Cegah Stunting Melalui Kegiatan Pik Remaja
Deskripsi
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) adalah wadah kegiatan program PKBR (Perencanaan Keluarga Bagi Remaja) yang dikelola oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja serta kegiatan lainnya yaitu memberikan informasi Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), Keterampilan Hidup ( life skills ), pelayanan konseling, rujukan, pengembangan jaringan dan dukungan serta kegiatan lainnya, sesuai minat dan ciri remaja.
Kegiatan kelompok PIK-R bertujuan untuk menciptakan Generasi Berencana (GenRe), yaitu generasi yang memiliki perencanaan dan kesiapan dalam pembentukan keluarga sebagai dasar mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera melalui peningkatan median kawin pertama bagi perempuan maupun laki-laki. Melalui GenRe diharapkan para remaja terfasilitasi untuk belajar, memahami dan mempraktekan perilaku hidup sehat dan berakhlak (perilaku hidup sehat dan beretika) untuk mencapai ketahanan remaja (ketahanan remaja) .
Sebagai calon orang tua, salah satu masalah yang dihadapi remaja adalah minimnya pengetahuan tentang gizi dan kesehatan reproduksi (kespro). Padahal, persoalan gizi dan kespro ini bisa berdampak pada kehidupan remaja setelah menikah, yaitu terjadinya kasus stunting. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kekurangan asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dikarenakan anak terhambat , bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga mengganggu perkembangan otaknya, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia produktif.
Namun, saat ini, banyak penutupan kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga banyak masyarakat yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Padahal seperti yang kita ketahui, genetika merupakan faktor penentu kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.