kegiatan mini lokakarya tingkat desa dan kecamatan di kampung kb

karangcaya
Dipublikasi pada 06 December 2019

Deskripsi

AKIBAT KECANDUAN NARKOBA
Oleh : NENSIH . S.Kom ( PKM Sukamerindu )
NARK
OBAPenggunaan narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang akan menyebabkan gangguan mental dan perilaku, sehingga mengakibatkan terganggunya sistem neuro-transmitter pada susunan saraf pusat di otak. Gangguan pada sistem neuro-transmitter akan mengakibatkan tergangunya fungsi kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan, mood, atau emosi), psikomotor (perilaku), dan aspek sosial.
Berbagai upaya untuk mengatasi berkembangnya pecandu narkoba telah dilakukan, namun terbentur pada lemahnya hukum. Beberapa bukti lemahnya hukum terhadap narkoba adalah sangat ringan hukuman bagi pengedar dan pecandu, bahkan minuman beralkohol di atas 40 persen (minol 40 persen) banyak diberi kemudahan oleh pemerintah. Sebagai perbandingan, di Malaysia jika kedapatan pengedar atau pecandu membawa dadah 5 gr ke atas maka orang tersebut akan dihukum mati.
Sebenarnya juga tidak sedikit para pengguna narkoba ingin lepas dari dunia hitam ini. Akan tetapi usaha untuk seorang pecandu lepas dari jeratan narkoba tidak semudah yang dibayangkan. Untuk itu katakan Say no to drugs….!!!
TANDA ANAK REMAJA YANG KECANDUAN NARKOBA
Oleh : Juairiah ( PKM Sukamerindu )
Untuk itu, belakangan muncul perbincangan mengenai seperti apakah ciri-ciri pengguna narkoba. Lebih spesifik ciri untuk pengguna narkoba jenis sabu dan ekstasi, seperti yang dituduhkan kepada dua orang figur publik tersebut.
Dokter spesialis kedokteran jiwa Danardi Sosrosumihardjo mengungkapkan, setiap jenis narkoba yang digunakan pun memiliki efek berbeda-beda pada tubuh. Karena itu, tanda-tanda seseorang kecanduan narkoba akan berbeda-beda tergantung zat yang digunakan. "Misalnya putaw atau heroin, tandanya jadi pendiam dan terkantuk-kantuk. Kalau enggak menggunakan jadi kesakitan atau sakaw," jelas Danardi.
Sementara itu, untuk pengguna shabu akan mengalami susah tidur, agresif, dan mudah marah. Bagi mereka yang kecanduan, saat tidak menggunakan shabu, biasanya akan tidur terus-menerus selama beberapa hari, mengalami paranoid, dan cemas berlebihan. Shabu merupakan jenis narkoba stimulan yang membuat kerja jantung dan otak lebih cepat.
Lain lagi jika menghisap ganja. Tanda-tanda pengguna ganja antara lain, mata merah dan makannya banyak.
Pengguna narkoba juga cenderung mengalami perubahan perilaku, seperti mudah marah, agresif, ada pula yang mengalami halusinasi, dan berbicara sendiri. "Contohnya pengguna heroin. Dia akan berpikir instan, memudahkan segala cara yang diinginkan. Yang dia mau harus dapat segera," kata Danardi.
Pengguna heroin juga kerap membawa korek api, sendok patah, hingga permen karet. Danardi menjelaskan, barang-barang tersebut digunakan untuk membakar putaw. Untuk permen karet yang digunakan adalah bungkus alumunium foilnya.
Bagaimana jika menggunakan jarum suntik? Tanda pengguna jarum suntik tentu bisa diilihat dari bekas-bekas suntikan di tangannya. Pengguna narkoba jarum suntik ini biasanya suka mengenakan baju lengan panjang untuk menutupi bekas suntikan.
Menurut Danardi, jika keluarga atau teman terdekat mencurigai seseorang menggunakan narkoba, sebaiknya diajak bicara secara perlahan terlebih dahulu. Kemudian diajak untuk berobat atau menjalani rehabilitasi
CARA AGAR TERHINDAR DARI NARKOBA
Oleh : Valentino ( Kepala Desa )
TIP CARA MENGHINDARI NARKOBA ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
1. Jangan pernah mencobanya, walaupun untuk iseng atau untuk alasan lain, kecuali perintah dokter atau alasan medis.
2. Kuatkan iman, mantapkan pribadi, pakailah rasio ( pemikiran, pertimbangan ) lebih banyak dari pada emosi.
3. Jangan menghindar dari masalah, tetapi hadapi dan atasi persoalan sampai tuntas, bila tak mampu konsultasi pada ahli.
4. Pililah pergaulan yang aman dan jangan berbahaya.
5. Pilih kegiatan yang sehat dan tidak merugikan diri sendiri ataupun orang lain, ikutilah kegiatan olah raga dan organisasi sosial. Lakukan hobi bersama teman dan keluarga.
6. Gunakan waktu dan tempat yang aman, jangan kelyuran malam – malam. Bersantailah dengan keluarga, berkaroeke, piknik, makan bersama, beres bersama dan nonton bersama keluarga.
7. Selalu berusaha menjadi pribadi yang baik, bertindak positif, bertanggung jawab, jadilah sosok yang diteladani.
