Sosialisasi Program KKBPK Bangga Kencana
Jalakan Triharjo
Dipublikasi pada 28 April 2021
Deskripsi
Nama Kegiatan : Sosialisasi Program KKBPK Bangga KencanaWaktu : 28 April 2021
Tempat : Aula Kecamatan Pandak
Materi (ibu. Erna) :
1. Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) manjadi bangga kencana (pembangunan keluarga keluarga berencana)
2. Bangga kencana lebih mendahulukan pembangunan keluarga atau mendahulukan kualitas keluarga baik dari sisi pendidikan, kesehatan, keuangan.
3. Program bangga kencana mempersiapkan dalam menyongsong bonus demografi tahun 2045
Bonus demografi : kondisi jumlah usia produktif lebih banyak yang menjadi peluang bagi suatu negara dwngan angka ketergantungan 0,4 – 0,5
4. Mewujudkan generasi emas : generasi ssehajiwa dan raga yang memiliki integritas, komitmen, dan mampu beradaptasi dengan teknologi digital.
5. Kampung KB merupakan salah satu program untuk mencegak ledakan penduduk dan berupaya memperbaiki kualitas penduduk.
6. Bonus demografi harus dimanfaatkan menjadi peluang dengan memperbaiki kualitas SDM seperti pendidikan yang bagus, kesehatan bagus, ketenagakerjaan, dan program KB.
7. Untuk memperbaiki kualitas SDM harus dimulai dengan perencanaan keluarga yang baik.
8. Demografi menjadi tanggung jawab BKKBN. Yaitu mempersiapkan indonesia emas 2045, menjaga struktur komposisi penduduk, menjadikan demografi sebagai peluang, menjaga usia produktif agar tidak mudah hilang, dan menjaga pertumbuhan penduduk agar seimbang.
9. Isu kependudukan (masa pandemi) : meningkatnya fertilitas (kelahiran), penduduk muda dan usia reproduksi, pemberdayaan perempuan, pemanfaatan bonus demografiz meningkatnya usia lansia, gizi bubuk (stunting), pengasuhan 1000 HPK.
10. Cara mengatasi isu kependudukan : menjaga agar menjadi modal pembangunana bukan bebean pembangunan, menjaga total TFR 2,1 (rata rata perempuan melahirkan), menjaga Risti (resiko tinggi) supaya tidak hamil, persiapan produk berkualitas (biologis, mental, ekonomi, pekerjaan).
11. Program yang dijalankan : pembinaan kepesertaan KB, pemberdayaan ekonomi keluarga, keseiapan bekeluarga dan kesehatan reproduksi, pengasuhan 1000 HPK, pembinaan lansia tangguh, pemberdayaan perempuan, pendewasaan usia perkawinan, dan program Kampung KB.
BKKBN melihat Remaja menjadi 2 perspektif : remaja dari sudut pandang luar biasa yang dapat mewujudkan indonesia emas, dan remaja adalah calon PUS persiapan merencanakan keluarga yang berkualitas
Remaja masih menjadi PR nasional :
1. Kualitas SDM : ketidaksiapan menghadapi pernikahan, survey tahun 2017 yang menyebabkan perceraian adalah pperselihsihan dan pertengkaran (badan peradilan dan MA)
2. Pernikahan dini : usia minimal pernikahan 20 perempuan, dan 25 laki – laki. Ketidaksiapan dalam berumahtangga dapat berdampak pada keluarga seperti perceraian karena kondisi remaja yang labil atau anak yaitu stunting.
3. Melahirkan di usia muda : masalah kesehatan menjafi masalah utama pada usia remaja ketika beralih peran dari remaja menjafi orang tua. Dikhawatirkan remaja belum paham tentang tumbuh kembang anak.
4. Minimnya pengetahuan dan edukasi tumbuh kembang anak sehingha bisa berpotensi terkena penyakit. Angka kemuatian balita (susenas) angka kematian bayi 2017 sebesar 24 / 1000 kelahiran.
5. Kurangnya perencanaan keluarga. Menurut BKKBN remaja perlu diajak memahami 5 pola kehidupan, makan makanan bergizi, meraih cita cita, mnjadi anggota masyarakat, berkeluarga, hidup sehat secara jiwa dan raga.
Sesi Kegiatan Keagamaan