PRESTASI dari INOVASI Harapan Mulia, Penyediaan Akses Perumahan dan Infrastruktur Permukiman Yang Layak, Aman dan Terjangkau
Kampung KB Harapan Mulya
Dipublikasi pada 01 January 2023
Deskripsi
Kelurahan Harapan Mulia adalah salah satu kelurahan dari 8
kelurahan di Kecamatan Kemayoran, dengan luas wilayah 53.45 Ha
dengan jumlah penduduk 18.056 jiwa dengan 6.220 Kepala Keluarga per
31 Desember 2022 (Kelurahan Harapan Mulia, 2022), dengan memiliki
sebanyak 9 RW dan 120 RT. Produksi Sampah di DKI Jakarta sudah
mencapai 7.400 ton/hari, 60 persen sampah pemukiman sebanyak 53
persen adalah sampah organik (Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta,
2021). Masalah yang ada di Kelurahan Harapan Mulia terdiri dari;
1) Belum ada pengolahan sampah yang terintegrasi.
2) Saluran mampet, bau menyengat, kotor walaupun sudah
dibersihkan setiap hari oleh petugas PPSU.
3) Belum ada pemanfaatan lahan kosong yang produktif.
4) Belum ada kawasan ekosistem yang terintegrasi dan asri.
Berangkat dari permasalahan tersebut, pada tahun 2022 Kelurahan
Harapan Mulia membuat Program Harmul Eco-village. Program tersebut
merupakan kegiatan pembangunan, perbaikan sarana fisik dan program
pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Harapan Mulia dalam rangka
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Program Harmul Eco-Village
juga dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian peningkatan kualitas
pembangunan bidang prasarana fisik melalui peran serta aktif pemerintah
dan masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan di kampung dan
mendayagunakan sumber daya lokal secara mandiri (Walla et al., 2016).
Program ecovillage sangat berperan terhadap pembangunan
berkelanjutan untuk mengatasi degradasi lingkungan sosial, ekologis, dan
spiritual.
Kebermanfaatan dan Keberlanjutan
Manfaat Harmul Ecovillage sebagai berikut;
a) Secara Lingkungan > Dampaknya lingkungan lebih asri dan sejuk
dengan adanya AURA (Agro Urban Farming), mengurangi sampah
organik di setiap RW hingga 1 ton/minggu melalui Maggot Village
dan Bank Sampah SINGGI serta Bank Sampah Binaan (Bank Sampah
Mulia Geboy), Bank Sampah Komplek Logam dan Bank Sampah
RW.07).
b) Secara Nilai ekonomi > 3 juta rupiah/bulan dari Bank Sampah
SINGGI serta Bank Sampah Binaan (Bank Sampah Mulia Geboy),
Bank Sampah Komplek Logam dan Bank Sampah RW.07).
c) Secara Sosial > menciptakan kewirausahaan dari Bank Sampah
SINGGI serta Bank Sampah Binaan (Bank Sampah Mulia Geboy),
Bank Sampah Komplek Logam dan Bank Sampah RW.07).
d) Kesehatan > sumber pangan sehat dari urban farming dari AURA
(Agro Urban Farming) dan perikanan dari Kolam ASA dan Sel-Bi
(Selokan Budidaya Ikan).
Dengan 5 program andalan hingga tingkat RW;
1) Bank Sampah SINGGI (Sistem Pilah Bernilai Tinggi)
Memiliki Bank Sampah binaan sebanyak 3 Bank Sampah di Tingkat
RW. Sudah mengurangi sampah hampir 1 ton perminggunya dengan
nilai ekonomis yang dihasilkan sebesar Rp. 3 jutaan perbulan.
2) Maggot Village
Pemanfaatan Larva Black Soldier Fly (BSF) Dalam Biokonversi
Sampah Organik Warga
Dari 15 ribu Maggot dapat menghabiskan sekitar 2 kg makanan dan
limbah organik hanya dalam waktu 24 jam saja. Dan menjadi
bermanfaat untuk pakan ikan atau unggas yg memiliki kandungan 60
persen protein.
3) Kolam Asa
semangat budidaya kolam master sebelum disebar ke Sel-Bi (Selokan
Budidaya Ikan) di lingkungan RW, ada Ikan Lele dan Ikan Nila.
4) Sel-Bi (Selokan Budidaya Ikan)
Selokan pada umumnya kotor penuh dengan limbah dan bau
menyengat. Di sulap menjadi budidaya ikan air tawar. Yang sudah
berjalan di RW.02 dan Rw.06 sehingga lebih asri dan sehat.
5) Aura (Agro Urban Farming)
merupakan kegiatan bercocok tanam yang mudah, dengan media
tanam menggunakan barang-barang tidak terpakai seperti; kaleng cat
bekas, paralon, hingga botol air mineral bekas, sehingga hasil
panennya bisa dimanfaatkan warga.
Sesi Kegiatan Pembinaan Lingkungan