Gambaran Umum
GAMBARAN UMUM KAMPUNG KB LAPATAU
DESA LIPUKASI
A. Sejarah Singkat Desa Lipukasi
Pada hakikatnya pembangunan yang kita laksanakan ini ialah untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya dan seluruh masyarakat Indonesia guna terwujudnya cita-cita-cita dan tujuan nasional yaitu menciptakan masyarakat adil dan makmur, merata material dan spiritual yang berdasarkan Panacasila dan UndangUndang Dasar 1945.
Oleh karenanya desa sebagai soko guru dan tulang punggung Negara untuk terwujudnya cita-cita tersebut tentu segala aktivitas, potensi dan kreasi terletak didesa sebab desa adalah unit pemerintahan terendah yang diserahi tanggung jawab mengelolah pembangunan disektor terdepan.
Seyogyanya aparatur desa selaku unit yang langsung bersama masyarakat merasa bertanggung jawab dalam rangka mensukseskan pembangunan, jadi masyarakat selain sebagai obyek juga sekaligus menjadi subyek pembangunan itu.
Dengan dasar itu, peran serta masyarakat perlu ditumbuhkan dalam segala kegiatan pembangunan agar secara bersama-sama bertanggung jawab mensukseskan Pemabangunan Nasional.
Segala upaya pemerintah untuk meningkatkan dan menumbuhkan kreasi dan gairah membangunan di desa telah dilaksanakan, yang salah satunya adalah dengan melaksanakan lomba pembangunan desa yang merupakan perwujudan adanya kesadaran masyarakat membangun desanya.
Pada akhirnya pembangunan desa tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh satu pihak saja tanpa kordinasi dan kerjasama dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Pada umumnya masyarkat Desa Lipukasi hidup ditengah-tengah Sosial Budaya yang beraneka ragam disamping sebagai masyarakat sosial petani juga dalam budayanya sebagai masyarakat awan yang peka terhadap perkembangan zaman.
Demikianlah masyarakat Desa Lipukasi yang telah banyak sekali mengalami pertukaran zaman seirama dengan perkembangan sejarah yang pernah dialaminya. Era cultural dan sosial kemasyarakatan cukup memberi pengalaman hidup sebagai warga Desa cukup baik dalam persatuan dan kesatuan tetap utuh sehingga kondisi masyarakat tetap menjamin kelancaran pembangunan sejak zaman dahulu sampai sekarang. Menurut sejarah bahwa ciri sosial masyarakatnya berkaitan dengan nama
Desa Lipukasi yaitu dalam bahasa Bugis sebagai berikut :
- LIPU artinya WANUA.
- KASI artinya BERKASIH-KASIHAN ( Rukun ).
Jadi Dusun yang senantiasa diliputi oleh Kasih sayang sesama warganya; Pemberi nama ini menurut sejarah adalah diberikan oleh RAJA TANETE yang disebut DAENG NGASSENG yang mengangkat seorang raja kecil di Lipukasi dengan sebutan KARAENG LIPUKASI.
Di dalam pemerintahan RAJA-RAJA dahulu, Lipukasi banyak mengalami perubahan status yaitu pernah menjadi daerah otonom dan Kerajaan Tanete, kemudian menjadi daerah persekutuan selanjutnya menjadi Distrik dan terkahir Desa. Pada penyerahan kedaulatan Republik Indonesia setelah Kerajaan Tanete dirubah menjadi Kecamatan Administratip dimana telah terbentuk Kabupaten Dati II Barru maka Distrik Lipukasi pun beralih menjadi Desa Lipukasi.
Sebagai salah satu dari 10 Desa dalam Kecamatan Tanete Rilau, Desa Lipukasi mempunyai ciri umum sama dengan desa-desa lain baik dalam bentuk Geografi, Klimatologi, Monografi dan Demografinya.
Begitu pula dari wawasan budaya sampai kepada struktur Sosial masyarakatnya; Dalam bentuk dan susunan pemerintahan sejak terbentuknya Desa Lipukasi telah beberapa kali berganti Kepala pemerintahan sebagai pencerminaan Demokrasi Rakyat, baik ia sebagai Kepala Desa yang dipilh maupun yang diangkat oleh pejabat dalam suatu keadaan yang mendesak, kesemuanya memerintah Desa Lipukasi dengan baik dan disenangi oleh masyarakatnya. Adapun Kepala Desa yang pernah memerintah Desa Lipukasi adalah sebagai .
