Gambaran Umum


Desa Gembleb
        Kampung KB di Kecamatan Pogalan terletak di Dusun Gembleb  Desa Gembleb. Desa dengan luas 145,080 hektar terletak di wilayah kecamatan Pogalan bagian utara. Batas wilayah desa Gembleb,  sebelah utara berbatasan dengan desa Ngulanetan dan desa Ngulankulon  sebelah timur tanah Perhutani sebelah selatan desa Bendorejo sebelah barat  desa Ngadirenggo dan desa Pogalan.
Desa Gembleb terdiri dari 3 (tiga) dusun yaitu :
NO    Dusun    JUMLAH
                             RW    RT
1.    Kayujaran    4     12
2.    Gembleb     5     15
3    Suren            3       8

Jumlah penduduk desa Gembleb sebanyak 6.407 jiwa yang terdiri laki-laki 3.068 jiwa dan perempuan 3.339 jiwa

Mata pencaharian pokok
NO    JENIS PEKERJAAN    LAKI-LAKI        PEREMPUAN
1.    Petani                                     1.399                 1.418
2.    Buruh tani                                 928                     967
3.    Buruh migrant                                                         17
4.    PNS                                               37                        22
5.    Pengrajin rumah tangga       139                      112
6.    Peternak                                   607                         89

Dusun Gembleb
Dusun Gembleb salah satu dari tiga dusun di wilayah Desa Gembleb dan dijadikan wilayah Kampung KB.Dusun ini merupakan wilayah terluas yang meliputi 5 RW dan 15 RT dengan jumlah penduduk sebanyak 2.758 jiwa yang terdiri 1.321 jiwa laki-laki dan 1.437 jiwa wanita. Terdiri 954 kk dengan jumlah PUS sebanyak 581.

Data Keluarga Berencana
Dari PUS berjumlah 581 yang sudah ber KB menggunakan semua metode sebanyak 441 ( 75,9 % ) dan yang  menggunakan MKJP sebanyak 46 (10,43 %). Melihat angka tersebut tindak lanjut yang perlu dilaksanakan pemberian konseling utamnya keluarga yang sudah tidak ingin punya anak lagi diarahkan untuk menggunakan kontrasepsi MKJP.

Data Pendidikan
Tingkat pendidikan penduduk dusun Gembleb sudah cukup baik, lebih dari 40 % sudah tamat SLTP.

Kepemilikan Akte Kelahiran
Kepemilikan Akte Kelahiran untuk kelompok umur 0 – 24 th sudah cukup baik yang mencapai 76 %, namun dari kelompok lain sangat rendah. Untuk itu perlu penggerakan dan fasilitasi untuk kelompok tersebut.

Kegiatan Kelompok Tri Bina
Hampir semua kegiatan Bina-bina masih rintisan dan perlu penggarapan yang lebih serius.

Mata Pencaharian
Sebagian besar adalah petani, peternak dan sebagian pengrajin industry rumah tangga. Untuk sector peternak perlu ditingkatkan melihat potensi pakannya tidak sulit  dengan lahan sendiri ataupun di lahan perhutani. Selain itu pengrajin industri rumah tangga perlu peningkatan skill permodalan dan pemasaran

Potensi Yang ada
1.    Mushola sebagai sarana ibadah
2.    Gedung PAUD
3.    Gedung Sekolah Dasar Negeri
4.    Ponkedes
5.    Wilayah hutan bisa dimanfaatkan untuk perkebunan dan         peternakan
6.    Bila ada sarana dan biaya masyarakat mau untuk berlatih dan belajar
7.    Ada tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai kerajinan missal bambu
8.    Dekat bahan baku bila untuk sarana home industri makanan seperti keripik singkong dan pisang tapi belum diolah secara maksimal.

Langkah- langkah yang telah dilakukan
1.    Sosialisasi tingkat Kecamatan
2.    Advokasi dan pembentukan Komitment tingkat Kecamatan
3.    Sosialisasi tingkat desa dan Dukuh
4.    Pembentukan Pokja Desa
5.    Melakukan Pendataan keluarga
6.    Pembentukan Kelompok Tribina yang belum terbentuk
7.    Mendirikan Gapura Kampung KB yang diikuti tiap RT
8.    Memberdayakan masyarakat dengan potensi yang ada
9.    Meningkatkan pemakaian MKJP
10.    Membuat Profil Kampung KB

Permasalahan yang muncul di Kampung KB diantaranya
1.    Masih sulit merubah mindset baik dari masyarakat maupun para Perangkat Desa tentang Kampung KB. Masih banyak anggapan bahwa Kampung KB merupakan kampungnya orang ber-KB.
2.    Masih rendah dukungan program baik dari Perangkat Desa maupun masyarakat secara umum
3.    Masih ada anggapan bahwa program Kampung KB untuk kepentingan petugas.
4.    Belum adanya anggaran untuk program kegiatan fisik sangat menghambat untuk pembangunan yang dapat dilihat.
5.    Sulit memajukan kegiatan bina-bina karena masyarakat menganggap program tersebut kurang ada gunanya.




Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
4669
Jumlah Kepala Keluarga
1648
Jumlah PUS
653
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
276
Keluarga yang Memiliki Remaja
652
Keluarga yang Memiliki Lansia
616
Jumlah Remaja
665
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
516
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
137

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBN
APBD
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
SUNARTI, S.Sos
196705061990032007
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 25 orang pokja terlatih
dari 25 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Tidak Ada
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Belum Diisi

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Tahunan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Tahunan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Tahunan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Bulanan