Gambaran Umum


Desa Tlekung adalah desa paling tinggi datarannya untuk di wilayah Kecamatan Junrejo Kota Batu. Desa Tlekung terdiri dari 3 Dusun yaitu Dusun Gangsiran, Dusun Putuk, dan Dusun Tlekung, mata pencaharian masyarakat Desa Tlekung pada umumnya bertani padi, sayur mayur dan ternak sapi perah.

Desa Tlekung merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Junrejo, Batu. Desa ini berlokasi tak jauh dari pusat hiburan kota Batu, yakni Batu Night Spectacular (BNS) dan Predator Fun Park. Jarak yang ditempuh hanya sekitar 2 KM.  Desa ini sangatlah asri, selain udaranya yang sejuk, air nya pun jernih dan segar.

Tak hanya itu, pemandangannya pun sangatlah indah karena sangat dekat dengan jalur lintas barat atau yang akrab disebut dengan Jalibar. Jalibar sendiri merupakan jalur atau jalan alternatif dari Desa Tlekung dan Oro-Oro Ombo menuju kota Batu. Jarak yang ditempuh sekitar 5 sampai 7 KM untuk sampai ke Kota Batu. Berbicara mengani potensi, Desa Tlekung terbilang sangat memiliki potensi, mulai dari potensi pertanian, kesenian, produk, hingga potensi wisata. Dalam sektor pertanian, Desa Tlekung terkenal dengan Jambu kristalnya. 

Dalam sektor wisata, Desa Tlekung memiliki beberapa tempat wisata andalan yakni Coban Putri, Kolam renang Kaigun, dan Predator Fun Park. Coban Putri sendiri merupakan wisata air terjun yang sangat diminati oleh wisatawan. Dengan tiket Rp.10.000 saja kita sudah bisa menikmati keindahan air terjun ini. Selain airnya yang segar, pemandangan sekitar Coban Putri sangatlah instagramable. Berikutnya ada Kolam renang Kaigun. Wisata ini belum banyak dikenal oleh warga diluar Desa Tlekung dikarenakan masih dalam tahap pembangunan. Meski begitu, warga Desa ini sendiri sangatlah antusias dan sangat menantikan tempat wisata yang satu ini dibuka. Yang terakhir yaitu Predator Fun Park, merupakan tempat wisata terkenal di Kota Batu setelah Jatim Park 1,2, dan 3. Tempat wisata ini sangat cocok dinikmati bersama keluarga atau bersama teman-teman dikarenakan didalamnya terdapat banyak sekali wahan bermain serta wisata edukasi mengenai hewan predator seperti buaya, ular, dan lain-lain. Selain itu, Desa ini juga terkenal dengan hasil susu nya yang melimpah. Hasil susu yang melimpah ini diolah oleh warga sekitar menjadi produk makanan ringan seperti stick susu, dan lain sebagainya.


SEJARAH   

Pada awalnya, Desa Tlekung merupakan hutan yang terdiri dari banyak bukit. Hutan ini digunakan sebagai tempat latihan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI). Hutan ini dahulunya, juga pernah digunakan oleh Kerajaan Singasari untuk melatih kekuatan dan ketangkasan para prajuritnya.

 Pada tahun 1814, Putri Larmini (nenek moyang Desa Tlekung) menemukan keberadaan hutan ini. Kemudian, hutan dibabat oleh Putri Larmini agar dapat digunakan sebagai jalan. Jalan yang dibuat berawal dari Gading Kulon sampai dengan Desa Seruk, dengan arah yang berkelok-kelok atau dalam bahasa Jawa disebut dengan mlekang-mlekung (memiliki banyak tikungan). Banyaknya tikungan pada jalan inilah yang menjadi asal-muasal nama Desa Tlekung. Atas jasa yang dilakukan Putri Larmini, masyarakat mengabadikannya dengan menyematkan nama Putri Larmini pada salah satu jalan yang berada di Dusun Gangsiran.

VISI DAN MISI

Visi :

        Terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat desa tlekung melalui pembangunan di segala bidang yang menitik beratkan pada sektor pengembangan wisata dalam arti luas

Misi :

1.      Memanfaatkan potensi desa terutama SDM sehingga dapat menumbuh kembangkan kesadaran dan kemandirian dalam pembangunan desa yang berkelanjutan

2.       Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengobatan gratis serta lebih mengefektifkan pelayanan di polindes

3.  Meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat dengan menggalakkan usaha ekonomi kerakyatan melalui program strategis di bidang produksi pertanian, pemasaran, koperasi, usaha kecil dan menengah .

4.     Meningkatkan hasil pertanian dengan peningkatan akses sumber daya alam dan sumber daya manusia

Struktur Organisasi Pemerintah


Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
4555
Jumlah Kepala Keluarga
1487
Jumlah PUS
891
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
331
Keluarga yang Memiliki Remaja
653
Keluarga yang Memiliki Lansia
417
Jumlah Remaja
875
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
763
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
128

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Tidak Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
Dana Desa
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
Diah Risyiati, S.Si
19811227 200604 2 016
Regulasi dari pemerintah daerah Tidak Ada
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 5 orang pokja terlatih
dari 15 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Tidak Ada
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Belum Diisi

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi:
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Tahunan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Tahunan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Tahunan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Tahunan