Gambaran Umum


Desa Wangkelang adalah konon berasal dari kata “wong” Yang artinya orang, “Kelang” yang berasal dari kata kalangan yang arti harfiah dalam bahasa Indonesia adalah suatu tempat dan alangan dalam arti bahasa jawa adalah terhalang.
Konon cerita yang dituturkan oleh masyarakat secara turun temurun yaitu : seorang wali yang bernama MBAH KACIR  berada disuatu tempat dimana tempat tersebut terhalang oleh :
– Sebelah Barat dan utara sungai comal.
– sebelah selatan oleh hutan belantara
– Sebelah timur kali ukir
Akhirnya mbah Kacir membuka tempat tersebut untuk tempat pemukiman dan beliau wafat, tidak mempunyai keturunan, yang pada akhirnya tempat tersebut dihuni oleh seorang pendatang yang bernama MBAH MENANG sehingga tempat bersemayamnya MBAH KACIR disebut  ” MENANG “.
Sehubungan dengan daerah asal ( menang ) sering terjadi bencana, kemudian warga setempat berpindah ketempat yang sekarang menjadi desa WANGKELANG yang aslinya bernama  PAMUTIHAN.
Itulah sekilas sejarah terjadinya Desa Wangkelang, Kemudian Sejarah Kepemerintahan Desa Wangkelang adalah Sebagai Berikut :
– Kepala Desa Wangkelang yang pertama diangkat oleh pemerintahan kolonial Belanda yang bernama Bapak MADI, Beliau menjabat berkisar ± 25 tahun yaitu dari tahun 1898 sampai dengan 1923. Beliau berhasil membelikan tanah untuk penghasilan pamong Desa yang sekarang disebut tanah bengkok. dan prestasi lainnya.
– Kepala Desa Wangkelang yang ke Dua diangkat langsung  oleh masyarakat lewat pemilihan yang diadakan secara bisik – bisik dengan cara menggunakan lidi daun kelapa sebagai simbol perolehan suara. Beliau diangkat masih di dalam pemeritahan kolonial Belanda yaitu yang bernama Bapak SAMPIR Beliau mendapat julukan  Lurah POPO Karena Beliau menjabat sampai lanjut usia.
Adapun Prestasi yang didapat pada saat itu adalah :
– Terbangunnya lumbung desa
– Terbangunnya Jalan ke pedukuhan
– Merelokasi TPU ke Dukuh temu
– Terbangunnya masjid di Desa Wangkelang
– Membuat saluran irigasi yang sekarang di sisi lapangan
– Dll.
– Kepala Desa Wangkelang Yang ke Tiga dipilih langsung oleh masyarakat pada saat setelah Indonesia merdeka dan sesudah peristiwa 65 yaitu pada tahun 1966 bernama Bapak DUROHIM Beliau menjabat Kepala Desa hingga tahun 1987.
Adapun Prestasi saat beliau menjabat antara lain :
–  Terbangunnya irigasi tersier
–  Tebangunnya Balai Desa Wangkelang
–  Terbangunnya Sekolah Dasar Desa Wangkelang
–  Terbangunnya Sekolah Diniyyah Desa Wangkelang
–  Terbangunnya lapangan sepak bola
–  Terbangunnya jaringan aliran listrik dari PLN
– Terbangunnya akses jembatan dan jalan antara Desa Wangkelang dengan Desa Kecepit.
–  Terbangunnya Masjid Baiturrohim
–  Dll
–   Kepala Desa Wangkelang yang ke empat dipilih langsung oleh masyarakat pada tahun 1987 sampai dengan 2007 yang bernama Bapak KHALIL Beliau menjabat 2 kali periode.
Adapun keberhasialan yang dicapai oleh kepala Desa Wangkelang yang ke empat antara lain :
– Membangun Tembok keliling Balai Desa
– Membangun Gedung TK
– Perbaikan Irigasi Kali ukir
– Terbangunnya Jaringan Air Bersih RT. 04
– Perbaikan irigasi kali galur
– Pengaspalan jalan Poros Desa
– Dll
Kepala Desa Wangkelang yang ke lima dipilih langsung oleh masyarakatpada tahun 2007, Beliau Adalah Bapak KODAR
Beliau masih menjabat hingga saat sejarah ini dirilis.
Adapun Keberhasilan yang sudah dicapai antara lain :
–  Terbangunnya Sender Lapangan sepak bola
–  Rehab Sekolah Madrasah Desa Wangkelang
–  Terbangunnya Talud Penahan jalan
–  Terbangunnya Jaringan Air Bersih
–  Terbangunnya Bendung / Irigasi Kali Bitung dan Kali  Kawung.
–  Terbangunnya Irigasi Kali galur
–  Terbangunnya Jalan baru di Capit Urang.
–  Pengaspalan Jalan / gang Dukuh petir dan dukuh Klasa
–  Pengaspalan Jalan / gang RT. 04 sampai RT. 05
–  Pelurisasi Jalan / gang RT. 03 dan Dukuh Petir
–  Terbangunnya jalan TPU
–  Pemugaran Rumah tidak layak huni
–  Dll.
Demikian sekilas sejarah Terbentuknya Desa Wangkelang dan Pemerintahan Desa Wangkelang. Serta beberapa  sejarah pembangunan sarana dan prasarana .


Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
0
Jumlah Kepala Keluarga
0
Jumlah PUS
0
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
0
Keluarga yang Memiliki Remaja
0
Keluarga yang Memiliki Lansia
0
Jumlah Remaja
0
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
0
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
0

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBD
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
YESSITA YUNIARASARI, S.KM
199006072019022008
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Gubernur
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
SK Kecamatan tentang Kampung KB
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 3 orang pokja terlatih
dari 16 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Tidak Ada
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Belum Diisi

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Tahunan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Triwulan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Mingguan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Tahunan