.Peningkatan pemahaman dan pelatihan kader thd pangan yg mengandung boraks utk pencegahan stunting di kel Meranti Pandak

KAMPUNG KB MERANTI PANDAK
Dipublikasi pada 21 November 2019

Deskripsi

Menurut penelitian Berhanu et al, tahun 2018 prevalensi stunting yang lebih tinggi pada anak prasekolah dari rumah tangga yang mempunyai pangan tidak aman sebesar 42,8% daripada pangan yang aman sebesar 35,9%. Konsumsi pangan tidak aman akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti diare dan infeksi yang akan semakin mempersulit pemanfaatan gizi oleh tubuh. Boraks / Bleng merupakan senyawa kimia yang sering digunakan oleh produsen untuk zat tambahan makanan pada tahu, bakso, mie, bihun, kerupuk maupun lontong. Padahal berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 772/menkes/per/IX/88 penggunaan boraks dilarang sebagai bahan campuran dan pengawet makanan karena dapat menyebabkan gangguan pada otak, hati dan ginjal. Untuk itu ada cara sederhana yang dapat dilakukan untuk memeriksa apakah ada kandungan boraks pada makanan yakni : Siapkan tusuk gigi dan air parutan kunyit, selanjutnya celupkan tusuk gigi tersebut ke dalam air kunyit yang telah disediakan hingga tusuk gigi bewarna kuning kunyit dan diamkan hingga mongering. Kemudian setelah mongering tusukkan tusuk gigi kedalam makanan yang ingin diperiksa (misal : bakso), jika warnanya berubah menjadi merah orange berarti makanan tersebut positif mengandung boraks, dan jika tidak berubah warna, maka makanan tersebut negative mengandung boraks.
Sesi Kegiatan Keagamaan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan