Gambaran Umum


Sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Conggeang. Lokasinya di sebelah selatan ibu kota Kecamatan Conggeang dengan jarak sekitar 5 km. Sebagian wilayah Desa Narimbang terletak di kaki Gunung Tampomas bagian timur. Desa Narimbang merupakan desa dengan status pedesaan yang memiliki klasifikasi desa swakarsa.

Nama Narimbang berasal dari nama ratu yang memimpin kerajaan Gunung Karang Padjadjaran yang bernama Dewi Imbang Rasa. Kerajaan ini dianggap sebagai pecahan dari Kerajaan Padjadjaran ketika mengalami kehancuran. Wilayah kekuasaan Kerajaan ini lumayan luas, mencakup wilayah Kecamatan Conggeang, Kecamatan Paseh, Kecamatan Buahdua, dan sebagian Kabupaten Subang. Setelah Gunung Tampomas meletus, ibukota kerajaan sering berpindah-pindah dari Narimbang ke Haur Ngombong Tanjungsari. Kemudian pindah lagi ke Nangtung, Ungkal, Ujungjaya, dan Cipelang. Setelah itu kembali ke Narimbang. Hingga kini tersebutlah nama Desa Narimbang.

Berdasarkan topolografinya, wilayah Desa Narimbang memiliki bentuk permukaan wilayah berupa lereng dengan ketinggian 553 meter di atas permukaan laut. Secara administratif, Desa Narimbang dikelilingi oleh wilayah Desa Conggeang Kulon dan Desa Sekarwangi Kecamatan Buahdua di sebelah utara, Desa Cibitung Kecamatan Buahdua di sebelah barat, Desa Jambu di sebelah selatan serta Desa Cibereuyeuh dan Desa Cipamekar di sebelah timur.

Luas wilayah Desa Narimbang berdasarkan data BPS tentang Pendataan Potensi Desa tahun 2014, seluas 5,16 km persegi. Luas wilayah tersebut terbagi ke dalam beberapa fungsi yaitu luas lahan sebagai pesawahan sebesar 0,54 km persegi, luas lahan pertanian yang bukan pesawahan seluas 0,44 km persegi dan luas lahan yang digunakan bukan lahan pertanian seperti lahan perumahan penduduk dan kehutanan seluas 4,18 km persegi.

Menurut data Registrasi Penduduk Kecamatan Conggeang tahun 2013, jumlah penduduk yang mendiami wilayah Desa Narimbang sebanyak 3.330 orang. Rinciannya adalah sebanyak 1.637 orang berjenis kelamin laki-laki ditambah 1.693 orang perempuan. Jumlah kepala keluarganya 1.191 KK. Kepadatan penduduk untuk tiap km persegi wilayah Desa Narimbang sebanyak 645 orang.
Wilayah Desa Narimbang sebenarnya Narimbang memiliki potensi pertanian yang tinggi, namun dikarenakan tanahnya berjenis pasir maka komoditas pertanian yang dapat tumbuh hanya komoditas tertentu seperti tanaman perkebunan. Komoditas pertanian utama  warga Desa Narimbang adalah salak, melinjo, dan nilam. Sementara tanaman pangan sulit untuk diusahakan sebab tanahnya yang sulit menyerap air.

Selain memiliki potensi di sektor pertanian, Desa Narimbang juga memiliki potensi di sektor industri terbukti dari banyaknya industri rumahan berupa produk olahan makanan yang diusahakan hampir setiap rumah. Ibu-ibu rumah tangga di Desa Narimbang banyak yang bergerak di bidang industri rumah tangga ini. Industri rumah tangga warga Desa Narimbang menghasilkan produk emping (produk olahan dari bahan baku buah melinjo memang mudah ditemukan), sale pisang, cireng, kerupuk tempe, keripik singkong,cimpring dan opak.

Terkait seni budaya, di Desa Narimbang ada kesenian yang dinamakan seni Celempungan. Alat musik ini terbuat dari bambu dan terdiri dari deretan tiga batang bambu yang telah dipotong sedemikian rupa, disatukan kemudian cara dimainkannya dengan dipukul. Walau kondisinya sempat timbul-tenggelam, seni Celempung Desa Narimbang sudah pernah tampil di beberapa acara seperti di TMII (Taman Mini Indonesia Indah), di Tasik dalam undangan Menteri Kehutanan, mengisi acara di Jatigede, dan tempat lainnya.

Di bidang wisata Desa Narimbang memiliki tempat wisata yang sampai saat ini hanya dikenal oleh masyarakat sekitar pulau Jawa padahal jika diperkenalkan lebih jauh wisata di Narimbang yang berupa Curug Ciputrawangi atau Curug Narimbang berpotensi menjadi tempat wisata yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain wisata air, ada juga wisata ziarah dengan adanya makam keramat Mbah Cacagati. Makam ini adalah makam Putri Cacagati yang merupakan keturunan (cucu) Ratu Imbang Rasa, ratu Kerajaan Gunung Karang Padjadjaran. Makam Mbah Cacagati terletak di hutan Sawah Kalapa lereng Gunung Tampomas.

VISI MISI :

Visi & Misi Kampung Keluarga Berkualitas 
Visi : “Terwujudnya Kampung KB yang Mandiri, Inovatif, Bersinergi, Berkualitas dan Sejahtera
Misi: 
Kampung KB "BERKAH" memiliki 6 Misi:

  1. Meningkatkan Peran Serta Masyarakat dalam Program Bangga Kencana.
  2. Meningkatkan Kreatifitas Masyarakat dalam Pembangunan dan Pengembangan Kampung KB.
  3. Meningkatkan Keterlibatan Lintas Sektor dalam Pembangunan dan Pengembangan Kampung KB.
  4. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Reproduksi Masyarakat.
  5. Meningkatkan Penyediaan Data Kependudukan yang berkualitas.
  6. Meningkatkan Ketahanan dan Kesejahteraan Masyarakat melalui Kelompok Kegiatan


Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
2613
Jumlah Kepala Keluarga
1388
Jumlah PUS
514
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
230
Keluarga yang Memiliki Remaja
547
Keluarga yang Memiliki Lansia
372
Jumlah Remaja
600
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
422
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
92

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
Dana Desa
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
lyes fatimah
3211075208890003
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Gubernur
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 3 orang pokja terlatih
dari 10 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Tidak Ada
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Belum Diisi

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi:
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Bulanan