Gambaran Umum
Ciater adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kecamatan ini berjarak sekitar 26 Km dari ibu kota ke arah barat daya. Pusat pemerintahannya berada di Desa Ciater. Kecamatan Ciater merupakan hasil pemekaran Kecamatan Jalan Cagak.
Ciater adalah desa di kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat, Indonesia.
Desa Ciater berada pada ketinggian 1.100-1.311 mdpl, dengan suhu rata-rata 18 °C hingga 21 °C. Desa Ciater termasuk dalam Zona Iklim Sedang dengan curah hujan 2.275 mm/tahun. Wilayah Desa seluas 20,93 km2 (atau sekitar 2.093 ha), dengan penggunaan lahan
- Permukiman seluas 112,5 Ha ;
- Perkebunan seluas 993,75 ha
- Hutan Lindung dan Rakyat 887,5 ha
- Wisata Alam 100 ha
KONDISI GEOGRAFIS & KLIMATOLOGI | |
Letak Geografis | 60 43’ 09” LS - 60 46’ 27” LS , 1070 36’ 54” BT - 60 39’ 51” BT |
Ketinggian | 1.100 mdpl s.d 1.311 m dpl |
Iklim | Zona Iklim sedang (Berdasarkan “Pembagian Iklim menurut ketinggian oleh Friedrich Franz WilhelmJunghuhn) Tipe B klasifikasi Schmidt dan Ferguson |
Suhu | 180C - 210C |
Curah Hujan | 2.275 mm/tahun (Tipe B klasifikasi Schmidt dan Ferguson) |
Kelembaban Udara | 45% - 97%. |
Kemiringan | 42,8% |
KEANEKARAGAMAN HAYATI | |
Flora (Tumbuhan) | Teh, Kopi, Pinus, Puspa (Schima walichii), Pasang (Quercus sp), Harendong (Melastoma polyanthum), Kihiur (Castanopsis javanica), Kipanggang (Schefflera grandiflora), Rengas (Glutta rengas), Mara (Macaranga tanarius), Saninten (Castanopsis argantea), Lemo (Litsea cubeba), Beringin/Walan/Ficus (Ficus deltoidea), Pandan Hutan (Pandanus sp), Rotan Bubuay (Daemonorops melanochaetes) Bunga Bangkai Jangkung (Amorphopallus Decus-Silvae) |
Fauna (Hewan) | Lutung (Presbytis cristata), Surili (Presbytis aygula), Owa jawa (Hylobates moloch), Jalarang (Ratufa bicolor), Macan Tutul (Panthera pardus), Trenggiling (Maniis javanica), Babi Hutan (Sus vitatus), Tupai, (Sciurus sp), Jenis Burung Titiran (Geopelia striata), Tekukur (Streptopalta chinensis), Kadanca (Ducula afnea), Alap-alap (Falcon mollocensis), Sesap Madu (Antruptus surgulensis), Elang Hitam (Ictinaetus malayensis), Elang Jawa (Spizateus bartelsi), Kipasan Ekor merah (Riphidura Phoenicura), Puyuh Gonggong (Arborophila javanica), Munguk Loreng (Sitta azuera), Kacamata Biasa (Zosterops palpebrosus), Cucak Gunung (Picnonotus bimaculatus). |
Di Desa Ciater berlokasi objek wisata pemandian air panas alam.[1] yang cukup ramai di kunjungi pengunjung dan pernah dijadikan lokasi syuting film layar lebar 3 Hari untuk Selamanya (2007).[2]
Desa Tangguh Bencana (DESTANA) Ciater[sunting | sunting sumber]
Erupsi Gunung Tangkuban Parahu pada tanggal 26 Juli 2019 dan 2 Agustus 2019 hingga hampir 2 bulan lamanya, mendorong niat beberapa warga Desa Ciater untuk membuka wawasan tentang Mitigasi Bencana. Setelah diarahkan dengan rujukan perundangan terkait kebencanaan, maka mengerucutlah pada Peraturan Peraturan Kepala BNPB Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Desa Tangguh Bencana (DESTANA), hingga akhirnya pada hari Kamis 26 September 2019, Desa Ciater memproklamirkan dirinya sebagai Desa Tangguh Bencana (DESTANA) dalam sebuah musyawarah di Balai Desa Ciater yang dihadiri oleh para Kepala Dusun, Ketua RW, Ketua RT serta perwakilan lembaga/organisasi Desa Ciater, dan dikeluarkanlah Surat Keputusan Kepala Desa Ciater Nomor : 141.12/Kep/31/2019 tentang Susunan Tim Relawan Kelompok Kerja DESTANA Ciater
Adanya program Desa Tangguh Bencana di wilayah Desa Ciater Kecamatan Ciater Kabupaten subang, ini memiliki nilai positif yang cukup besar baik bagi masyarakat maupun pemerintah Desa Ciater . Banyak pembelajaran tentang kebencanaan yang diperoleh masyarakat dan pemerintah desa. Masyarakat menjadi tahu dan memahami konsep penanggulangan bencana dengan baik, serta apa saja yang perlu dilakukan dalam rangka mengurangi risiko bencana di wilayah Desanya secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh
Dengan program ini pemerintah desa telah memiliki perencanaan dan program-program dalam hal penanggulangan bencana. Berbagai dokumen kajian dan perencanaan telah tersusun, seperti Kajian Risiko Bencana Desa, Perencanaan Penanggulangan Bencana (RPB) Desa termasuk Rencana Aksi Komunitas (RAK) Desa, perencanaan evakuasi Desa, Sistem Peringatan Dini Desa, dan Rencana Kontinjensi Desa, yang dihimpun menjadi satu bundel Dokumen Kesiagaan Desa Tangguh Bencana Ciater, di mana dokumen tersebut dibuat setiap tahun dan diserahkan kepada BNPB, BPBD Propinsi Jabar dan BPBD Kab Subang
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 4680
Jumlah Kepala Keluarga 1630
Jumlah PUS 936
Keluarga yang Memiliki Balita 327
Keluarga yang Memiliki Remaja 729
Keluarga yang Memiliki Lansia 407
Jumlah Remaja 1232
Total
591Total 345
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
Swadaya Masyarakat |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
Widaningsih 197611062023212009 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
15 orang pokja terlatih dari 15 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Ya |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan |
Ya,
PK dan Pemutahiran Data |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Bulanan |