Odalan di Pura Melanting, Pemuda dan Anak-anak Banjar Umopoh Antusias Ngayah

Desa Penarungan
Dipublikasi pada 01 December 2018

Deskripsi

Penarungan (1/12/2018)

Pada hari ini Sabtu (01/12) dilaksanakan piodalan di Pura Melanting Banjar Umopoh. Piodalan yang berlangsung pada pukul 19.00 wita ini bersamaan dengan Rahina Tumpek Uduh (hari turunnya Sanghyang Sangkara yang menjaga keselamatan hidup segala tumbuh- tumbuhan /pohon-pohonan).Upacara Yadnya ini diiringi Sekeha gong Banjar Umopoh " MEKAR SEMADI". Tidak hanya orang dewasa, anak-anak yang masih duduk di sekolah dasar juga antusias ikut ngayah dalam upacara ini. Diharapkan, dengan antusias anak-anak dalam ikut ngayah megambel akan muncul kemauan dalam melestarikan dan menjaga kebudayaan Bali khususnya dibidang musik.

Penggunaan gamelan dalam kegiatan ritual Hindu pada dasarnya memiliki arti yang sangat penting. Gamelan bukan saja sebagai penghibur tetapi memiliki makna yang sangat dalam. Gamelan yang merupakan lambang dari Bathara Iswara yang mampu menghadirkan vibrasi dalam sebuah upacara. Dalam upacara tertentu seperti Dewa Yadnya, Pitra Yadnya, Manusa Yadnya, Rsi Yadnya maupun Bhuta Yadnya, gamelan bukan saja untuk menciptakan kemeriahan semata, tetapi merupakan satu kesatuan dalam upacara tersebut. 

Piodalan di Pura melanting ditutup dengan menari pendet, tarian ini tergolong ke dalam jenis tarian wali namun berbeda dengan tarian upacara lain yang biasanya memerlukan para penari khusus dan terlatih, siapapun bisa menarikan tari Pendet, baik yang sudah terlatih maupun yang masih awam, pemangku pria dan wanita, kaum wanita dan gadis. (003/KIMPNR)

Sesi Kegiatan Keagamaan

Instansi Pembina Kegiatan

Tidak ada

Sasaran Kegiatan