1. SYAMSUDDIN
2. AHMAD SALOMONI
3. HARUNA
4. H.PANNA
5. H. SYAMSUDDIN.P
6. H.M.ARFAH
7. H.A. MADJID NGARU
8. MAHARUDDIN
9. AWALUDDIN, SE,MM
Sebagai Kepala Desa yaitu AWALUDDIN, SE,MM diangkat oleh Bupati tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dengan Surat Keputusan Bupati Barru No. 117/DPMD,PPKB,PPPA/I/2023 Januari 2023 TENTANG PENGESAHAN DAN PENGANGKATAN KEPALA DESA TERPILIH PERIODE 2023-2029 OLEH BUPATI BARRU.
Dalam menangani Pembangunan di Desa ini, yang telah berada diambang Tahun II maka atas Kordinasi dengan lembaga-lembaga yang ada seperti BPD, LPM dan organisasi masyarakat lainnya telah tersusun suatu program pembangunan yang representatif menjadi acuan dalam menjalankan roda pemerintahan di Desa Lipukasi.
Sasaran pokok Pembangunan Desa ini relevan dengan pola dasar pembangunan daerah yang titik beratnya masih terletak pada sektor pertanian yang mendukung sektor lainnya seperti sektor ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
Desa lipukasi dewasa ini tengah berpacu dalam segala sektor guna mengejar ketinggalan yang dialaminya, terutama upaya peningkatan status Swasembada yang mampu membangun diri sendiri dalam rangka membangun masyarakat Indonesia seutuhnya berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
B. Monografi Desa Lipukasi
I. Geografi
Letak Desa Lipukasi sebagai salah satu di antara 10 Desa/Kelurahan dalam wilayah Kecamatan Tanete Rilau pada 98 KM dari Ibukota Profinsi Sulawesi Selatan Makassar atau 7 KM dari Ibukota Kabupaten Barru atau 4
KM dari Ibukota Kecamatan Tanete Rilau, berbatasan dengan :
- Sebelah Utara : Desa Garessi Kec.Tanete Rilau
- Sebelah Selatan : Kel. Tanete Kec. Tanete Rilau
- Sebelah Timur : Desa Palakka kec. Barru/
Desa Lempang Kec.Tanete Riaja
- Sebelah Barat : Laut Makassar
Luas Desa Lipukasi dibagi dalam 6 Dusun, terdiri atas 16 RT dengan luas seluruhnya + 15,44 KM atau 1.544 HA
II. Keadaan Tanah dan Iklim
Keadaan tanah desa Lipukasi mempunyai Karakteristik sebagai berikut :
a. Di bagian Timur pada umumnya terdiri dari Gunung dan Bukit yang sebahagian sudah diolah dan dimanfaatkan untuk perkebunan dan sisanya masih merupakan kawasan hutan.
b. Dibagian Tengah terdapat dataran rendah digunakan untuk daerah pertanian dan pada umumnya merupakan sawah tadah hujan dan sebahagian untuk tanah Perumahan/Perkampungan.
c. Di bagian Barat merupakan daerah pantai yang juga digunakan untuk perumahan dan sebahagian merupakan tempat pemeliharaan ikan/udang(Pertambakan Empang).
Dunia hewan terdiri dari Ternak : Sapi, Angsa, Ayam Kampung, Bebek, dan
Anjing.
Tumbuhan Perkebunan meliputi : Kacang-Kacangan, ubi-ubian dan Sayur. Keadaan iklim di Desa Lipukasi seperti daerah lain di Sulawesi Selatan mengenal 2 macam musim yaitu Panas dan Hujan. Dalam bulan April sampai Oktober biasanya bertiup angin dari Timur yang lebih dikenal dengan musim Kemarau dan pada bulan Nopember samapai dengan Maret bertiup angin dari Barat yang bersamaan pula dengan turunnya Hujan dikenal dengan musim penghujan.
