KEGIATAN PERTEMUAN KELOMPOK KERJA KAMPUNG KB PULAU BERINGIN DESA PULAU BERINGIN
Pulau Beringin
Dipublikasi pada 26 June 2019
Deskripsi
KEGIATAN PERTEMUAN KELOMPOK KERJA KAMPUNG KB PULAU BERINGINDESA PULAU BERINGIN
a. Hari / Tanggal Kegiatan : Rabu / 26 Juni 2019
b Waktu Mulai Kegiatan : 08.00 WIB s.d selesai
c. Tempat Kegiatan : Balai Desa Pulau Beringin
d. Macam Kegiatan : Pertemuan Kelompok Kerja Program Kampung KB
Uraian Jalannya Kegiatan
- Pimpinan Kegiatan : PKB Desa Pulau Beringin
- Jumlah Yang Hadir : 30 orang
Susunan Acara :
Pembukaan dengan Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars KB, kata sambutan dari Kades Pulau Beringin, Pembahasan materi oleh 4 narasumber, diskusi, penutup.
f. Agenda Kegiatan :
Evaluasi kegiatan kampung KB, identifikasi permasalahan dan solusi terhadap masalah atau kendala yang dihadapi kampung KB Pulau Beringin
1.
Kegiatan Pertemuan POKJA diikuti oleh Kepala Desa Pulau Beringin dan perangkatnya, Ketua TP.PKK Kelurahan, Camat Kikim Selatan, PKK Kecamatan Kikim Selatan UPTB KB Kecamatan, Penyuluh KB, Instansi Terkait, kader kelompok kegiatan KKBPK, dan poktan lintas sektor.
2.
Dengan melafazkan Basmallah kegiatan Pertemuan POKJA Kampung KB dimulai di pandu oleh moderator. Dilanjutkan dengan acara kegiatan Pertemuan POKJA yaitu:
a. Laporan penyelenggara kegiatan oleh Dwi Sisko Maryani, SE selaku PKB Desa Pulau Beringin Kec. Kikim Selatan
b. Kata Sambutan Kepala Desa Pulau Beringin Bpk. Iim Nila sekaligus membuka kegiatan Pertemuan POKJA
c. Penyajian materi oleh nara sumber yaitu dari Kepala Desa Pulau Beringin, Pokja Pendidikan, Kasubag TU UPT Puskesmas Nanjungan mewakili Pokja Perlindungan, dan Anggota Pokja II PKK Kecamatan Kikim Selatan
3. Materi Kegiatan Pertemuan POKJA :
a. Iin Nila selaku Kepala Desa Pulau Beringinmenyampaikan materi “Menerapkan 8 Fungsi Keluarga Dalam Kehidupan Rumah Tangga
b. Salbani, S.Pd Ketua Pokja Pendidikan dengan materi “Mengapa Usia Anak Masuk SD Harus 7 Tahun?.
c. Rosidah, SE Kasubag TU UPT. Puskesmas Nanjungan, dengan materi “Olahraga Sederhana di Rumah untuk Lansia agar Tetap Segar Bugar
d. Ning Ayu, PKK Kecamatan Kikim Selatan dengan materi dan memberikan pelatiahn “Membuat Hand Craft Kotak Tissu dari Manik – Manik”
4. Pertanyaan dari peserta kegiatan :
a. Bapak Ardan : Ibu saya berusia 72 tahun dan sering kali merepotkan seperti bersikap seperti anak balita, mengapa demikian? Dan bagaimana cara menyikapinya?
b. Ibu Nita Paulina? Pada usia berapa sebaiknya pembiasaan pembagian tugas rumah untuk anggota keluarga dilakukan? Lalu bagaimana agar pembagian tersebut lebih efektif dan selalu konsisten dilaksanakan oleh setiap anggota keluarga?
5 Pembahasan :
a. Ibu Rosidah memberikan jawaban : semakin bertambahnya usia dan semakin bertambah tua perkembangan seseorang juga akan menurun karena memorinya sudah tidak dapat berfungsi dengan baik, gaya berfikir nya sudah mulai AUS, cara berfikir nya sudah tidak seperti pada saat muda dulu, hal itulah penyebab mengapa manula berubah seperti anak-anak, mereka seakan-akan ingin menguji kesabaran kita. Pada usia yang sangat lanjut di mana produktivitas sudah tidak seperti dulu. Sudah tidak ke kantor atau sudah tidak dijadikan tumpuan lagi karena anak-anak sudah besar maka lansia akan merasa sepi, tersisihkan, merasa dirinya sudah tidak berguna lagi karena tidak ada yang bergantung padanya seperti dulu saat anak masih kecil.
Cara menyikapinya :
1. cari tahu apa yang dibutuhkan dan inginkan orang tua dan berusahalah untuk bisa memenuhi keinginanya.
2. gunakan cara berbicara yang lembut pada orang tua
3. berusahalah membagi waktu untuk orang tua, berikan waktu anda untuk bisa menemani orang tua
4. jangan menyalahkan orang tua apabila orang tua melakukan kesalahan
5. siapkan menu makanan yang sehat
6. ajak orang tua melakukan olahraga
7. selalu ingatkan orang tua untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah
b. Dwi Sisko Maryani selaku PKB membantu untuk menjawab pertanyaan dari Ibu Nita Paulina :
Sebetulnya pembagian tugas itu terbagi 2, tugas untuk menolong diri sendiri dan pembagian tugas keluarga. Jika sudah mampu menjalankan tugas menolong diri, maka untuk menjalankan pembagian tugas keluarga menjadi akan jauh lebih mudah.
Kegiatan menolong diri sendiri ini, dapat dimulai sejak kecil. Misalnya, ketika anak usia 4 bulan mulai senang menjangkau sendok ketika di suapin, biarkan dia belajar unjuk menggenggamnya. Ini merupakan koordinasi awal belajar makan, walau tentunya masih sangat tidak sempurna. Kita tetap mendukung dengan mengarahkan. Dengan bertambahnya usia keterampilan dan rasa ingin tahu anak bertambah besar, ”activity daily living” anak semakin bertambah.
Mereka belajar makan, mandi, menyimpan mainannya dan mengatur “pengeluarannya” melalui toilet training. Semua langkah awal kemandirian dan tugas-tugas dasar menolong diri sendiri mulai diajarkan. Orang tua bisa melihat, keterampilan apa yang paling dikuasai anak pada usia dini, maka bisa dimulai untuk pembagian tugas keluarga.
Semua tugas pembagian keluarga bisa dilakukan dari usia balita dan disesuaikan dengan kemampuannya. Namun diatas segalanya diperlukan contoh, karena anak merupakan imitator dan sang peniru yang paling hebat. Sejauh orang tua juga memiliki komitemen dan konsisten. Maka anak pun akan memiliki kedua hal tersebut. Menjadi orang tua yang disiplin, biasanya akan memiliki anak yang disiplin juga. Semua disiplin pada akhirnya akan menjadi embrio dari pembentukkan tanggung jawab, baik terhadap diri maupun terhadap lingkungan.
6. Penutup
Dengan melafazkan Hamdallah kegiatan Pertemuan POKJA dinyatakan selesai.
Sesi Kegiatan Keagamaan