Gambaran Umum


Desa Bongkok merupakan sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Paseh. Lokasinya berada di sebelah utara wilayah kecamatan dan berbatasan langsung dengan Kecamatan Conggeang. Jarak dengan kantor kecamatan sekitar 1,25 km. Secara status, Desa Bongkok memiliki status sebagai pedesaan dengan klasifikasi sebagai desa swakarsa.

Berdasarkan cerita, nama Bongkok sendiri berasal dari nama sebuah mata air yang bernama Cibongkok. Dahulunya, di sekitar mata air tersebut terdapat sebuah pohon nangka. Pohon yang tumbuh di pinggir mata air tersebut condong atau bongkok dan menjulur ka atas mata air. Menurut kepercayaan masyarakat, buah dari pohon nangka tersebut memiliki kekuatan goib, yaitu tidak mempan dipotong atau dibelah dengan pisau atau golok sekalipun. Karena posisi pohonnya condong ke mata air, maka masyarakat sepakat untuk menamai mata air ini dengan nama Cibongkok.

Perkembangan Desa Bongkok dimulai dari singgahnya prajurit Kerajaan Mataram yang menyerang ke Batavia dan tidak kembali ke tempat asalnya. Ada lima orang prajurit yang bernama Suta Braja, Rambut Braja, Mbah Ali Basah dan Mbah Gomplok. Mereka menetap dan beranak pinak di Desa Bongkok serta menyebar ke luar daerah seperti ke Conggeang dan Paseh. Berdasarkan catatan sejarah Desa, Desa Bongkok setelah penyerangan ke Batavia tersebut diurus oleh kelima prajurit pada tahun 1816 s.d. 1940. Selanjutnya kepemimpinan Desa Bongkok diteruskan oleh keturunannya.

Pada tahun 1980, wilayah Desa Bongkok yang cukup luas dengan jumlah penduduk yang besar, dimekarkan. Desa Bongkok menjadi dua Desa yaitu Desa Bongkok dan Desa Padanaan.  Secara topografis, wilayah Desa Bongkok memiliki bentang permukaan tanah berupa dataran bercampur lereng. Sementara ketinggian wilayah kantor desa berada pada ketinggian 576 meter di atas permukaan laut. Secara geografis, Desa Bongkok dibatasi oleh wilayah-wilayah sebagai berikut: Desa Cipamekar dan Desa Padaasih (keduanya berada di Kecamatan Conggeang) di sebelah utara, Desa Jambu Kecamatan Conggeang di sebelah barat, Desa Paseh Kaler dan Desa Paseh Kidul di sebelah selatan serta Desa Padanaan di sebelah timur. Secara administratif, wilayah Desa Bongkok meliputi tiga buah Dusun dan sembilan RW dengan 32 RT (berdasarkan data Potensi Desa 2013).

Luas wilayah Desa Bongkok berdasarkan data Potensi Kecamatan Paseh tahun 2013, sebesar 442 hektar. Luas wilayah tersebut terbagi ke dalam beberapa peruntukan yaitu sebagai lahan pesawahan seluas 166 hektar, sebagai lahan perumahan dan pekarangan seluas 64,7 hektar, sebagai hutan rakyat seluas 175 hektar, sebagai lahan pengangonan seluas 25 hektar. Sisanya digunakan untuk keperluan lainnya. 

Berdasarkan data Pendataan Potensi Desa tahun 2014, jumlah penduduk yang mendiami wilayah Desa Bongkok sebanyak 4.317 orang. Rinciannya adalah sebanyak 2.178 orang berjenis kelamin laki-laki ditambah 2.139 orang perempuan. Jumlah kepala keluarganya sebanyak 1.373 KK. Kepadatan penduduk Desa Bongkok sebesar 977 orang untuk tiap km luas wilayahnya.

Berkaitan dengan mata pencaharian masyarakatnya, sebagian besar penduduk Desa Bongkok bergerak di bidang pertanian baik pertanian lahan basar maupun lahan kering. Sebagian kecil lainnya bergerak di bidang industri, konstruksi, perdagangan dan jasa. Sektor pertanian menghasilkan produk utama padi yang dihasilkan lahan pesawahan yang sebagian besar merupakan sawah non-teknis. Salah satu produk pertanian lahan kering yang menjadi unggulan Desa Bongkok yaitu salak Bongkok. Salak ini menjadi ciri khas Desa Bongkok yang pada tahun 2002 berhasil mengembangbiakkan jenis salak Bongkok yang dikawinkan dengan Salah Pondoh. Salak ini dikenal dengan nama Salak Selebong atau Salak Seleman Bongkok. Sementara di sektor industri, yang menjadi andalan Desa Bongkok adalah industri meubel.

Berkaitan dengan bidang wisata, belum ada tempat wisata yang menjadi andalan Desa Bongkok. Yang mungkin dikembangkan adalah wisata cagar budaya. Wisata cagar budaya yang terdapat di Desa Bongkok diantaranya adalah makam Mbah Suta Braja yang terletak di Dusun Bakan Jati, makam Mbah Rambut Braja dan Ali Basah di Dusun Lembur Gede


Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
4632
Jumlah Kepala Keluarga
1548
Jumlah PUS
695
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
279
Keluarga yang Memiliki Remaja
779
Keluarga yang Memiliki Lansia
307
Jumlah Remaja
1077
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
542
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
153

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBD
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
DEDE NURLENY, S.Pd
199206042023212041
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 1 orang pokja terlatih
dari 10 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Ya
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Ya,
PK dan Pemutahiran Data
Data Rutin BKKBN
Potensi Desa
Data Sektoral

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi:
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Bulanan