KAMPUNG KB LAPATAU DESA LIPUKASI
A. Kampung KB Lapatau
Kampung KB adalah satuan wilayah setingkat Desa yang memiliki kriteria tertentu dimana terdapat keterpaduan program kependudukan, Keluarga Berencana dan pembangunan keluarga serta sektor terkait yang dilaksanakan secara sistemik dan sistematis.
Ada beberapa hal yang melatar belakangi terbentuknya Kampung KB, yaitu : (1) Program KB tidak lagi bergema dan terdengar gaungnya seperti pada era Orde Baru, (2) untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program BANGGA KENCANA serta pembangunan sector terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas, (3) penguatan program BANGGA KENCANA yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat, (4) mewujudkan cita-cita pembangunan Indonesia yang tertuang dalam Nawacita terutama agenda prioritas ke 3 yaitu “Memulai pembangunan dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan" serta Agenda Prioritas ke 5, yaitu "Meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia", (5)
mengangkat dan menggairahkan kembali program KB guna menyongsong
tercapainya bonus demografi yang diprediksi akan terjadi pada tahun 2010 – 2030.
Kampug KB ‘LAPATAU’ di Kecamatan Tanete Rilau terletak di Desa Lipukasi yang dicanangkan oleh Bapak Bupati Barru pada tanggal 24 Agustus 2017 yang lalu. Desa Lipukasi sendiri terpilih karena masih rendahnya jumlah peserta KB Selain itu pula juga karena masih banyaknya jumlah keluarga sejahtera I dan Pra KS.
Prasyarat dan kriteria pembentukan kampung kb
a. Prasyarat :
1. Tersedia Data dan Informasi keluarga;
2. Adanya dukungan dan Komitmen Pemda;
3. Partisipasi Aktif masyarakat, tokoh masyarakat dan PPKBD, Sub-
PPKBD serta para Kader;
b. Kriteria :
1. Kriteria Sasaran Utama:
a) Jumlah keluarga miskin di atas rata-rata tingkat desa dimana kampung tersebut berada;
b) Jumlah peserta KB tingat desa dimana kampung tersebut berlokasi.
2. Kriteria Wilayah (pilihan sesuai kondisi) :
a) Kumuh;
b) Pesisir/Nelayan;
c) Daerah Aliran Sungai (DAS);
d) Bantaran Kereta Api;
e) Kawasan Miskin (termasuk miskin perkotaan);
f) Terpencil;
g) Wilayah Perbatasan;
h) Kawasan Industri;
i) Kawasan Wisata;
j) Tingkat Kepadatan Penduduk Tinggi.
Pada dasarnya ada tiga hal pokok yang dapat dijadikan bahan pertimbangan sebagai syarat dibentuknya Kampung KB dalam suatu wilayah, yaitu :
1. Pertama, tersedianya data kependudukan yang akurat.
2. Kedua, dukungan dan komitmen Pemerintah Daerah.
3. Ketiga, partisipasi aktif masyarakat
B. Kegiatan Kampung KB Lapatau Desa Lipukasi
Pokja Kampung KB Lapatau terdiri dari 4 Seksi yaitu : 1. Seksi Penyediaan Data Keluarga dan Dukumen Kependudukan, 2. Seksi Perubahan Perilaku Keluarga, 3. Seksi Peningkatan Cakupan Layanan dan Rujukan Keluarga, 4. Seksi Penataan Lingkungan keluarga dan Masyarakat. Jumlah keseluruhan anggota Pokja Kampung KB sebanyak 28 orang. Masing masing pokja memiliki Rencana kegiatan yang dilaksanakan dalam setiap tahunnya.
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 2943
Jumlah Kepala Keluarga 1371
Jumlah PUS 651
Keluarga yang Memiliki Balita 321
Keluarga yang Memiliki Remaja 742
Keluarga yang Memiliki Lansia 515
Jumlah Remaja 744
Total
529Total 122
Status Badan Pengurus
Sarana dan Prasarana
BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada
BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada
BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada
UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada
PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada
Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada
Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
APBN APBD Dana Desa Swadaya Masyarakat |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
MARWIAH, S.E 197007252022212005 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
SK Kecamatan tentang Kampung KB SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
3 orang pokja terlatih dari 28 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Ya |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan |
Ya,
PK dan Pemutahiran Data Data Rutin BKKBN Potensi Desa |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Triwulan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Bulanan |