Penyuluhan tentang alat kontrasepsi
Dusun VIII Sungai Bilang
Dipublikasi pada 11 December 2019
Deskripsi
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah lama menggalakkan Program Keluarga Berencana dengan moto "Dua Anak Cukup". Program tersebut tidak hanya bertujuan untuk mengendalikan jumlah penduduk, tapi juga menurunkan angka kematian ibu dan anak.Guna mewujudkan program tersebut, masyarakat dianjurkan untuk menggunakan alat kontrasepsi setiap kali berhubungan seksual. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan kelahiran dan bahkan juga mencegah infeksi menular seksual (IMS).
alkon terdiri dari:
1. Kondom
Berdasarkan survei terhadap 13.506 responden, sebagian besar responden yaitu sekitar 63,2% memilih kondom sebagai alat kontrasepsi andalan.
Jenis alat kontrasepsi ini efektif mencegah kehamilan hingga 98% asalkan dipasang dengan benar dan tidak bocor. Bahkan, kondom merupakan satu-satunya alat kontrasepsi yang dapat mencegah penyebaran infeksi menular seksual (IMS).
Provinsi yang banyak menggunakan kondom sebagai alat kontrasepsi adalah Bengkulu (87%), Bali (80%), dan DKI Jakarta (76%).
2. IUD
Setelah kondom, IUD menempati posisi kedua sebagai alat kontrasepsi paling populer di Indonesia. Hal ini telah terbukti melalui survei internal, bahwa sekitar 8,9% responden menggunakan alat ini.
IUD adalah alat kecil berbentuk T yang dimasukkan ke dalam rahim guna mencegah terjadinya pembuahan. IUD terdiri dari 2 jenis, yaitu:
IUD tembaga: tidak mengadung hormon dan kandungan tembaganya bertindak sebagai spermisida untuk membunuh sperma yang masuk.
IUD hormonal: mengandung progestin, fungsinya untuk mencegah sperma membuahi sel telur.
Tingkat efektivitas IUD mencapai 99,8% dalam mencegah kehamilan. Alat KB ini bahkan dapat digunakan 3-5 tahun, tergantung dari jenis IUD yang Anda pilih.
3. Pil KB
Pil KB termasuk ke dalam tiga besar alat kontrasepsi paling populer di Indonesia dan dipilih oleh 7,4% responden.
Pil KB mengandung dua hormon, yaitu estrogen dan progestin, yang berfungsi untuk menghambat pelepasan sel telur (ovulasi). Kontrasepsi hormonal ini memiliki tingkat efektivitas hingga 98%, selama diminum secara rutin dan sesuai aturan.
4. Suntik KB
Suntik KB termasuk salah satu jenis alat kontrasepsi yang cukup diminati di Indonesia dan dipilih oleh sekitar 5% responden.
Suntik KB mengandung hormon progesteron atau kombinasi progesteron dan estrogen dan disuntikkan pada lengan bagian atas atau bagian bokong setiap 3 bulan guna melindungi wanita dari kehamilan.
5. Tubektomi
Dari total 13.506 responden yang mengikuti survei, sebanyak 3,1% di antaranya mensterilisasi diri dengan tubektomi. Angka ini terbilang cukup banyak sehingga menandakan bahwa wanita cukup berani memutuskan berhenti punya anak.
Tubektomi adalah salah satu bentuk kontrasepsi mantap (kontap) dengan cara memotong tuba falopii atau saluran tuba. Ketika tuba falopii dipotong, maka sel telur tidak dapat masuk ke dalam rahim dan sperma pun tidak bisa membuahi sel telur. Tubektomi ini biasanya ditujukan untuk pasangan usia subur yang sudah tidak ingin punya anak lagi.
Tuba falopii yang sudah dipotong tidak dapat dikembalikan lagi seperti semula. Oleh karena itulah, tubektomi termasuk salah satu metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) yang bersifat permanen. Alat KB ini juga efektif mencegah kanker ovarium.
6. KB Implan
Menurut survei terhadap 13.506 responden, sebanyak 1,5% di antaranya menggunakan KB implan atau susuk KB.
Alat kontrasepsi ini dimasukkan ke bawah kulit lengan atas dan cukup banyak diminati karena pemasangannya cukup mudah, efektif, dan memberikan perlindungan yang cukup lama. Bahkan, hampir 99% penggunaan KB implan efektif mencegah terjadinya kehamilan selama 3 tahun.
7. Vasektomi
Selama ini, alat kontrasepsi sering kali diidentikkan dengan wanita. Padahal, pria juga dianjurkan untuk menggunakan alatnya demi mencegah kehamilan.
Hanya sebanyak 0,6% pria telah melakukan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) berupa vasektomi atau operasi pemotongan vas deferens, yaitu saluran berbentuk tabung kecil di dalam skrotum yang membawa sperma dari testis menuju penis.
Akibatnya, akses sperma menuju air mani jadi tertutup sehingga mencegah pembuahan. Perlu diingat bahwa vasektomi bukanlah proses kebiri sehingga pria masih bisa ereksi dan tidak memengaruhi kejantanan pria.
Sesi Kegiatan Keagamaan