8. Berusahalah saling mendengar, saling mengingatkan dan saling memaafkan agar mendewasakan pribadi masing – masing.
9. Buatlah keluarga, rumah tangga menjadi tempat yang paling menyenangkan, paling menenangkan sehingga membuat betah tinggal dirumah dengan keluarga.
10. Selalu ingat bahwa ancaman, hukuman bagi pengguna narkoba apalgi bagi pengedar narkoba adalah lembaga pemasyarakatan.
11. Ingatkan bahwa narkoba akan merusak otak, susunan syaraf dan ginjal, lever dan sebagainya.
Dengan demikian Lebih baik mencegah putera puteri kita terkena pengaruh narkoba dari pada mengobatinya, karena untuk proses pengobatan dan penyembuhan tidaklah mudah dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
PENYEBAB PENGUNAAN NARKOBA
OLEH : SUDARMAN ( SEKRETARIS DESA )
?
Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi dua faktor, yaitu :
1. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti kepribadian, kecemasan, dan depresi serta kurangya religiusitas. Kebanyakan penyalahgunaan narkotika dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab remaja yang sedang mengalami perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan individu yang rentan untuk menyalahgunakan obat-obat terlarang ini. Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna narkoba.
2. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan seperti keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan.
Faktor-faktor tersebut diatas memang tidak selau membuat seseorang kelak menjadi penyalahgunaan obat terlarang. Akan tetapi makin banyak faktor-faktor diatas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahgunaan narkoba. Hal ini harus dipelajari Kasus demi kasus.
Faktor individu, faktor lingkungan keluarga dan teman sebaya/pergaulan tidak selalu sama besar perannya dalam menyebabkan seseorang menyalahgunakan narkoba. Karena faktor pergaulan, bisa saja seorang anak yang berasal dari keluarga yang harmonis dan cukup kominikatif menjadi penyalahgunaan narkoba.
Tanda Gejala Dini Korban Penyalahgunaan Narkoba
Menurut Ami Siamsidar Budiman (2006 : 57–59) tanda awal atau gejala dini dari seseorang yang menjadi korban kecanduan narkoba antara lain :
1. Tanda-tanda fisik Penyalahgunaan Narkoba
Kesehatan fisik dan penampilan diri menurun dan suhu badan tidak beraturan, jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif, nafas sesak,denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, nafas lambat/berhenti, mata dan hidung berair,menguap terus menerus,diare,rasa sakit diseluruh tubuh,takut air sehingga malas mandi,kejang, kesadaran menurun, penampilan tidak sehat,tidak peduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi tidak terawat dan kropos, terhadap bekas suntikan pada lengan atau bagian tubuh lain (pada pengguna dengan jarum suntik)
2. Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di rumah
Membangkang terhadap teguran orang tua, tidak mau mempedulikan peraturan keluarga, mulai melupakan tanggung jawab rutin di rumah, malas mengurus diri, sering tertidur dan mudah marah, sering berbohong, banyak menghindar pertemuan dengan anggota keluarga lainnya karena takut ketahuan bahwa ia adalah pecandu, bersikap kasar terhadap anggota keluarga lainnya dibandingkan dengan sebelumnya, pola tidur berubah, menghabiskan uang tabungannya dan selalu kehabisan uang, sering mencuri uang dan barang-barang berharga di rumah, sering merongrong keluarganya untuk minta uang dengan berbagai alasan, berubah teman dan jarang mau mengenalkan teman-temannya, sering pulang lewat jam malam dan menginap di rumah teman, sering pergi ke disko, mall atau pesta, bila ditanya sikapnya defensive atau penuh kebencian, sekali-sekali dijumpai dalam keadaan mabuk.
3. Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di sekolah
Prestasi belajar di sekolah tiba-tiba menurun mencolok, perhatian terhadap lingkungan tidak ada, sering kelihatan mengantuk di sekolah, sering keluar dari kelas pada waktu jam pelajaran dengan alasan ke kamar mandi, sering terlambat masuk kelas setelah jam istirahat; mudah tersinggung dan mudah marah di sekolah, sering berbohong, meninggalkan hobi-hobinya yang terdahulu (misalnya kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga yang dahulu digemarinya), mengeluh karena menganggap keluarga di rumah tidak memberikan dirinya kebebasan, mulai sering berkumpul dengan anak-anak yang “tidak beres” di sekolah.

Sesi Kegiatan Keagamaan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan