Pembinaan Poktan BKB Anggrek

Antasan Kecil Timur
Dipublikasi pada 03 June 2025

Deskripsi

I.                   PENDAHULUAN

Menurut BKKBN, proses pembangunan kualitas sumber daya manusia diperlukan satu upaya pembinaan dan pembentukan karakter sejak dini. Masa balita disebut sebagai masa emas (golden age period) khususnya pada usia 0-2 tahun perkembangan otak mencapai 80%. Apabila pada masa tersebut anak balita tidak dibina secara baik, maka anak tersebut akan mengalami gangguan perkembangan baik emosi, sosial, mental, intelektual, dan moral. Oleh karena itu diperlukan program Bina Keluarga Balita (BKB) program yang bertujuan untuk meningkatkan peran orang tua (ayah dan ibu) serta anggota keluarga lainnya dalam pembinaan tumbuh kembang anak balita sesuai dengan usia dan tahap perkembangan.

 

II.           MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dilakukannya Pelaksanaan Bina Ketahanan Keluarga Kelompok BKB Anggrek di Kelurahan Antasan Kecil Timur adalah :

-          Memberikan Informasi tentang Peran Kader Bina Keluarga Balita Dalam Upaya Pembinaan Kesejahteraan Keluarga

-          Tujuan Pelaksanaan Bina Ketahanan Keluarga Kelompok BKB Anggrek di Kelurahan Antasan Kecil Timur adalah :

-          Meningkatkan pengetahuan Kader BKB dan Anggota BKB terkait Faktor yang mempengaruhi berlangsungnya Program Bina Keluarga Balita

-          Meningkatkan pengawasan orangtua dalam membimbing bayi dan balita sesuai dengan tumbuh kembangnya.

                     

III.        RUANG LINGKUP

Kegiatan Bina Ketahanan Keluarga Anggota Kelompok BKB Anggrek dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan posyandu RT.17 Kelurahan Antasan Kecil Timur.

Sasaran kegiatan Kelompok BKB Anggrek Kelurahan Antasan Kecil Timur adalah :

-          Kader BKB

-          Anggota BKB

 

IV.       HASIL KEGIATAN

Beberapa faktor yang mempengaruhi berlangsungnya program BKB diantaranya dipengaruhi oleh kader dan keluarga balita. Berbagai kendala dalam pelaksanaan kegiatan di BKB antara lain jumlah kader dan jumlah peserta itu tidak seimbang, bahkan tidak sesuai dengan petunjuk teknisnya, serta kurangnya pengetahuan kader terhadap program BKB. Selain itu pemanfaatan waktu yang kurang efisien juga menjadi faktor penghambat program BKB. Di sisi lain kinerja kader juga kurang optimal, menurut evaluasi di lapangan para kader sudah tidak pernah membuat rencana kegiatan. Selain dipengaruhi oleh faktor kader, faktor orang tua (keluarga balita) yang tidak memiliki pendidikan yang cukup dalam mengasuh serta mendidik anak dan hal ini berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak, misalnya dalam hal kesehatan anak yaitu kekurangan gizi, anak selalu sakit-sakitan, dalam hal pendidikan adalah banyak anak yang tidak sekolah karena kurangnya kesadaran orang tua untuk mengantar anaknya kesekolah, kurangnya pendidikan karakter yang diberikan oleh orang tua terhadap anak, sehingga banyak anak-anak yang berperilaku tidak baik sehingga anak suka berkelahi, berbohong, berkata-kata yang tidak baik serta tidak patuh pada orang tua.

 

Hasil Yang Dicapai :

Kader menjadi  paham mengenai faktor yang mempengaruhi berlangsungnya Program Bina Keluarga Balita

Sesi Kegiatan Pendidikan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan