signifikan terhadap fungsi
kognitif. Oleh karena itu, kegiatan intelektual merupakan faktor penting dalam
menjaga keaktifan lanjut usia.
- Dimensi Fisik
Lansia umumnya mengalami
penurunan kesehatan fisik. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk tetap
aktif secara fisik. Keluarga dapat mengajak lansia untuk melakukan aktivitas
fisik ringan, seperti berjalan secara teratur. Penelitian juga menunjukkan
bahwa lanjut usia yang memiliki kebiasaan makan sayur dan buah, rutin
beraktivitas fisik, serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur
memiliki hubungan yang signifikan dengan kognisi yang baik dan kualitas
hidup yang lebih baik.
- Dimensi
Emosional
Dalam dimensi emosi, kondisi
emosional lanjut usia dapat dinilai dari kemampuan mereka dalam mengekspresikan
perasaan dan menerima perasaan orang lain. Berbagai kegiatan yang dapat
membangun emosi positif, seperti berbagi perasaan dengan orang lain,
menyalurkan hobi, berpartisipasi dalam kegiatan seni dan budaya, menjalin
silaturahmi, dan beraktivitas dalam kegiatan keagamaan, dapat membantu lansia
merasa nyaman dan bahagia. Penelitian menunjukkan bahwa silaturahmi memiliki
hubungan yang signifikan dengan kualitas hidup pada lanjut usia.
- Dimensi sosial
Dalam dimensi sosial, interaksi
dengan orang di sekitarnya dan kemampuan hidup harmonis bersama orang lain
sangat penting bagi lanjut usia. Interaksi dan berkomunikasi dengan orang lain
memiliki dampak positif terhadap fungsi kognitif mereka. Silaturahmi juga
dikaitkan dengan kualitas hidup lanjut usia secara signifikn.
- Dimensi
Vokasional/Pekerjaan
Dimensi ini menjelaskan bahwa
lanjut usia yang mampu memberdayakan diri mereka sendiri, baik melalui
pekerjaan yang menghasilkan penghasilan maupun melalui kegiatan relawan, akan
merasakan kepuasan dan memiliki rasa martabat. Setiap lanjut usia memiliki
keahlian masing-masing, dan dengan mengembangkan keahlian tersebut, mereka akan
merasa berguna dan bangga.
- Dimensi
Lingkungan
Dalam konteks dimensi
lingkungan, terdapat aspek lingkungan fisik yang mencakup kebersihan,
kesehatan, dan kenyamanan lingkungan sekitar. Selain itu, lingkungan juga
meliputi aspek non-fisik seperti lingkungan mental-spiritual dan lingkungan
sosial-budaya. Dimensi lingkungan ini sangat penting