Kegiatan tahunan Pekarang Desa Pulau beringin

Saat Bekarang seluruh masyarakat tumpah ruah di sungai untuk menangkap ikan. Ada yang menangkap ikan dengan menggunakan tombak, juga ada yang menggunakan jaring ikan.

Bekarang ikan dilakukan dengan cara bergantian para pemuda untuk berenang untuk menggiring ikan dari hulu ke hilir. Saat di hilir ikan ditangkap ada yang ditombak, ada pula dengan menggunakan jaring ikan. 

Kondisi Bekarang yang unik ini semakin dipupuk akan terjalin suasana silaturahminya. Saat menangkap ikan saling bekerja sama masyarakat yang menangkap ikan. Pun saat pembagian ikan juga terjalin rasa harmonis warga masyarakat. Nah, saat pelelangan ikan pun terjalin suasana keakraban antara warga. Saat pelelangan ikan juga bisa diikuti oleh pendatang yang sengaja ingin membeli ikan tersebut.

Saat ikan sudah terambil, peletakan benih ikan kembali biasanya dilakukan saat sebulan kemudian. Itu untuk menjaga kondisi benih ikan yang terletak di sungai ini sesuai dengan kondisinya.

Di antara hasil Bekarang tersebut ikan yang enak dan mahal yaitu ikan sema, ikan cengka, dan ikan baung. Ikan yang dihasilkan pun bisa berton-ton. Ikan-ikan yang didapatkan dari hasil Bekarang ada sebagian dijual, ada pula yang diberi secara cuma-cuma untuk masyarakat. Penjualan ikan dilakukan dengan sistem lelang. Hasil penjualan ikan dari Bekarang pun uangnya kembali dibelikan benih ikan, juga untuk dana kas desa untuk kegiatan sosial lainnya.

Para warga masyarakat bersama-sama menjaga agar ikan tersebut tidak diambil seblum waktu Bekarang dilaksanakan. Jika ada yang melanggar maka akan dikenakan hukuman dari tokoh masyarakat yang dituakan. Jenis hukuman bisa berupa denda sebesar jenis uang, bisa juga denda dihukum penjara.

Namun demikian, warga masyarakat sudah merasakan adanya rasa tempo salero sehingga tradisi Bekarang di Desa Pulau Beringin Kec. Kikim Selatan Lahat ini terjalin dengan semestinya. Tentu saja saling menjaga kebersamaan dan silaturahmi agar terjalin utuh kesatuan warga.