KEGIATAN MINI LOKAKARYA DI KAMPUNG KB PULAU BERINGIN DESA PULAU BERINGIN

Pulau Beringin
Dipublikasi pada 27 June 2019

Deskripsi

Hari / Tanggal Kegiatan : Kamis / 27 Juni 2019
Waktu Mulai Kegiatan : 09.00 WIB s.d selesai
Tempat Kegiatan : Balai Desa Pulau Beringin
Macam Kegiatan : Mini Lokakarya Tingkat Desa
Uraian Jalannya Kegiatan
- Pimpinan Kegiatan : PKB Desa Pulau Beringin
- Jumlah Yang Hadir : 20 orang
Susunan Acara :
Pembukaan dengan Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars KB, kata sambutan dari Kades Pulau Beringin, Pembahasan materi oleh 4 narasumber, diskusi, penutup.
Agenda Kegiatan :
Evaluasi kegiatan kampung KB, identifikasi permasalahan dan solusi terhadap masalah atau kendala yang dihadapi kampung KB Pulau Beringin
Kegiatan Mini Lokakarya diikuti oleh Kepala Desa Pulau Beringin dan perangkatnya, Ketua TP.PKK Kelurahan, Camat Kikim Selatan, UPT Puskesmas Nanjungan, Penyuluh KB, Instansi Terkait, kader kelompok kegiatan KKBPK, dan poktan lintas sektor.
Dengan melafazkan Basmallah kegiatan minilokarya dimulai di pandu oleh moderator. Dilanjutkan dengan acara kegiatan mini lokakarya yaitu:
a. Laporan penyelenggara kegiatan oleh Dwi Sisko Maryani, SE selaku PKB Desa Pulau Beringin Kec. Kikim Selatan
b. Kata Sambutan Kepala Desa Pulau Beringin sekaligus membuka kegiatan Mini Lokakarya
c. Penyajian materi oleh nara sumber yaitu dari Ka. UPTB KB dan PK Kec. Kikim Selatan, Penyuluh KB, Ketua TP PKK Desa Pulau Beringin dan Bidan Desa Pulau Beringin
Materi Kegiatan Mini Lokakarya :
a. Endang Setyowati, Am.Keb Bidang KIA – KB dengan materi “Cegah Stunting dengan 1000 Hari Pertama Kehidupan”
b. Sri Lestari, Am. Keb, Bidan Desa Pulau Beringin dengan materi “TBC/Tuberkulosis”.
c. Wahyuni, Ketua Karang Taruna dengan materi “Peran Serta Karang Taruna”.
d. Astri Anita Am.Kl dengan materi “Pentingnya Jamban Sehat”.
Pertanyaan dari peserta kegiatan :
a. Apa beda stunting dan gizi buruk?
b. Apakah TBC hanya bisa menyerang paru-paru?
c. Yang kami sering dengar adalah Jangan berbagi makanan atau alat makan dengan pasien TBC karena dapat menular, benarkah demikian?
d. Apakah TBC merupakan penyakit turunan?
Pembahasan :
a. Stunting merupakan kekurangan gizi kronis dan berulang, serta terjadi sejak di dalam kandungan. Adapun gizi buruk adalah kondisi kekurangan gizi dalam kurun waktu lama dan bersifat akut. Bayi atau balita yang stunting mengalami gangguan kesehatan seiring dengan terhambatnya pertumbuhan jaringan tubuh, termasuk organ lunak, seperti jantung, hati, ginjal, dan lainnya..
b. Tidak, Begitu terhirup, bakteri TB memang akan mengendap di paru-paru dan mulai berkembang biak untuk menyebabkan TB paru. Apabila tb paru tersebut tidak diobati dengan baik, bakteri dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya lewat aliran darah.
c. Mungkin kita sering mendengar nasihat ini dari orang sekitar, untuk menjauhi pengidap TBC agar tidak ikut tertular. TBC memang menular, tapi ini bukan alasan untuk mengasingkan para pengidap dari lingkungan masyarakat.
TBC tidak akan menular atau berpindah dengan kontak fisik, seperti:
• Bersalaman atau berpegangan tangan dengan penderita
• Berpelukan atau berciuman
• Berbagi makanan atau minuman
• Menggunakan toilet yang sama dengan orang yang sakit TBC
• Menggunakan alat makan, alat tidur dan sikat gigi yang sama dengan pengidap.
Bakteri TB tidak bisa menempel pada pakaian ataupun kulit, hanya bisa ditularkan melalui udara ketika pasien TB mengeluarkan dahak atau cairan liur dari mulutnya yang berisi bakteri penyebab TB dan kemudian dihirup oleh orang lain.
d. TBC bukan merupakan penyakit turunan, TBC atau tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini memang lebih sering menyebar di antara anggota keluarga, tapi tidak ada hubungannya dengan genetik atau riwayat kesehatan keluarga. Bakteri TBC menyebar ke lewat percikan air liur yang keluar dari mulut ketika pengidapnya batuk, bersin, tertawa, atau berbicara — dan kemudian dihirup oleh orang lain.
Penutup
Dengan melafazkan Hamdallah kegiatan Mini lokakarya dinyatakan selesai.

Sesi Kegiatan Keagamaan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan