Gambaran Umum
Dari hasil pengamatan dan survey yang telah dilakukan oleh pemerintah
maupun swasta menunjukkan bahwa program pembangunan sampai dengan saat ini
masih belum dapat dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat luas, khususnya
mereka yang tinggal di wilayah tertinggal, terpencil, perbatasan, pesisir, kepulauan, kumuh dan miskin. Guna lebih meningkatkan
efektifitas dan pemerataan pembangunan di seluruh pelosok terpencil wilayah
Indonesia maka diperlukan upaya terobosan untuk mempercepat proses pembangunan,
khususnya daerah pinggiran yang terpencil yang selama ini belum sempat
menikmati pembangunan.
Kampung KB merupakan program inovasi dari pemerintah pusat yang bertujuan
untuk mempercepat proses pembangunan dengan memfokuskan pembangunan pada
kantong-kantong wilayah pinggiran yang paling buruk hasil pembangunannya khususnya
yang berkaitan dengan program KB di wilayah tersebut. Kampung KB merupakan
istilah untuk menyebut wilayah setingkat Dusun atau RW di desa / kelurahan yang
program pembangunan KB nya paling tertinggal dari wilayah lain. Diharapkan
dengan adanya Kampung KB maka wilayah tersebut program pembangunan secara
keseluruhan dapat dinikmati oleh masyarakat atau berhasil. Keberhasilan
tersebut meliputi tidak hanya program KB semata melainkan juga aspek-aspek
program pembangunan lainnya seperti kesehatan, pendidikan, pertanian,
peternakan dan perekonomian secara umum. Dengan demikian diharapkan dengan
adanya Kampung KB maka kesejahteraan masyarakat diwilayah tersebut secara
otomatis dapat lebih meningkat.
Dusun Tanah Celeng Desa Plososari
Kecamatan Grati
sebagai “Kampung KB” di Kecamatan Grati merupakan dusun yang paling
tertinggal diantara 4 dusun yang ada di desa Plososari. Empat dusun di desa Plososari meliputi Dusun Krajan, Dusun Sumber Suko, Dusun Tanah Celeng, dan Dusun Rembang. Jumlah penduduk di Dusun Tanah Celeng sebanyak 329 terdiri dari 145 penduduk laki-laki dan 184 penduduk perempuan.
Jumlah PUS sebanyak 51 dan PUS yang ikut KB sebanyak 33. Dibidang Ketahanan Keluarga masih
belum terbentuknya Bina-bina Keluarga. Dibidang kesehatan masih rendahnya
tingkat kesadaran masyarakat dalam menerapkan pola hidup sehat. Dibidang
pendidikan masih rendahnya kesadaran untuk mendapatkan pendidikan menengah dan
tinggi.
Kondisi yang diharapkan dari adanya Kampung KB di Dusun Tanah Celeng adalah adanya perubahan
disegala aspek lini pembangunan baik program KB maupun program yang lainnya. Di
bidang program KB diharapkan adanya peningkatan penggunaan MKJP baik Implant,
IUD, MOP dan MOW serta menurunnya angka perkawinan usia dini. Dibidang
ketahanan keluarga diharapkan terbentuknya Bina-bina Keluarga serta UPPKS dan
PIK-Remaja. Dibidang kesehatan diharapkan meningkatnya animo masyarakat untuk
datang ke Posyandu dan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk membuat jamban
keluarga. Dibidang pendidikan diharapkan meningkatnya kesadaran masyarakat
untuk bersekolah ke jenjang menengan dan tinggi maupun pondok pesantren.
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 329
Jumlah Kepala Keluarga 120
Jumlah PUS 51
Keluarga yang Memiliki Balita 13
Keluarga yang Memiliki Remaja 34
Keluarga yang Memiliki Lansia 12
Jumlah Remaja 34
Total
33Total 18
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Tidak Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Tidak Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Tidak Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
APBN APBD Dana Desa Swadaya Masyarakat |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
MUKHAMMAD ISMAIL 196411161993031012 |
Regulasi dari pemerintah daerah | Tidak Ada |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
1 orang pokja terlatih dari 1 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Tidak Ada |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan | Tidak Ada |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Tidak Ada |
Sosialisasi Kegiatan | Tidak Ada |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Bulanan |